catatan Sadam

143 8 0
                                    

"Sadam gak ngerti kenapa di dunia ini banyak sekali di kelilingi oleh berbagai macam manusia,ada yang merasa dirinya paling sempurna,ada juga yang merendah agar terlihat tinggi ada juga yang mungkin pelupa. Semua manusia itu sama,sama rata di mata sang pencipta namun Sadam harus jauh lebih berhati hati karena tidak semua Manusia sama,ada manusia yang mungkin memang betul tulus berteman dan ada juga yang mungkin hanya ingin sekedar kenalan. Sadam jadi berfikir bagaimana serunya punya temen yang bisa mengerti susah dan senang nya kita.Dari dulu Sadam ingin sekali memiliki teman namun dirinya sadar bahwa dirinya memiliki kekurangan untuk mendengar saja dirinya butuh bantuan alat apalgi soal temen Sadam pastinya butuh cerminan dari lingkungan sekitarnya jika dari kecil dirinya sudah dibenci lingkungan pasti seterusnya akan begitu. Namun harapan Sadam hanya tetap ingin berteman dengan siapa saja tanpa harus ada problematika

Kini di taman belakang sekolah mentari dan Sadam tengah duduk bersama dan membicarakan hal random membuat keduanya larut akan gelak tawa

"Hal apa yang buat kamu bahagia dam? Tanya Mentari

"Kamu".sahut Sadam dengan bahasa isyarat

"Aku? Kok bisa? Kita baru kenalan ".ucap Mentari yang merasa bingung

"Aku senang bisa mengenal mu,kamu adalah manusia terbaik yang pernah aku temui ".sahut Sadam membuat Mentari terdiam

Mentari terdiam bahkan selama ini mentari merasa bahwa dirinya itu buruk namun Dimata Sadam dirinya menjadi sangat berarti ternyata mentari hanya butuh teman yang seperti Sadam bukan seperti orang kebanyakan. Setelah sedikit bercerita akhirnya mentari pun mengeluarkan bekal dari dalam tode bag nya,dan tidak lupa mentari pun membawa dua kotak bekal membuat Sadam bertanya tanya

"Ini untuk kamu ".ucap Mentari seraya memberikan sebuah tempat makan berukuran sedang ke pangkuan sadam membuat anak itu terkejut dan langsung mengembalikan kotak bekal tersebut

"Jangan mentari,ini punya kamu ayo makan ".tulis Sadam di sebuah kertas kosong

"Bukan sadam ini dari papa buat kamu,jadi terima ya ".sahut mentari seraya membuka tutup kotak bekal tersebut

Akhirnya Sadam pun mau dan mulai memakan nasi goreng buatan papa mentari,rasanya enak sekali sadam sampai senyum-senyum sendiri membuat mentari menjadi ikutan senang

"Ohiya Sadam kemarin kamu gapapa kan? Ibu kamu gak marahin kamu kan? Tanya Mentari membuat Sadam menggelengkan kepalanya

"Bagus deh ".sahutnya seraya melanjutkan memakan bekal

Bel berbunyi mereka pun kompak masuk kedalam kelas dan sebelum benar benar masuk kedalam kelas Sadam dan mentari sudah di cegat oleh Leo dkk si kakak kelas yang dikenal dengan sebutan "buaya".

"Eh mentari lebih baik lo berteman sama yang normal gak perlu sama anak kekurangan ".ucap Leo yang dibalas anggukan oleh ketiga temannya

"Gue lebih milih buat temenan sama Sadam daripada sama kalian yang normal tapi otak nya kurang ".sahut mentari lalu menarik tangan Sadam untuk masuk ke kelas

"Awas lu Sadam bangsat ".desis Leo
.
.
.
.
.
Pulang sekolah Sadam kali ini berjalan karena dirinya menolak untuk pulang bersama mentari di jalan dirinya bertemu dengan Leo di jalan Leo memukul tubuh lemah Sadam membuat anak itu tidak berdaya dan setelah puas memberi pelajaran kepada adik kelasnya dirinya pun pergi. Sadam pulang dengan keadaan sudah babak belur kini baju putihnya pun sudah terkena noda lumpur di jalan mungkin akibat serangan Leo

Plak

"PULANG SELALU AJA BUAT MASALAH DASAR ANAK GAK GUNA,KESINI KAMU CEPETAN KESINI".bentak sang ibu seraya menjambak rambut Sadam membuat anak mengerang kesakitan

Ibu Sadam mulai menyiksa sadam memukul Sadam,menjambak Sadam,mencubit,mendorong tubuh Sadam hingga terbentur benda tumpul serta sang ibu juga berulang kali memukulnya menggunakan cambuk membuat Sadam kesakitan. Bahkan kini Sadam tampak meminta ampun namun sang ibu tetap menyiksa nya hingga memar kembali tercetak jelas di sekujur tubuh kurus Sadam

"Mendingan kalau kata saya cepetan deh kamu nyusul nenek kamu ".umpat sang ibu di depan Sadam yang sudah melemah

"Sadam cape,tapi mama jauh lebih cape".batin Sadam

.
.
.

Setelah menghubungi mentari,Sadam jauh merasa lebih baik,Sadam berfikir mentari dapat mematahkan isi pikiran nya soal fisiknya sendiri. Bahkan kini Sadam merasa beruntung mengenal sosok mentari,Sadam juga merasa bahwa mentari sungguh-sungguh ingin berteman dengannya. Di saat yang lain menganggap Sadam hanya sebagai beban bahkan sebagai anak kekurangan namun di mata mentari Sadam adalah hadiah terindah yang hadir di hidupnya

Jangan lupa vote and komen guys 💗

si Bisu {Ending} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang