18. Trouble Maker

875 112 9
                                    

Dini hari yang gelap dan sunyi, hanya ada suara air yang terdengar akibat gerakan yang sengaja dibuat oleh dua orang yang sejak tadi ada di sana. Tawa kecil yang ditimbulkan oleh Jennie karena Lisa yang bertingkah bodoh juga berbicara hal hal yang lucu.

"Kau bisa tertawa bebas karena hanya ada aku di sini." Namun bukannya tertawa seperti yang Lisa inginkan, Jennie malah diam. Lisa bergeser mendekatinya.

"Caramu tersenyum itu.... Sangat indah, jangan menangis lagi, eoh?" Lisa bicara sangat lembut. Ini di luar karakter nya tapi kenyataan tidak berbohong, dia benar benar si tempramen yang sama sekali tidak menerima Jennie waktu itu.

"Lisa-ya..."

"Hmm?"

Hanya sebuah gumaman tapi sangat surgawi terdengar di telinga Jennie. Terbilang jarang baginya ketika diperlakukan istimewa seperti itu. Seperti.... Seorang putri? Entahlah, Jennie merasa sangat istimewa sekarang.

"Kita benar benar tulus?"

"Maksudmu?" Tanya Lisa tidak mengerti.

"Kau kekasihku, bisakah kau tidak dekat dengan orang lain? Aku.... Aku tidak ingin marah karena hal kecil seperti itu." Jennie menunduk malu.

Tidak tahu keberanian yang datang dari mana asalnya, Jennie mengungkapkan nya dengan sangat lancar.

"Mworago? Apa aku tidak terlihat loyal?" Lisa terkekeh, dia membuat mata Jennie menatapnya lagi.

"Siapa yang dekat denganku selain teman temanku Chaeyoung, Jisoo, Seulgi, Wendy dan Moonbyul? Tidak ada. Kecuali Irene unnie, namun kau tau sendiri dia milik Seulgi."

"A-Ani, sejauh ini tidak ada. Aku hanya mengatakannya bukan berarti kau tidak setia." Jennie bicara gugup.

Lisa mengangguk paham kemudian mengecup bibir Jennie.

"Aku milikmu, bukan orang lain."

.

Siang harinya,

Beberapa agen pembersih yang dikirim oleh Jiyong bertugas dengan baik di apartemen Lisa dan Jennie. Dua orang pria dan dua orang wanita itu membersihkan seluruh rumah serta menyiapkan kembali perabot yang sempat Lisa hancurkan semalam.

Akibat kamar yang berantakan, Lisa dan Jennie tidur di kamar yang lain, kamar yang tidak sama luasnya dengan kamar mereka tapi apa boleh buat, keduanya tidak mungkin tidur di tempat yang penuh dengan pecahan kaca dan tumpukan baju yang dihamburkan Lisa secara sengaja.

"Jennie-ya?"

Ketika Jennie keluar dari kamar setelah mengecek Lisa masih tidur atau tidak, Ayah Lisa tiba tiba ada di sana bersama Taecyeon yang berjalan di belakangnya.

"Ahjussi, annyeonghaseyo." Jennie membungkuk sopan.

"Sudah kubilang, panggil aku Dad."

"M-Mianhae, Dad."

Jiyong tersenyum pada kekasih dari anaknya itu.

"Lisa masih tidur?" Jennie mengangguk.

Jiyong melihat kearah Taecyeon dan seolah sudah tahu apa maksud dari bos nya, Taecyeon memberikan sebuah map pada Jiyong. Jennie diam saja karena tidak tahu apa itu.

Pintu kamar terbuka menunjukkan Lisa dengan wajah malasnya. Jiyong dengan cepat mengembalikan map itu pada Taecyeon, dia mendadak gugup karena Lisa yang muncul dengan mendadak.

"Nini-yaaaaaa....."

"Dia ada di depanmu, kenapa berteriak memanggilnya." Mata Lisa spontan terbuka lebar karena mendengar jawaban dari suara yang sangat familiar di telinganya.

My Nini | JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang