"hai."
adalah sapaan yang hanbin lontarkan setelah matanya menemukan zhang hao berdiri kaku di depan pintu. sedetik kemudian, tubuhnya diterjang hingga bawaannya jatuh ke tanah. zhang hao yang lebih kecil pas sekali dalam peluknya, seperti tubuh itu memang tercipta untuk hanbin, seperti tangannya memang tercipta untuk memeluk zhang hao saja.
tangis yang sempat tertunda kembali diluapkan di dada bidang kekasihnya. zhang hao yakin suaranya teredam, tapi hanbin jelas mendengar keputusasaan yang dia suarakan. susah payah hanbin melepaskan zhang hao untuk menjauh, dia pandangi wajah memerah yang sudah sembab itu dalam diam.
sesuatu pasti terjadi di sini, hanbin tahu.
"ada apa?"
zhang hao menggeleng keras, tapi kini dia terisak semakin kencang. dia hanya ingin dipeluk, dia hanya ingin hanbin.
maka hanbin tarik zhang hao untuk masuk ke dalam rumah dengan kelembutan yang dia punya, membiarkan resah hati pujaannya tumpah di sana.
empat puluh menit penuh hanya dihabiskan untuk menangis dan dipeluk, zhang hao baru temukan tenang yang dia inginkan sejak tiga hari lalu.
"mengapa kau ke sini?" tanya zhang hao serak, dia tak berani menatap hanbin, hanya bersandar di dada pria itu sambil memainkan jemarinya sendiri.
"ingin merayakan ulang tahun yujin?"
nada bicaranya tak yakin, namun zhang hao tersanjung.
"hanya itu?"
"hm, mungkin rinduku sudah tidak muat lagi untuk disimpan."
selalu ada hanbin dengan seribu satu kejutan yang tak pernah bisa zhang hao pikirkan. pria itu, meski tanpa diminta, selalu datang dengan hal-hal baru yang membuat zhang hao kebingungan. namun di sisi lain, zhang hao penuh dengan cinta, hanbin membaginya tanpa banyak pinta. sebabnya pula kini zhang hao belajar banyak hal menjadi orangtua, dia bisa berikan yujin apapun, dia ingin menjadi nomor satu untuk yujin seperti dia melihat hanbin sebagai nomor satunya.
•°• ✾ •°•
"paman tampan!"
tak ada yang lebih membahagiakan dari bangun tidur melihat paman tampan berdiri di pintu kamarnya dengan beberapa kado misterius dalam genggaman.
yujin berlari untuk memeluk kaki hanbin, dia akhirnya punya teman!
"hai!" sapa hanbin tak kalah girangnya.
hanbin sejajarkan tinggi mereka setelah yujin menjauh. kebahagiaan terpampang jelas di wajah anak itu ketika hanbin menyerahkan kadonya, sesekali yujin melompat kecil. kini gantian, kadonya yang dipeluk sembari terus mengucap terimakasih dan membungkuk.
"buka kadonya nanti saja, sekarang yujin harus mandi dan kita akan pergi membeli susu stroberi, mobil-mobilan, roti, dan apapun yang yujin inginkan!"
"benarkah?!"
hanbin mengangguk sambil menahan senyum. dia ingat cerita zhang hao tentang perayaan kecil sebelum kedatangannya dan dia harus ikut mewujudkan keinginan sederhana itu.
sore hari yang tak pernah zhang hao mimpikan terjadi. keluarganya terasa utuh berkat kehadiran hanbin. pergi berbelanja dengan yujin dalam gendongan pria sung akan selalu jadi pemandangan kesukaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the lakes [binhao/binneul]
Fanfic(18+) pengasingan membuat sung hanbin menemukan sebuah danau di belakang rumah neneknya. dia jarang sekali berkeliling, menyesal baru mengetahuinya akhir-akhir ini. tapi danau itu tidak lebih indah dari apa yang hanbin temukan di sana. sesuatu yang...