9. Hate You

1.1K 101 9
                                    

"Lisa, bisakah kita bicara?" Sunmi menghampiri Lisa ketika Lisa sedang duduk dan hendak menikmati cemilan.

"Hm? Ingin bicara apa? Bicara saja." Lisa menjawab sambil mengunyah.

"Kau memiliki hubungan dengan Jennie?" Wajah Sunmi memang menunjukkan kalau dia sama sekali tidak suka karena Lisa tinggal di tempat tinggal yang sama dengan gadis lain.

"Ya, kami menjalin hubungan, ada masalah dengan hal itu?" Tangan Sunmi langsung mengepal saat telinganya mendengar jawaban Lisa yang membuat ia sakit hati.

"Lalu aku?"

Lisa langsung mengerutkan dahinya.

"Kau? Siapa kau?" Lisa pergi meninggalkan Sunmi tapi tangannya di tarik sehingga snack nya jatuh ke tanah.

Lisa melihat Sunmi yang menunjukkan wajah tanpa rasa bersalah, malah dia menatap Lisa dengan tatapan yang tidak terima.

"Kau berkali kali menciumku saat di basecamp. Kau membiarkan aku duduk di pangkuan mu, mencium bibirmu, memeluk tubuhmu. Tapi kenapa kau tidak pernah mengklaim ku sebagai kekasihmu? Melainkan seorang gadis asing yang entah darimana asalnya." Lisa menghempaskan tangan Sunmi dengan kasar.

"Aku bisa mencium orang lain sesuka ku. Bukan berarti aku menciun seseorang lalu orang itu akan menjadi kekasihku. Jika mungkin seperti itu maka sudah banyak gadis gadis yang berkencan denganku diwaktu yang sama. Jangan terlalu percaya diri hanya karena aku pernah mencium bibirmu." Lisa menekankan kalimatnya.

Matanya marah karena ditambah cemilannya yang sudah tergeletak malang di rumput.

"Lisa. Aku punya kabar baik." Seulgi datang bersama Wendy.

"Kabar baik? Apa itu?" Mood Lisa langsung naik seketika melihat dua teman idiotnya itu.

"Pemerintah akan mempertimbangkan perizinan balap yang kita lakukan setiap malam. Dan bagusnya kita akan di beri fasilitas, seperti bisa menggunakan sirkuit internasional yang ada di Yeongam." Wendy menjelaskan dengan sangat antusias.

"Kita bisa secepatnya mendapatkan perizinan jika ada yang mendukung hal ini."

"Kudengar Ayah mu memiliki projek besar bersama pemerintah." Sambung Seulgi menatap Lisa penuh makna.

"Aku sudah tidak bicara dengannya selama seminggu penuh, jangan berharap aku akan datang kesana dan-"

"Lisa please... Kau ingin melakukan balap di sirkuit yang cacat seperti ini? Kecil dan tersembunyi. Juga selama melakukan balap hati tidak selalu tenang karena waspada pada polisi. Kau beberapa kali mengalaminya kan? Bahkan setiap kau mengikutinya." Lisa diam sejenak tapi pada akhirnya dia mengangguk. Apa yang tidak akan ia lakukan untuk kesenangannya? Meski nanti harus susah payah membujuk Jiyong, Lisa akan tetap melakukan apapun itu.

"Oh ya, bagaimana rencana mu? Berjalan lancar?" Bisik Seulgi.

Rencana yang ia maksud adalah rencana yang mereka bicarakan waktu itu di gedung tua. Tentang Lisa yang akan berpura pura mencintai Jennie kemudian akan mencampakkan Jennie setelahnya.

"Lancar."

"Bad girl!" Wendy meninju dada Lisa pelan.

"Kurasa dia mulai mencintaiku, minggu lalu dia hampir mengungkapkan nya." Mereka bertiga berjalan hendak duduk di tempat duduk besi yang ada di sana.

"Kau bicara dengan Sunmi?" Lisa hanya mengangguk menjawab pertanyaan Seulgi.

"Bukankah seharusnya dia tahu kalau kau hanya melakukan drama?" Kali ini Wendy yang bertanya.

My Nini | JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang