005 - CH

207 24 4
                                    

Episode sebelumnya ;

"Tidak panglima, tapi buku itu hilang!"

"AA--APA KAU BILANG, HILANG?!"

--------

Dentuman sepatu menyatu dengan lantai kerajaan Elemental, Santriantar, wanita dengan rambut merah dengan wajah yang ditutupi oleh topeng itu berlarian tergesa–gesa di koridor kerajaan Elemental.

Wajahnya penuh dengan keringat dingin, ditambah dengan raut wajah cemas yang memancar di balik topeng miliknya.

Wanita itu terus meracau tidak jelas didalam pikirannya begitu juga dengan Voltra yang terlihat panik seperti Santriantar.

Oh ayolah bagaimana bisa mereka tidak panik coba? Buku Qavos Elemen, buku yang paling penting yang menjadi sumber utama Kerajaan Elemental kini sudah hilang!

Hilang entah kemana, entah itu dicuri atau memang ada yang sengaja mengambilnya lalu menyimpan nya disuatu tempat.

Tanpa buku itu, mereka tidak akan tau bahaya apa yang akan terjadi dimasa depan atau di hari esok.

"Voltra bagaimana ini, buku Qavos Elemen sudah hilang duluan sebelum kita mengamankan nya dari Reta'ka!" Kata Santriantar panik.

‘Tenang lah Santriantar aku tau kau cemas dan panik sekarang, tapi tidak ada gunanya kita memikirkan itu semua disaat situasi panas saat ini, kau harus tenang.’

"Bagaimana bisa aku tenang Voltra kau tau sendiri kan Qavos Elemen adalah inti sari dari Kerajaan Elemental! Tanpa itu kita tidak akan tau apa yang–"

‘Aku tau, tapi tidak ada gunanya juga kita berpikiran seperti itu sekarang, Santriantar! Aku tau kau cemas, tapi tidak seperti ini juga caranya. Kita bisa mencari buku itu nanti, untuk saat ini tenang kan lah dirimu dan masuk lah kedalam sana mereka sudah menunggu mu didalam.’

"Aku..... Aku..., ini semua salah ku, Voltra!"

‘Hey, apa maksud mu ini semua adalah salah mu?’

"Ya seharusnya jika saja kita mengamankan buku itu lebih dulu, mungkin buku itu pasti masih ada bersama kita! Andai... Andai saja aku tidak seceroboh itu pasti hal ini tidak akan terjadi...."

"Ini semua..... Salah ku....hiks...." Santriantar terduduk lemas, dengan air mata yang mengalir dari wajah nya.

Voltra terdiam menatap iba Santriantar yang menangis. ‘Hey, ini bukan salah mu, ini terjadi karna murni ide jahat dari seseorang, ini bukan salah mu, Santriantar. Jika buku itu tidak bisa kita amankan, paling tidak kita masih bisa mengamankan buku besar alam elemen bukan? Dan masih banyak buku–buku yang tidak kala penting dari Qavos Elemen yang bisa kita amankan dari Reta'ka,’

‘Jangan menyalahkan dirimu, kau tidak salah. Sekarang yang perlu kau lakukan kau masuk lah kedalam dan berdiskusi lah dengen pengguna elemen lain, dan Kaisar Ochobot, setelah ini semua selesai, kita akan kembali mengamankan apa yang perlu kita amankan, dan besok kita akan melatih kekuatan magic terlarang untuk mu,’

‘Jangan khawatir Santriantar aku ada untuk mu..... Kau..... Kau tidak sendirian, Tuan ku.’

.

.

Comeback Halilintar

.

.

Kriet.....

Pintu besar itu terbuka, menampilkan semua pengguna Elemental yang menatapnya dengan berbagai tatapan.

"Panglima Santriantar dari mana saja kau?" Tanya Ochobot.

"Maafkan hamba Yang mulia Kaisar, hamba terlambat, hamba ada sedikit perbicangan bersama Voltra tadi," Katanya sedikit menundukkan badannya.

Ochobot menghela nafasnya gusar. "Hhhh.... Sudahlah, duduk lah ditempat mu Santriantar kita akan membahas tentang sebuah hal penting,"

"Baik Yang mulia," Santriantar menurut lalu duduk di tempat yang sudah disiapkan.

"Yang mulia, bagaimana ceritanya buku Qavos Elemen bisa hilang?" Tanya Kuputeri cemas.

"Aku juga tidak tau Kuputeri tapi yang jelas, saat aku ingin memeriksa apa yang akan terjadi di hari kedepannya, aku sudah tidak menemukan buku itu lagi."

"Buku itu hilang tanpa jejak, para pengawal berkata padaku bahwa tidak ada siapapun yang masuk bahkan datang ke ruang buku sihir." Jelas Ochobot.

"Lalu, apa yang bisa kita lakukan sekarang Yang mulia?" Tanya Balakung.

"Aku akan menugaskan beberapa pengawal istana untuk mencari keberadaan buku itu, dan ku rasa penghianat yang dimaksud oleh buku Qavos Elemen memang sudah bertindak. Dan ini lah buktinya, inti kerajaan Elemental sudah hilang, dicuri oleh seseorang."

"Yang mulia..... Apa kau sudah mencurigai salah satu dari kami?" Tanya Hang Kasa.

"Aku tidak bermaksud seperti itu, tapi ini lah yang dikatakan oleh Qavos Elemen apa yang dikatakan oleh buku itu tidak akan pernah salah. Dan jujur, memang aku mencurigai salah satu dari kalian, tapi aku tidak akan mengatakan siapa orangnya."

"Lalu, menurut kalian sendiri kalian mencurigai siapa?" Tanya Ochobot membuat mereka semua terdiam.

Ketujuh pengguna elemen itu saling pandang satu sama lain.

Begitu juga pada para Elemental yang menatap tegang satu sama lain dari dunia dimensi mereka masing–masing, kecuali Voltra dan Gamma, sang elemen cahaya itu menggeram kesal melihat Reta'ka, tuan tamaknya itu.

Akh! Aku benar–benar merasa bodoh sekarang! Kenapa, kenapa aku tidak bisa bertindak sesuatu sekarang ini hah?! Padahal ini amat sangat genting!

Ini menyangkut masa depan kerajaan elemen dan elemental lain....aku ingin mengungkapkan isi hati ku.... Tapi, aku tau mereka tidak akan mempercayai ku....

Akh! Keparat sialan kau Reta'ka! Aku membencimu!

Voltra menatap Gamma dalam. Dia tau apa yang dirasakan oleh Gamma.

Malang sekali kau mendapatkan tuan seperti Reta'ka itu, kau pasti tertekan bukan? Kau..... Aku tidak menyalahkan mu Gamma karna ini memang bukan salah mu.

Aku tau kau tau sesuatu, aku tau kenapa kau memilih diam saja. Aku tau semuanya Gamma. Aku.... Aku Minta maaf karna tidak bisa membantu mu saat ini, batin Voltra sedikit menyesal.

"Saya mencurigai Panglima Gurlatan Santriantar, Yang Mulia Kaisar Ochobot."

–TBC–

KALIAN PAHAM GAK SAMA BAB INI? KALOH GAK PAHAM PAHAMIN AJA YA, ATAU ENGGAK TANYA AJA NANTI AKU BANTU BALES.

BERSABARLAH, MASA FLASHBACK NYA BAKALAN SELESAI 1 ATAU 2 CHAP LAGI!

SIAP MENUJU CHAP MASA KININYA? KOMEN VOTE FOLLOW DULU BARU LANJUT!!!

BY : @AQUEENEINTAN.

Comeback, HalilintarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang