CHAPTER 1 [3]
JERATAN [3]
By: Leekay_ClowdMendengar kabar ini, Renjiro tersenyum sinis. Ini akan menarik. Pertama, aku harus tahu dulu siapa saksi yang melihat duel diriku dengan komplotan orang aneh itu. Kedua, aku harus tahu siapa saja orang yang berhubungan dengan Natobi. Ini akan memberikan alasan jelas mengapa dia membunuh Natobi. Dan ketiga, Renjiro harus mengetahui apakah pelaku pembunuhan ini membenci Natobi atau membenci dirinya.
Saat itu, polisi membawa ciri-ciri pelaku yang dilihat oleh saksi. Dia berambut merah. Semua orang tertuju ke arah murid baru, Renjiro. Yuki memandangi Renjiro dengan terkejut. "Renjiro, apa maksudnya? Apakah kamu yang membunuh Natobi?, Apakah kamu yang melukai Manabu dan Sobaru?" tanya Yuki dengan ekspresi terkejutnya.
Renjiro hanya memandang keluar jendela, melihat langit, dan berbicara dalam pikirannya, "Apakah pelakunya adalah... (****)?"
Meski begitu, Renjiro yakin kalau dia bukan pelakunya. Namun, di sini Renjiro ingin tahu apa alasan sebenarnya di balik pembunuhan Natobi. Jika orang itu membenci Renjiro, itu mustahil karena dia baru pertama kali bertemu Renjiro. Renjiro menyimpulkan bahwa mungkin dia tidak membenciku, tetapi membenci Natobi.
Dengan begini, Renjiro mempunyai satu argumen. Pelaku mungkin saja membenci Natobi, tetapi dia tidak bisa melawan Natobi karena dia salah satu anggota komplotan Yakuza. Jadi, dia mengambil kesempatan emas itu untuk membalas dendam pada Natobi saat dia tidak sadarkan diri karena dipukuli oleh Renjiro.
Polisi menghampiri Renjiro dan bertanya, "Hey anak muda, kamu satu-satunya siswa berambut merah di sini. Ikut kami untuk memberi keterangan," ucap Direktur Najime.
Najime kemudian membawa Renjiro keluar sekolah. Dia dibawa ke tempat kejadian dengan mobil polisi, tangannya diborgol.
Mr. Takamura menggelengkan kepalanya, "Padahal dia siswa baru, tapi sudah terlibat masalah hukum."
Yuki tak percaya kalau Renjiro adalah pelakunya. Yuki kemudian meminta izin ke toilet, tetapi itu hanya alasan Yuki untuk bolos. Yuki segera melompat lewat belakang dan pergi ke gang sempit di selatan Tokyo yang tidak terlalu jauh dari sekolah.
Yuki berlari, dan di sana dia melihat Renjiro yang diborgol. Di lokasi, ada empat orang: Direktur Najime, Detektif Karen, seorang wartawan bernama Mikane, dan Renjiro Fujita.
Renjiro tidak menampilkan ekspresi apapun, membuat Najime bingung. Dia bertanya, "Hey anak muda, bagaimana kau akan bertanggung jawab atas perbuatanmu?"
Renjiro tetap diam. Dia melihat sekeliling dan melihat satu senjata yang tergeletak: gunting pemotong rumput. Renjiro jadi semakin yakin tentang pelaku pembunuhan ini.
Direktur Najime menghela napas karena Renjiro tidak menjawab pertanyaannya. Dia kemudian memanggil Mona untuk memberi keterangannya sebagai saksi kejadian. Mona menceritakan bahwa dirinya hendak berbelanja dan melihat seorang anak berambut merah memasuki gang sempit itu. Mona tahu gang itu adalah tempat tinggal para Yakuza pimpinan Takashima. Mona kemudian melihat dari kejauhan saat Renjiro dipukuli oleh Takashima dan keempat anak buahnya. Dia melihat bagaimana Renjiro dibanting ke dinding dengan keras. Mona tidak bisa membantu Renjiro karena dirinya juga takut pada Takashima dan komplotannya.
Mona membela Renjiro, mengatakan bahwa dia hanya membela diri dengan bertarung melawan mereka. Meski begitu, Mona tetap tidak setuju dengan menewaskan seseorang.
Renjiro yang mendengar kesaksian Mona bertanya, "Apakah ada orang lain yang masuk ke gang ini sebelum polisi tiba?"
Mona menjawab, "Setelah kepergian Renjiro dari TKP, aku melihat seseorang membawa gunting rumput dan masuk ke gang sempit itu sebelum polisi datang."
Renjiro bertanya lagi, "Apakah dia keluar setelah itu?"
Mona menjawab, "Tidak. Polisi datang dan masuk ke gang itu segera setelah dia masuk."
Renjiro menunjukkan ekspresi dinginnya. "Dia masih ada di sini!"
Najime terkejut dan memerintahkan semua anggota untuk memeriksa tempat itu segera. Najime kemudian melepaskan Renjiro dan meminta Renjiro untuk membantu menemukan pelakunya.
Renjiro melihat gunting yang tergeletak dan memastikannya. "Begitu ya, ini gunting taman. Pagi tadi aku melihat Pak Siba, tetanggaku, menyuruhku memasuki gang ini. Saat itu dia memegang gunting taman, dan aku ingat kata-kata Pak Siba yang mengatakan, 'Satu lagi tetangga aneh.' Di sini Renjiro yakin Pak Siba yang membunuh Natobi karena sebuah permasalahan khusus."
Dan benar saja, Karen menemukan Pak Siba di sekitar lokasi, bersembunyi di dalam tong besar yang menyatu dengan gerobak sampah.
Pak Siba berkata, "Renjiro, ini pasti ulahmu."
Renjiro terkejut, tetapi dia tetap tidak menunjukkan ekspresi terkejutnya. Dia hanya berkata, "Ya, Anda pasti membenci Natobi karena dia tetangga yang aneh."
Pak Siba menjelaskan, "Komplotan Takashima adalah dalang di balik terbunuhnya putri kesayanganku, dan orang yang membunuh putriku itu adalah Natobi," Pak Siba menambahkan, Natobi juga sering membuang sampah di halaman depan rumahnya, membuat Pak Siba harus bekerja dua kali lipat membersihkan tamannya.
Namun, Renjiro mengetahui bahwa bukan Pak Siba yang akhirnya membunuh Natobi, melainkan ada orang lain. Ini karena gunting rumput yang digunakan Pak Siba seharusnya tidak sempat untuk membunuh Natobi karena mendengar polisi tiba, dia yang panik akhirnya menjatuhkan gunting rumputnya dan bersembunyi. Jika memang dia sudah membunuh Natobi, orang bodoh mana yang meninggalkan bukti di TKP apalagi itu adalah alat yang dilakukannya untuk membunuh target.
Renjiro tahu Pak Siba tidak sempat untuk membunuh Natobi, Pak Siba yang panik meninggalkan gunting rumputnya dan bersembunyi. Renjiro menyimpulkan saat Pak Siba bersembunyi, pelaku sebenarnya muncul dengan cepat membunuh Natobi disana.
Sekarang kuncinya hanya satu, menunggu Sobaru dan Manabu pulih dan membuat mereka memberi kesaksiannya.
Next part [4]
Follow me: leekay_clowpd
KAMU SEDANG MEMBACA
DAM : END GAME (On going)
Mystery / ThrillerRenjiro Fujita adalah remaja jenius dengan IQ lebih dari 320, menjadikannya salah satu orang paling cerdas di sekolahnya. Namun, di balik kecerdasannya, Renjiro memiliki sifat dingin dan kepribadian yang cenderung psikopat. Di sekolah dan komunitas...