10. Jealous?

1.1K 123 7
                                    

"Awww."

Tangan Jennie terluka saat dia ingin mengambil pecahan vas yang terakhir. Jari telunjuknya berdarah dan dengan sangat terpaksa Jennie pergi ke dapur untuk membersihkan darah yang terus keluar. Setelah memastikan jarinya bersih, Jennie kemudian mengambil kotak P3K untuk membalut plester pada lukanya. Tidak terlalu besar tapi tetap saja perih.

Air mata kembali keluar setelah sejak tadi Jennie sudah berhenti menangis. Kalimat kalimat yang keluar dari mulut Lisa ketika dia sedang marah memang begitu menyakitkan. Namun Jennie akan terus diam karena takut dan juga sesuatu hal yang membuatnya harus diam.

Jennie sedang dalam proses mengerti bagaimana sikap Lisa, kebiasaan Lisa, dan keadaan Lisa sekarang ini. Jennie berusaha keras untuk mengimbangi hal itu meski segalanya menjadi berat karena sikap tarik ulur yang Lisa lakukan.

"Kata Ayah nya dia memiliki hati yang lembut, itu benar hanya saja itu selalu bersembunyi di balik pribadinya yang keras." Gumam Jennie dengan suara yang gemetar.

Jennie kembali keruang tamu untuk mengangkat sisa beling di sana. Kali ini Jennie lebih hati hati agar dia tidak repot untuk mengobati lukanya.

Setelah selesai, Jennie menghela napas lega. Tidak ada lagi meja yang mewah yang akan menyambut setiap orang untuk masuk. Meja itu terbuat dari kaca kristal sehingga ketika Lisa mendorongnya jatuh otomatis dia akan ikut pecah bersama hiasan hiasan di atasnya. Jennie sangat menyayangkan itu semua karena dengan gampangnya Lisa membuat mereka semua pecah begitu saja.

Jennie lalu melirik kelantai atas, tepat di pintu kamarnya dengan Lisa. Sejak tadi siang pintu itu tertutup. Lisa belum keluar sedangkan sekarang sudah sore dan sebentar lagi akan malam. Ada rasa ingin menyusul Lisa, tapi hati Jennie masih sangat sakit dengan ucapan ucapan Lisa tadi. Rasanya Jennie ingin terus menangis saja.

Yang Lisa katakan semua berbanding terbalik dengan kenyataan. Jennie hanya tidak sengaja bertemu Kai di swalayan. Dan pria itu menawarkan tumpangan tapi sebelum itu Jennie menolaknya. Sudah tiga kali penawaran dan pada akhirnya dia tidak bisa menolak karena Kai yang tidak ingin pergi dari hadapannya. Namun Lisa tidak mau mendengar apapun, dia berteriak begitu saja seperti kekasih yang baru saja dikhianati.

Jennie yakin pasti ada sesuatu yang lebih dulu membuat Lisa marah seperti itu. Tidak mungkin hanya melihat Kai dia menjadi sangat menggebu gebu bahkan berteriak dan melampiaskan seluruh amarahnya pada benda benda tidak bersalah.

.

Dua hari kemudian,

Lisa duduk di motornya dengan tatapan yang tajam pada Kai. Pria itu santai bahkan terlihat biasa saja saat bicara bersama Chanyeol dan teman temannya yang lain.

Sejak dua hari terakhir, Lisa semakin memperhatikan Kai. Kejadian di apartemen itu membuat Lisa jadi ingin terus mengawasinya. Tanpa alasan yang jelas dia menjadi kesal sendiri. Padahal rasa cemburu dan cinta tidak ada sama sekali untuk Jennie.

"Bersiaplah, babak pertama akan dimulai." Bisik Sunmi kemudian mencium sekitar telinga Lisa.

Gadis dengan pakaian minim itu menemani Lisa sejak tadi, namun Lisa tidak mengajaknya bicara ataupun merespon apapun yang dia lakukan. Lisa menganggapnya seperti bayangan yang berlalu begitu saja.

Dalam balapan kali ini, Lisa satu satunya perempuan yang mengikutinya. Dia melawan Kai, Chanyeol, dan juga pembalap baru yang bernama Mino. Lisa berada di sebelah Kai, dia sudah tidak sabar sehingga tidak berhenti membunyikan knalpotnya. Teman teman Lisa melihat dari jauh.

"Lisa sedang marah lagi?" Jisoo bertanya pada Seulgi yang sedang duduk di sebelahnya.

"Jennie mungkin membuatnya marah lagi. Kalian tahu Lisa tidak bisa menjalankan sesuatu dengan terpaksa, pasti ada saja kemarahan yang timbul."

My Nini | JENLISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang