__________
Dio mendengarkan dengan seksama setiap peraturan yang diucapkan oleh Mr. Richard dan Mrs. Linda. "Aku... Aku akan mencobanya," kata Dio akhirnya, meskipun masih merasa ragu.
Mr. Richard tersenyum dan menepuk pundak Dio. "Kamu akan baik-baik saja, Dio. Ingat, kami melakukan ini untuk membuatmu merasa bahwa kita benar-benar keluarga."
Mrs. Linda mengangguk setuju. "Betul sekali. Kamu tidak sendirian, Dio. Kami semua ada di sini untukmu."
Bi Ani yang berdiri di samping Dio juga tersenyum menenangkan. "Tenang, Tuan Muda Dio, saya akan selalu ada di samping Anda."
Dio menghela napas dalam-dalam dan mencoba untuk menerima situasi ini. "Oke, Papa, Mama. Aku akan mengikuti peraturan-peraturan ini."
"Bagus, Dio," kata Mrs. Linda sambil memeluk Dio. "Kamu anak yang baik. Kamu pasti bisa melakukannya."
Setelah sarapan selesai, Mrs. Linda berbicara dengan lembut kepada Dio, "Sekarang, sayang, waktunya mandi. Bi Ani akan membantu kamu."
Dio merasa canggung namun mengikuti Bi Ani ke kamar mandi. Kamar mandi itu luas dan dipenuhi dengan berbagai perlengkapan mandi yang menarik. Bi Ani mengatur air di bak mandi, memastikan suhunya pas. Ia kemudian memandang Dio dengan lembut.
"Baik, Tuan Muda, mari kita mulai," ujar Bi Ani dengan senyum hangat.
Bi Ani mulai melepaskan pakaian Dio dengan hati-hati, membuka kancing satu per satu dan melepas bajunya. Dio berdiri dengan canggung saat Bi Ani melepas popoknya yang basah, kemudian membuangnya dengan cepat ke tempat sampah khusus. Bi Ani membantu Dio masuk ke dalam bak mandi yang berisi air hangat, membuat Dio merasa lebih nyaman.
"Rasanya bagaimana, Tuan Muda? Airnya cukup hangat?" tanya Bi Ani dengan lembut.
Dio mengangguk pelan. "Iya, cukup hangat."
Bi Ani memulai dengan membasahi seluruh tubuh Dio, kemudian mengambil sabun bayi yang lembut dan mulai membersihkan tubuh Dio dengan lembut, memastikan setiap bagian tubuhnya bersih. Ia bekerja dengan tenang dan teliti, membuat Dio merasa sedikit lebih nyaman meskipun situasinya terasa aneh baginya. Setelah tubuh Dio bersih, Bi Ani memijat lembut kepalanya dengan sampo bayi, memastikan rambutnya bersih dan wangi.
"Baiklah, sekarang kita bilas semuanya," kata Bi Ani sambil menggunakan gayung untuk membilas sabun dan sampo dari tubuh Dio. Setelah semua sabun dan sampo dibilas bersih, Bi Ani membantu Dio keluar dari bak mandi dan membungkusnya dengan handuk lembut yang besar.
"Sekarang, kita akan mengeringkan kamu dan berpakaian, Tuan Muda," ujar Bi Ani dengan lembut.
Setelah mengeringkan tubuh Dio dengan handuk, Bi Ani mengoleskan sedikit bedak bayi di tubuhnya untuk menjaga kulitnya tetap kering dan segar. Kemudian, ia mengambil popok celana baru dan memasangkannya dengan hati-hati pada Dio. Setelah itu, Bi Ani memilihkan pakaian yang telah disiapkan sebelumnya: sebuah onesie bayi berwarna biru lembut dengan gambar hewan-hewan lucu di seluruh bagiannya.
"Ini pasti akan nyaman," kata Bi Ani sambil memasangkan pakaian tersebut pada Dio. Onesie itu terasa lembut dan nyaman di kulit Dio, meskipun ia masih merasa canggung mengenakan pakaian bayi.
Setelah semuanya selesai, Dio merasa sedikit lebih baik meskipun situasinya masih sangat baru baginya. Mrs. Linda, yang menunggu di ruang tamu, menyambut Dio dengan senyuman hangat.
"Kamu terlihat sangat menggemaskan, Dio," kata Mrs. Linda. "Papa harus pergi ke meeting hari ini, jadi kamu akan menghabiskan waktu bersama Mama."
Mr. Richard berpamitan dengan Dio dan Mrs. Linda sebelum pergi. "Aku harus pergi sekarang, Dio. Ingat untuk mengikuti aturan-aturan dan bersenang-senang dengan Mama hari ini."
Dio mengangguk pelan. "Baik, Papa."
Setelah Mr. Richard pergi, Mrs. Linda mengajak Dio duduk di sofa yang nyaman di ruang keluarga. Ia menyalakan televisi dan mencari saluran kartun favorit anak-anak. "Mari kita tonton kartun bersama, Dio. Ini pasti akan menyenangkan."
Mereka berdua duduk di sofa, dengan Dio duduk di pangkuan Mrs. Linda. Meskipun masih merasa sedikit canggung, Dio mulai merasa lebih nyaman dalam situasi ini. Kartun yang ditonton mereka penuh warna dan cerita lucu, membuat Dio tersenyum dan tertawa. Mrs. Linda membelai rambut Dio dengan lembut, menunjukkan kasih sayangnya.
"Bagaimana rasanya tinggal disini, sayang?" tanya Mrs. Linda.
"Rasanya menyenangkan, Mama," jawab Dio, merasa sedikit lebih tenang.
__________
BERSAMBUNG.....
-
NEXT EPISODE TERGANTUNG VOTE
-
Follow juga akun WP aku guys
Selesai baca jangan lupa untuk tekan vote
MAKASIH GUYS-GUYS SEMUA YG UDAH MAMPIR UNTUK MEMBACA BAB BERJUDUL :
MINIMAL MANDI
-
🤲🏼🙏🏼
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY DIO [ON GOING LAGI]
Fiksi RemajaDeo Putra, remaja pria 16 tahun, dia imut dan agak pendek, dia dijual oleh ayahnya sendiri karena masalah judi dan hutang, dia dijual kepada keluarga kaya di luar kota yang ingin memiliki anak. keluarga tersebut ingin merawatnya dari 0 dan memperlak...