📖 2. new family

449 50 0
                                    

Kezia Andrea dengan Andrea Pramana memiliki sifat yang sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kezia Andrea dengan Andrea Pramana memiliki sifat yang sama. Mereka sangat sulit bersosialisasi dengan orang asing. Butuh beberapa bulan agar bisa mengakrabkan diri.

Seperti saat ini, Kezia atau Rea sedang sarapan dengan keluarga Pramana. Suasana sangat hening, hanya terdengar suara dentingan sendok dengan piring.

Dengan canggung Rea menelan makanan di depannya. Sangat anggun dan tenang, begitu juga juga dengan orang tua serta abang Rea.

"Rea." Suara berat itu mengagetkan Rea yang sedang fokus makan.

Kezia mendongak, menatap wajah sang papa dengan bingung sekaligus takut. "Ya?"

Jantungnya berdebar menunggu kalimat selanjutnya yang akan di ucapkan oleh kepala keluarga itu.

"Rea Ikut, ya, makan malam di rumah nenek," ujar Anjas, papa Rea dengan lembut.

"Kali ini harus ikut, enggak ada alasan lagi buat kamu tolak Re," lanjutnya masih dengan nada lembut.

"Ikut enggak ya?"

Kezia tampak berpikir sebentar, lalu menganggukkan kepala tanda setuju. Tidak ada salahnya ia ikut makan malam dengan keluarga besar Pramana.

"Ya udah, Pa, Rea mau ikut makan malam," ucap Rea dengan pasrah.

"Nah gitu, sesekali lo keluar rumah jangan diam di rumah terus," cecar Vino, abang Rea.

Rea menatap Vino dengan heran, bingung dan sedikit tidak suka.

"Udah, ayo berangkat Vino." Anjas berdiri dari kursinya, mengambil tas kerjanya dan tak lupa juga menarik kerah Vino dengan paksa.

"Iya, iya."

"Kami pamit dulu, ya!" seruan dari Vino membuat mama Rea menggelengkan kepala.

"Anak itu masih aja kekanak-kanakan," gumamnya.

Setelah kepergian mereka, kini menyisakan mama dan Rea sendiri. Suasana canggung kembali. Rea menatap mamanya yang sedang sibuk dengan tablet di tangannya.

Merasa diperhatikan, Rina -- mama Rea bertanya lembut ke arah anaknya.

"Ada apa Re?" tanya Rina.

Rea menggeleng pelan, kemudian lanjut memakan makanannya. Rina yang melihat sikap Rea hanya memakluminya. Rea tipe orang yang pendiam, penurut dan tidak banyak tingkah. Berbeda dengan Vino, abangnya sangat pecicilan dan tidak bisa diam. Perpaduan yang sangat cocok.

Mendengar suara gesekan kursi dari arah depannya. Rea mendongakkan kepala, melihat sang mama yang sepertinya mau siap-siap untuk pergi.

"Re, mama pamit ke butik, ya," pamit Rina.

"Mumpung weekend, kamu sesekali main ke butik mama, ajak si Laura."

"Baik ma," jawab Rea tanpa mengalihkan pandangan ke Rina.

"Ya udah mama pergi dulu, baik-baik di rumah ya Re."

Cup..

Rina mengecup kening putrinya sebelum pergi. Rea yang mendapatkan perlakuan gitu hanya mematung. Baru pertama kali, ia mendapatkan perlakuan gini dari sang mama.

Di kehidupan sebelumnya, mama aslinya sibuk dengan kerjaannya begitupun dengan papanya. Ia adalah anak tunggal. Hari-harinya penuh dengan kesepian jika di rumah.

Maka dari itu, di kehidupan sebelumnya Rea lebih menghabiskan waktu di luar rumah bersama dengan teman sekolahnya.

"Perhatian gini lo cuekin Re."

•°•TITN•°•

Andrea Pramana merupakan tokoh sampingan atau figuran dalam novel 'Kisah Romantis Remaja'. Perannya tidak banyak, hanya menjadi orang yang mengetahui rencana tokoh penjahat dan melaporkannya ke pemeran utama pria.

Di dalam novel Kisah Romantis Remaja dengan tokoh utama bernama, Zaiden Nugraha dan lawan main, Irene Kharisma.

Irene berperan sebagai murid baru di SMA Mandala. Awal pertemuan mereka sangat biasa aja. Saat itu mereka masih belum kenal satu sama lain.

Hingga pertemuan kedua mereka barulah ada kemajuan, walaupun tidak bagus.

Irene yang baru saja dari kantin tak sengaja menabrak Zaiden ketika ingin kembali ke kelas. Saat itu Irene sedang membawa sebuah minuman alhasil jatuh dan mengenai cowok didepannya.

Mereka terjadi cekcok sebentar. Zaiden yang di situ moodnya sedang tidak bagus, memilih pergi meninggalkan Irene. Takut terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.

Tak sampai itu, takdir mempertemukan mereka lagi. Ketika Zaiden tidak sengaja melihat Irene di area balap. Sejak hari itu hubungan mereka semakin dekat hingga menjadi sepasang kekasih.

Hubungan mereka tidak semulus kulit Zaiden.

Bianca Lizardman merupakan antagonis di dalam novel itu. Bianca melakukan segala cara agar hubungan mereka putus, seperti melakukan tuduhan ke Irene yang sama sekali tidak benar. Puncaknya Bianca melakukan hal nekat yakni menyewa beberapa pria untuk memperkosa Irene.

Nah di situ peran Rea terjadi. Rea tidak sengaja mendengar rencana Bianca yang ingin melukai Irene.

Awalnya ia ragu untuk memberitahu Zaiden tentang itu. Tapi dengan yakin, akhirnya ia memilih untuk memberitahu Zaiden.

Zaiden marah besar ketika mendengarnya. Tanpa sadar ia melempar gelas ke arah Rea yang menyebabkan luka di area dahinya.

Zaiden tidak lari, ia bertanggung jawab atas perbuatannya. Dengan gentleman, Zaiden mengantarkan Rea ke UKS lalu menyerahkannya ke petugas yang menjaga UKS.

Akhir cerita Rencana Bianca berhasil dihentikan oleh Zaiden. Zaiden datang menyelamatkan Irene di detik-detik Irene hampir di perkosa.

Sejak saat itu Zaidan dan Irene memulai hubungan yang baik. Bahkan sudah direstui oleh kedua orang tua mereka. Sedangkan Bianca tidak pernah muncul lagi setelah kejadian itu. Happy ending.

~tbc~

Jangan lupa vote & komen..

Trapped In The NovelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang