📖 10. Jiwa tersesat

305 36 13
                                    

"Awas aja kalau besok datang, gue mutilasi!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Awas aja kalau besok datang, gue mutilasi!"

"Tapi, emang bisa?"

Wushh

Angin cepat menerpa wajah cantik raga Rea. Rambut yang tadinya sedikit berantakan semakin tak beraturan. Mirip rambut singa.

Kezia menganga lebar, "apa tadi?"

Sebuah lembar kertas terjatuh pelan di hadapan Kezia. Dengan penasaran yang tinggi, Kezia mengambilnya. Ternyata terdapat sebuah tulisan di dalam kertas itu. Dan lebih herannya lagi, kertas itu dari Andrea Pramana.

From : Andrea Pramana

Sorry, karena hilang tiba-tiba. Pasti lo nungguin gue, ya? Bukannya gak mau kasih informasi, tapi gue ada urusan jadi gak punya banyak waktu. Bukan itu aja, gue sekarang lagi sariawan jadi malas untuk ngomong. Makanya gue tulis aja di kertas.

Kezia mengernyit, "Emang setan bisa sariawan juga?"

Mengenyahkan pikiran aneh itu Kezia lanjut membaca.

Hari ini gue mau kasih lo misi. Yah, sepertinya lo setelah ini gak bakal santai lagi. Karena ada tiga buah misi yang harus lo kerjakan. Dan itu harus lo kerjakan sebelum kalian ujian akhir semester.

Misi 1
• Mencari jiwa yang tersesat

Lo harus cari jiwa tersesat itu di tokoh dalam novel ini. Selain jiwa lo ternyata ada jiwa lain yang harus di eksekusi. Jiwa itu sangat berbahaya jika gak terkendali. Tenang saja, misi ini mudah karena ada clue untuk mencarinya.

Tubuh yang ditepati jiwa itu mempunyai tanda bunga mawar hitam di tangan tepat di bagian titik nadinya. Lo harus cari dia secepat mungkin, kalau tidak dia bisa hilang kendali dan bisa membahayakan lo ataupun tokoh di sini.

Kalau ada pertanyaan, lo bisa tanyakan ke gue besok. Gue selalu datang ke mimpi lo setiap pukul 00.00 Wib. Oke, bye....

"Bagaimana caranya?"

"Terus kalau gue udah ketemu sama jiwa itu, mau dikemanakan? Buang ke jurang?"

"Dasar setan jelek, kasih informasi setengah-setengah. Gue doain lo besok jatuh ke selokan!"

Akhhh

Rea terbangun dengan rasa sesak di dadanya. Nafasnya tidak beraturan. Ia mencoba mengatur dengan menarik nafas lalu mengeluarkannya perlahan.

"Bisa apa? Bisa mati lagi gue."

Telah sepenuhnya sadar, Rea bergegas untuk menyiapkan diri pergi sekolah.

•°•TITN•°°

SMA Negeri 2 Mandala

Dua orang berjenis perempuan tengah beradu mulut di tengah lapangan yang luas itu. Mereka terus berbicara tanpa memperdulikan area sekitar yang mulai ramai.

Trapped In The NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang