PK|02.Jendra birthday

237 18 0
                                    



Cerita hasil karangan sendiri.
Dilarang mengcopy/screenshot.Jadilah pembaca yang bijak,hati hati dalam berkomentar
TYPO BERTEBARAN⚠

Semuanya sudah siap,dekorasi di pasang dengan begitu cantik di taman belakang rumah keluarga jevan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semuanya sudah siap,dekorasi di pasang dengan begitu cantik di taman belakang rumah keluarga jevan

Jevan dan juga yuta pun sudah pulang saat pukul 9 tepat

Tok Tok tok~~

"Jendra,ayo ke taman belakang.Kita barbeque an di sana,ga sopan di dalam kamar terus kaya gitu" ucap tia

Cklik

"Jendra ga ikut"

Anak itu hendak menutup pintu,tapi tangan nya lebih dulu di tarik oleh yang lebih tua

"Ck.Gausah maksa kenapa sih ma,jendra tuh gamau!" Ucapnya sedikit berteriak

Ada terbesit rasa sakit di hati nya,tapi tia harus menyembunyikan itu sekarang.Hari ini hari spesial yang sudah ia tunggu tunggu

Tia mulai membuka pintu dapur

Cklik

Dor

Prittt

Di sana ada jevan yang meniup terompet dan juga yuta yang membawa petasan kertas

Raut wajah nya tak berubah,tetap datar.Kue yang berada di tangan winata berpindah ke tangan tia

Lalu Tia mendekat ke arah sang putra dengan kue di tangan nya "Happy birthday to you,happy birthday to you,happy birth-"

Bruk

Kue di tangan Tia jatuh tak karuan,semuanya terkejut melihat nya

"Arghhh jendra tuh ga butuh sama semua ini.Apa spesial nya dari hari ulang tahun? Ga ada!" Jendra langsung pergi begitu saja dari sana

Sedangkan Tia menatap sang putra dengan mata berkaca kaca.Nata yang mengerti langsung mendekati yang lebih tua,mengusap bahu perempuan itu dengan pelan nan halus "Mama jangan sedih.Sebentar ya? Nata mau nyoba bujuk jendra" namun tangan nya di di tahan oleh Tia

Lelaki manis itu menggeleng "Tak usah nak tak apa"

Kedua tangan nya ia bawa ke pundak Tia "Percaya sama nata"

Lalu ia berlari ke arah anak tangga,tepat saat ia sudah di atas.Jendra hendak menutup pintu kamar

"Jendra!"

Pintu itu kembali terbuka "Apa?"

Srett

Tangan jendra ia tarik kasar,sungguh! Emosi nya sudah tak bisa di bendung "Please Jen lebih dewasa dikit,ubah diri kamu yang seperti itu.Iya aku tau hari ulang tahun seharusnya hari yang sedih karena umur mu semakin bertambah.Tapi tolong untuk mengerti hati seseorang,kamu gatau bagaimana effort nya mama bikinin kue buat kamu,gatau gimana ga sabar nya mama buat ngasih surprise ke kamu.Berharap kamu suka sama kue buatan nya,mama cuma pengen bisa bahagia in kamu dengan hal itu jen,please dewasa in pikiran mu"

Ada sedikit rasa bersalah di hati nya,jendra menunduk dalam meruntuki kesalahan nya.Demi apapun ia tak sadar dengan apa yang ia lakukan

"Kenapa diem? Sekarang kamu kembali ke taman,minta maaf sama mama papa mu.Papa memang diam dari tadi,tapi dia juga sakit hati lihat kamu kaya gitu"

Ia bingung,bimbang,takut apa iya ia harus mengubah sikap nya? Entah kenapa rasanya sangat gengsi untuk mengubah sikap nya bak sedikit pun

Pada akhirnya jendra langsung berlari turun,nata tersenyum melihat nya.Ia berhasil

Tia kembali tersenyum melihat putra nya berdiri di ambang pintu

Bruk

Hampir saja tubuh nya limbung jika saja ia tak menahan nya.Terkejut akan apa yang di lakukan putra nya

Hiks

Suara isakan itu? Yap! Jendra menangis

"Hiks maaf ma.Maaf jendra udah runtuhin semangat mama buat ngasih jendra kejutan hiks maaff"

Tia tersenyum haru,dengan perlahan membalas pelukan sang putra "Sttt jangan menangis,mama gapapa.Jendra suka ngga sama kejutannya?" Ucapnya mencoba menenangkan sang putra

Yang di tanya mengangguk mantap "Suka,jendra suka banget ma,makasih"

Entah kenapa mulutnya tiba tiba mengucapkan maaf dan terimakasih.Tapi jujur,jendra tak seburuk yang kalian fikirkan

Windy menghampiri anak nya yang baru saja memasuki area taman "Hebat banget anak bunda bisa memperbaiki hubungan keluarga"

Nata tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkuk nya yang tak gatal "Nata juga gatau bund,kaya nya jendra emang anak nya baik.Cuma dia gengsi untuk mempraktikkan nya"

Cuma dia gengsi untuk mempraktikkan nya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pecinta Kucing ||NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang