PK|07.Mulai terbuka

352 23 3
                                    

Ceria hasil karangan sendiri.
Dilarang mengcopy/screenshot.Jadilah pembaca yang bijak,hati hati dalam berkomentar
TYPO BERTEBARAN⚠

Jadilah pembaca yang bijak,hati hati dalam berkomentarTYPO BERTEBARAN⚠

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"STOP!!"

Semua orang terdiam ketika mendengar suara teriakan nya,memejamkan mata merutuki apa yang diperbuat

Chandra menarik nafas perlahan "Kenapa kalian semua hanya diam? Bukankah jika ada perundungan seperti ini melapor pada guru,kalian bodoh"

Entah suruhan dari mana kaki nya berjalan ke arah pemuda yang di rundung,membantunya berdiri dan menariknya keluar dari gerombolan siswa yang mulai bubar

Tiba tiba kerah si pemuda tadi di tarik oleh si pelaku "Urusan lo sama gue belom selesai" ucap orang itu dengan tatapan tajam

Chandra kembali menarik si pemuda untuk di obati "Duduk sini dulu,gue beli obat bentar"

Sekolah ini menyediakan supermarket mini di dekat kantin agar para siswa tak ada alasan lagi untuk keluar sekolah

"Lo temen nya si jendra bukan?" tanya Victor

Pemuda itu mengangguk "Iya,gue temen nya jendra.Kenalin,mahen adipura anak IPA3 sekelas ama jendra"

Anak bernama mahen tadi mengulurkan tangan nya,victor membalas nya dengan senyum "Gue victor anak kelas IPS1"

Tangan meduanya terlepas "Dan yang tadi bantuin lo tadi namanya chandra,ini rey,dan ini celvin sekelas kita mah" lanjutnya

"Ooo.... Btw lo tau jendra ga? daritadi gue nyariin kaga ketemu"

"Jendra kabur lewat gerbang depan" di kejutkan dengan Chandra yang tiba tiba menjawab dari arah belakang

"Huft....badahal gue butuh tu anak" gumam nya pelan

--

Pagi ini nata sarapan dengan sandwich dan juga bubur,bundanya yang menyuruh badahal nata sudah sembuh

"Ekhem" sedari tadi lelaki bernama jendra itu sesekali berdehem

Sedangkan pemilik rumah fokus memakan bubur buatan bunda nya meskipun sedikit canggung karena kejadian tadi pagi

Tanpa ia duga ternyata mereka saling berpelukan,jika diingat kembali nata jadi merasa canggung

"Kenapa pada diem aja? tengkar?" tanya ayah yuta memecahkan keheningan

"Engga ko yah,lagi ga mood ngomong aja" nata dengan alasan yang tak membuat kedua orang tua itu percaya,mereka yakin ada sesuatu dengan keduanya

"Yaudah.Jendra kenapa diem aja daritadi? ayo dimakan dulu makanan nya" titah windy yang hanya di balas anggukan oleh sang empu

Lagi lagi jendra tak masuk sekolah hanya karena bangun telat,winata tak enak membangunkan nya

"Maaf ya jen,bunda tadi ga bangunin kamu"

Pecinta Kucing ||NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang