Bolos

425 49 6
                                    

Author, POV

KRINGGG!!

"Yosh! Ayo masuk!" ucap Caroline semangat yang pergi sambil membawa cup ramen yang mie nya masi ada.

Karna terlalu sibuk memarahi Kanade, Carol jadi lupa makan.

"Jaa..aku juga kalau begitu, daaah Rui! nanti kita pulang bareng okey!" seru Kanade pergi melambaikan tangannya.

Kini hanya tersisa Rui di meja itu yang melambaikan tangan sebentar membalas Kanade.

"Heh..masuk kelas? yang benar saja, sekali-kali aku mau tau rasanya bolos"ucap Rui santai membawa cup ramennya yang masih utuh.

Rui berniat mencari tempat nyaman untuk memakan ramennya sekalian bolos pelajaran. Seumur umur dia saat menjadi Kai tidak pernah tau bagaimana membolos walau sering sekali melihat temannya dulu melakukan hal itu.

Ingin mencoba tapi sifat anak baiknya jadi penghalang, terutama ambisinya dulu yang menjadikan sekolah bukan tempat untuk bersenang-senang bersama teman melainkan cara bagaimana menjadi no.1 satu-satunya.

"Kenapa ya dulu aku begitu, kalau di ingat-ingat menyesal juga" sesal Rui dengan kehidupan masa lalunya saat menjadi Kai.

Tapi walau begitu semua sudah terjadi, sekarang ia bisa melakukan hal-hal yang tidak sempat ia lakukan sebagai Rui. Langkah kaki terbawa ke ruang yang ditujunya.

Ruang musik.

Menurut gosip katanya ruang ini akan selalu kosong di hari Senin dan Kamis. Dan sekarang hari Senin, jadi Rui bisa makan dan bolos dengan tenang diruangan itu.

Rui menggeser pintunya, pandangan yang pertama Rui lihat adalah piano, lalu selanjutnya ada rak besar berisi berbagai macam alat musik.

"woahh, besar juga"

Rui masuk, ruang musik cukup besar menurutnya bahkan ada sofa di dekat piano dan rak besar. Rui mengambil tempat di sofa dekat piano tapi duduk dibawahnya yang beralas karpet.

Demi menghindari tidak terlihat siswa atau guru karna rencana bolosnya harus berhasil jadilah Rui duduk dibawah.

Rui membuka tutup ramennya dan untunglah itu masih hangat, dengan pelan Rui menyumpit mienya dan memakan dengan khidmat sambil menatap bulan yang masi berada di langit gelap.

Sekarang sudah jam 2 pagi, tidak sadar juga kalau dia bisa kuat bersekolah di tengah malam walau harus menahan kantuk. Rui juga sudah dapat info kalau pulangnya nanti jam 4, yah setidaknya itu bagus karna begitu sampai apartemen Rui bisa tidur sepuasnya.

"Haaa..setelah makan aku akan tidur saja lah"

"Kau bisa gemuk jika langsung tidur setelah makan"

"Cerewet, seperti ibuku saj—"

Rui cepat sadar, begitu merasa hembusan nafas di lehernya ia segera melihat kebelakang dan melihat Shu yang berbaring di sofa menatap ke arahnya santai.

"KAU..!"

Rui menunjuk Shu kesal, bagaimana bisa vampire satu ini disini bersamanya. Seingat Rui juga ruangannya tadi kosong.

"makanmu sudah selesai?"

"Tidak- Ah bukan! intinya kenapa kau disini sialan!"

"Tidur"

"Apa? sejak kapan, aku sampai tadi ruangan ini sepi ya!"

"Aku dibelakang sofa tadi, lalu aku terbangun karna suaramu makan terdengar jelas"

"Tunggu dulu!" Rui menatap penuh selidik Shu, Lalu melihat sofa yanh ditiduri Shu itu tidak sepanjang badannya.

"Badanmu panjang ya, bagaimana kau muat dibelakang sofa ini?!"

Nyasar (Diabolik x Oc male)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang