Tidak terduga

346 41 7
                                    


"Maaf tuan, tapi Pendeta Alex telah pergi beberapa jam lalu untuk acara selanjutnya di gereja Basilica. " 

" Yaaah... dia sudah pergiii~" rengek Kou kecewa, aku bisa melihat vampire itu terus mengeluh pada pendeta bagian penjaga luar gereja sementara Laito disebelahku melihat tingkah Kou dengan senyum yg tidak luntur.

Karna sadar akan tatapan dariku Laito langsung menatapku  bahkan mendekatkan wajahnya juga tanpa ragu.

"Ada apa hm~? tak kusangka akan ditatap penuh gairah oleh usagi nakal sepertimu~"

Aku menatap tajam Laito, dan kutarik langsung kerah seragamnya dengan cepat mendekatkan wajah kami berdua.

"Jaga ucapanmu. Kau kira aku suka dengan kata-katamu itu?"

"Ahh~jahatnya...tapi itulah yang kusuka darimu hmm~ semakin nakal semakin menarik bukan?"

"Ck..berisik.." aku menjauh dari Laito, karna pendeta yg dimaksud tidak ada lantas aku kearah jalan keluar gereja.

Tapi hal itu ditahan langsung oleh Kou yg langsung menghadang didepanku.

"Mau kemana hm?"

"bukan urusanmu, lagipula orang yang kalian cari tidak ada jadi aku mau pulang!"

"Eii~kenapa buru-buru sekali"

Plak!

"jangan sentuh aku seenaknya!" peringatku pada Kou yang tadi sempat ingin meraih pergelangan tanganku, aku tak akan tertipu lagi kali ini.

"Oh ayolahh..kita berdoa sebentar Rui, temani aku yah"

"Ish, Laito kemana?!"

Pertanyaanku hanya dijawab gelengan oleh Kou, dan itu membuatku kesal karna tidak bisa segera keluar dari gereja ini.

"ayolah Rui~kita berdoa sebentar, kau tadi bilang lelah kan? nah katanya air suci di gereja ini bisa menghilangkan lelah dan sangat mujarab!"

"Hah? Apa-apaan lah itu, Air suci? Penghilang lelah? Mana ada yang seperti itu." balasku tidak percaya, lagian mana ada yg begituan.

Itu hanya trik promosi iklan agar produk mereka bisa laku cepat, dan bisa-bisanya vampire satu ini percaya iklan murahan begitu.

"Tapi aku tidak bohong, sungguh itu nyata.."

Aku masi tidak percaya dengan ucapan vampire satu ini, apalagi tatapan memohonnya sekarang bukan membuatku iba malah ingin menamparnya saja.

Kou mengembungkan pipi, dia sadar kalau aku tidak percaya dengan ucapannya itu. Ya jelas lah, mana mungkin aku percaya.

"Baiklah, kita buktikan langsung saja..ayo ketempat air suci itu berada!"

"Ha? Nggak mau!" tolakku cepat.

"Cih, pengecut, bilang saja takut~ huuu~ Rui takuutt–Aduh!"

"Ck, baiklah! Kita buktikan kalau kau itu salah!" tegasku emosi, berani beraninya dia menyebutku pengecut.

Lihat saja, akan kubuktikan kalau ucapannya itu salah dan omong kosong belaka saja.

.

Author , POV

" kenapa sepi sekali?" ucap Rui heran.

Tidak ada pendeta ataupun biarawati sekalipun. Dan Rui sudah bisa menebak memang hanya ada dirinya dan Kou ditempat berdoa itu sekarang.

Kou mengambil tempat untuk duduk di kursi tengah, vampire itu menunduk menyatukan kedua tangannya dan mulai memejamkan mata fokus berdoa.

Rui yang melihat itu ikut duduk disebelah Kou, sejenak Rui memerhatikan Kou sebentar hingga akhirnya dia ikut menyatukan kedua tangannya. Mengikuti apa yang persis Kou lakukan.

Nyasar (Diabolik x Oc male)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang