Seluruh pengurus osis dan mpk yang berada di ruangan aula sudah kembali ke kelas masing-masing sedari tadi, begitupun Ken. Ia menemui osis untuk memberikan kertas data anak kelasnya yang ikut meramaikan acara 17 Agustus yang diadakan sekolahnya.
Pada akhirnya ia menyetujui tawaran untuk menjadi musik pembuka di acara tersebut. Ia berfikir, toh ini adalah acara Agustusan terakhir baginya di sekolah ini.
⏳⌛
10:00 WIB
kriingg kriing kriinngg...
Bel jam istirahat pertama SMA Jaya Bangsa pun berbunyi, kantin langsung diserbu oleh para murid. Banyak yang memesan untuk dibawa ke kelas, tak sedikit pula yang memilih untuk menyantap makanannya di meja yang sudah disediakan di kantin, termasuk Ken dan 2 buntutnya.
Ken, Elvan, dan Obin memiliki suatu kesepakatan yaitu menyuruh salah satu dari mereka untuk memesan makanannya sementra 2 lainnya menunggu di meja, dan hal itu ditentukan dengan hompimpa. Hari ini adalah hari sial bagi Obin.
Kantin sekolah mereka ramai. Benar-benar ramai di waktu istirahat. Untuk membayar 1 jajanan yang dibeli saja harus berdesakkan dengan murid lain, apalagi memesan 3 makanan dengan minumnya sekaligus.
Obin cukup beruntung karena ia kenal semua penjual di kantin sekolah, sehingga membuatnya memiliki privilage didahulukan setiap memesan. Meskipun begitu, ia harus berjuang menerjang ramainya kantin untuk mencapai ke meja Ken dan Elvan.
Ketika ia hampir sampai di meja, ia hampir tertabrak oleh seorang gadis.
Teman seorang gadis yang berada di belakangnya pun berteriak, "AWAS DEPAN LO!"
Obin refleks menaikkan nampannya agar tidak tertabrak oleh gadis itu, membuatnya justru menabrak dada Obin.
"Astagaa, maaf kak ngga fokus ta- Loh? Kakak yang di caffe waktu itu, kan?"
Obin yang hendak marah pun mengurungkan niatnya menyadari bahwa yang menabraknya adalah gadis yang minumnya tertukar dengannya di caffe waktu itu, gadis yang sama dengan yang ia ketahui adalah teman Lessha.
"Loh? Lo sekolah disini juga? Kebetulan macam apa ini?" Ujar Obin berpura-pura tidak mengenal Anya.
"Hehe iya kak, maaf waktu itu salah ambil kopi, maaf juga udah nabrak kakak," ujar Anya. "Yoi santai aja, aduh bentar ya gue taruh ini ke meja temen gue dulu," balas Obin sambil bersusah payah membawa nampan yang hampir jatuh karena tidak seimbang itu.
Mengetahui hal itu, Anya segera memegang nampan Obin hendak membantunya, "Sha, lo duluan aja, gue nitip roti sama susu ya, nanti nyusul," minta Anya pada Lessha, lalu Lessha pun pergi meninggalkan Anya.
"Sini kak aku bawain aja," ujar Anya yang langsung dibalas gelengan kepala oleh Obin, "Alah apaan sih santai aja, masih bisa bawa sendiri ini,"
"Ih gak papa kok kak, ini sebagai permintaan maafku karena nabrak kakak tadi," lalu Anya langsung merebut nampan itu dari Obin. "Kakak di depan aja ke meja tempat kakak, aku yang bawain," lanjut Anya. Obin lalu membiarkan Anya membawa nampannya dan berjalan di depan menunjukkan meja tempat Ken dan Elvan berada.
Anya lalu menaruh nampan itu ketika telah sampai di meja mereka. Elvan yang menyadari hal itu pun menabok Obin, "Apa apaan lo, Bin nyuruh cewe bawain bawaan lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Always
Fanfiction"Gue gak bisa janjiin apapun, Sha." "Sebenernya apapun pilihan lu, lu tetep brengsek, Ken." "Aku akan selalu sayang sama kamu, apapun yang terjadi." Ketika fikiran dan hati tidak sejalan, seseorang dipaksa memilih keputusan yang bertentangan itu. Ak...