Wanita tua itu menunggu cukup lama di perkarangan rumahnya, hingga akhirnya lino keluar sembari membawa keranjang cucian baju.
Wanita itu mengernyitkan dahi, namun kebingungannya berubah menjadi keterkejutan saat melihat isi di dalam keranjang cucian baju.
Itu adalah koleksi patung kucingnya yang terbuat dari kucing asli.
" bagaimana anda... " ujar wanita tua itu tertahan.
" dengan sedikit keahlian... " ujar lino menunjukkan jepit rambut hitam tipis yang ia gunakan untuk membobol ruangan yang di kunci.
" kuburkan kucing-kucing ini, berikan doa untuk mereka... setelah itu saya akan melakukan pembersihan pada rumah dan juga anda... "
" jika anda tidak menghentikan perbuatan gila anda ini, hidup anda tidak akan lama... karena mereka akan mengoyak anda... roh mereka marah... "
" sekarang kuburkan kucing-kucing itu dengan layak! " bentak lino membuat wanita tua itu bergegas melakukan apa yang di suruh.
" tch dasar, sama makhluk kecil berani... di bentak gitu aja udah takut... " julid lino.
......
" terima kasih sudah membantu saya... " ujar wanita tua itu memberikan amplop berisi sejumlah uang, lalu membungkuk hormat.
" itu sudah tugas saya... ingat jangan di lakukan lagi... " ujar lino melangkah keluar rumah klien dengan lega saat melihat arwah kucing telah hilang sepenuhnya.
" hallo? " sapa lino pada pada renjun di seberang sana.
Masih belum selesai?
" belum, masih ada satu lagi... kenapa? Terjadi sesuatu di cafe? " tanya lino khawatir.
Seharusnya aku yang bertanya padamu, apa terjadi hal buruk?
" tidak sama sekali... atau mungkin belum? Entahlah... " ujar lino tersenyum mendengar nada khawatir temannya itu.
Jangan melakukan hal konyol, kasihan om jaebum.. aku juga malas dekat denganmu!
" kau menelepon ku hanya untuk marah-marah? " tanya lino bingung.
Tidak, ada pelanggan yang ingin membeli kucing cafe... anaknya sangat menyukainya... bagaimana?
" tch, aku tidak akan sembarangan memberikan kucing pada orang lain... bisa saja mereka orang gila yang berpura-pura menyukai kucing, nyatanya hanya menyiksa... " gerutu lino kesal mengingat kelakuan wanita tua, kliennya itu.
800 juta...
" 800? Baiklah.... silahkan diurus... " jawab lino cepat membuat renjun berdecak sebal di seberang sana.
* dasar mata duitan!!
Baiklah, hati-hati... cepatlah kembali, aku kewalahan di cafe..
" hmm aku akan tiba di cafe beberapa jam lagi... " jawab lino mematikan ponselnya sebelum masuk ke mobil.
Lino tersenyum pada arwah anak laki-laki yang telah menunggunya sejak lama.
" maaf lama, ayo... antarkan aku ke rumah ibumu... kita selesaikan hari ini... " ujar lino lembut.
.
.
.
.
." pantas saja pemotretan di percepat.. ulahmu ternyata! " gerutu bangchan berkacak pinggang melihat jeno, orang yang akan menjadi fotographernya dalam photoshoot.
" gue mau istirahat cepat, mumpung elu modelnya... gue bisa sesuka hati... " jawab jeno santai membuat bangchan ingin menyeburkannya ke kolam buaya.
" lu kata gue gak butuh istirahat? "
" peduli gue? " ujar jeno membuat bangchan semakin kesal." udah sana cepat, makin cepat kerja...makin cepat selesai, makin bagus... kita juga udah lama gak ada waktu untuk ngobrol... cepat sana, pose yang mantap! " usir jeno.
" kau harus mentraktirku hari ini karena sudah memajukan jam kerjaku... " gerutu bangchan membuat jeno geleng-geleng kepala.
" padahal dia paling kaya... " dumel jeno.
.......
" jadi bagaimana karirmu sebagai model? " tanya jeno pada bangchan yang sudah berganti pakaian santai setelah pemotretan selesai.
" hingga hari ini, masih aman... " jawab bangchan menyesap jusnya dengan elegan.
" berhati-hatilah... dunia publik figure banyak fitnah, perhatikan setiap gerak-gerikmu... aku tidak ingin membantu menutupi rumor apapun yang nanti menyerangmu... "
" kupikir kau akan jadi garda terdepan yang membuat rumor tentang ku semakin panas... " canda bangchan membuat jeno terkekeh.
" tentu saja, sumber uang tidak akan kulepas... "
" bagaimana pekerjaanmu? Menarik? " tanya bangchan penasaran dengan temannya yang suka sekali bergonta-ganti karir.
Kata jeno, ia melakukannya untuk pengalaman, mencicipi berbagai bidang pekerjaan baginya semenyenangkan melakukan perjalanan kuliner.
Memang orang aneh..
" untuk saat ini menarik, aku bertemu banyak publik figure... "
" bahkan beberapa wanita cantik mendekatiku.. " bisik jeno membuat bangchan menatapnya jijik.
" bangga dengan ketampananmu? "
" tentu saja! Tampanku ini adalah anugerah... jika aku menjadi model, kau akan kalah saing! " ujar jeno membuat bangchan menyunggingkan senyum sinis.
" kau tidak punya koneksi orang dalam... " canda bangchan membuat jeno heboh.
" oh... lihat, lihat... lihatlah siapa laki-laki picik di depanku ini... beraninya dia menggunakan nama artis kesukaanku untuk tunjangan karir... "
" mereka orang tuaku kalo kau lupa... " ujar bangchan malas.
" tetap saja kau tidak bisa memanfaatkan nama mereka untuk ketenaranmu... " omel jeno membuatnya mendapat sentilan di dahi.
" tentu saja tidak bodoh! Aku bekerja keras hingga bisa berada di posisi ku sekarang ini... aku hanya bercanda padamu.. "
" tentu saja, aku tahu... hanya saja hal seperti itu sudah menjadi hal wajib dalam setiap pelamar... aku ingin membuka usaha agar bisa membantu mereka yang tidak memiliki koneksi orang dalam... kasihan mereka lontang-lantung tidak jelas... " ujar jeno membuat bangchan tersenyum.
" rencana yang bagus, tapi lebih baik jangan.. usaha tidak akan bertahan lama jika ditangan orang sepertimu yang gampang bosan... "
" kau benar... huft, aku jadi rindu dengan mark... dia pasti bisa menjaga usaha dengan baik... " ujar jeno mengingat sosok sahabatnya satu lagi.
" dia pasti sedang sibuk menangkap para penjahat... " ujar bangchan membayangkan kerennya sang sahabat, mark. menangkap pelaku kriminal yang benar-benar pelaku.
Bukan korban salah tangkap..
Eh?
.
.
.
.
.Season 2 gak bakal beda jauh sama season 1, penuh masalah...
Menyala otakku!! 🔥
Kalian bener-bener doyan bikin kepala mimin meleduk ya...
Season 2 udah kayak tahu bulat, digoreng DADAKAN... 😑
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT YET, 2 ( STRAYKIDS ) HIATUS
Fiksi Penggemarsequel panti asuhan skz... Kisah 8 anak panti ketika mereka dewasa dan sudah memiliki jalan hidup masing-masing...