Episode 1

2.5K 145 17
                                    

"Hyeyoon-ah..."

Panggil lembut lelaki tampan dengan marga Byeon ini. Kedua mata sayu nya menatap penuh nafsu pada bibir manis yang sudah memerah dan basah karena perbuatannya.

Ia merasakan nafas gadis manis di depannya ini sudah menderu hangat berbenturan dengan nafasnya. Mereka saling mencuri oksigen satu sama lain.

Kedua mata mereka sayu dan fokus tertuju pada bibir lawan mainnya.

Wooseok, nama pria tampan ini. Ia membelai pipi hangat wanitanya dengan lembut dan menatap kedua mata itu dengan cinta. Sementara sebelah tangan kekarnya menahan pinggang kecil wanita yang tengah duduk si pangkuannya dengan erat agar tidak terjatuh.

Nafas mereka saling beradu.

Hyeyoon dengan nafas tersengal-sengal membalas menatap mata hangat di depannya tersebut.

"Jika kau ingin aku berhenti, aku akan berhenti sekarang," Ucapnya lembut namun butuh kepastian. Ia tidak ingin melanjutkan kegiatan selanjutnya sebelum dapat lampu hijau dari wanitanya ini.

Hyeyoon diam sejenak dan menatapnya penuh arti. Dengan kedua mata satunya yang sudah terhipnotis oleh pria di depannya ia menelan ludahnya.

Melihat bagaimana kondisi mereka kini yang sudah berantakan di atas sofa empuk dengan hanya selembar pakaian atas yang sudah terbuka setengah. Dan Woo Seok yang bahkan sudah bertelanjang dada menanggalkan pakaian atasnya.

Bagaimana bisa ia berhenti di sini, fikir Hye Yoon.

"Jika tidak? Apa yang akan oppa lakukan?" Tantangnya dengan nafas yang tersengal-sengal.

Kedua mata sayu nya menggoda Woo Seok yang masih menahan nafsunya.

Bret!

Woo Seok menarik kemeja yang di pakai oleh Hye Yoon dengan sekali tarikan dan hanya menyisakan sebuah Bra manis berwarna pastel yang menempel di tubuh mungil nan berisi itu.

Ia menarik pinggang Hye Yoon semakin dalam padanya dan membuat benda milik mereka saling bersentuhan.

"Nghhh.." Desahan kecil itu lolos dari bibir manis Hye Yoon.

Ia memejamkan kedua matanya, jemarinya meremas bahu Wooseok erat merasakan sensasi nikmat yang belum pernah ia rasakan.

Wooseok tersenyum lalu berbisik di telinganya. "Ini yang akan ku lakukan, Hye Yoon-na.."

Wooseok membelai lembut punggung indah itu dan mengecup lembut leher gadis manis ini, hembusan nafas hangat bibir nya menyentuh kulit nya membuat Hyeyoon  mabuk.

"Mmhh~ oppa.." Ucapnya mendesah.

Sekujur tubuhnya meremang karena suara kecupan Wooseok di lehernya. Tubuhnya pun menjadi panas karena nafsunya semakin naik. Sampai ia tidak sadar jika pria matang ini sudah melepaskan baju terakhir nya dan membuatnya topless.

Sungguh ia sudah tidak bisa lagi lolos dari pria tampan ini.

Wooseok mencium lehernya dengan pelan menikmatinya sedikit demi sedikit kemudian melepaskannya untuk sekedar melihat Wajah Hyeyoon yang sudah berantakan dan tubuh indahnya yang menggoda di hadapannya saat ini.

Dua tonjolan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil mencuat di tengah sana. Warnanya ujungnya merah muda terlihat bulat dan berisi penuh, sungguh pemandangan yg paling indah di mata Wooseok.

"Aku tanya sekali lagi, haruskah aku berhenti?" Ucapnya kembali.

Hyeyoon menatap kedua matanya perlahan lalu meraih wajahnya dengan kedua tangan mungil tersebut dan mengecup lembut bibir tebal itu.

Tanpa aba-aba.

Kedua mata Wooseok berubah tajam seperti seekor serigala yang menemukan mangsanya. Ia menatapnya tajam penuh nafsu.

"Aku anggap jawaban mu tidak," Ucapnya serius.

Wajah Hyeyoon langsung memerah sempurna, dan ia merasakan bibirnya tiba-tiba di serang lebih ganas dibandingkan saat di awal mereka berciuman.

"Hmmhhh~"

Bahkan tubuhnya semakin di dekap erat oleh kedua tangan kokoh itu hingga tidak bisa lepas sampai terangkat dan di gendong menuju ranjang. Lalu di jatuhkan dengan lembut di atas sana, di himpit oleh badan besar di atasnya.

Ciuman mereka semakin menggila, Wooseok tidak membiarkan Hyeyoon bernafas sedikit pun. Gadis mungil ini menepuk nepuk bahu nya meminta berhenti.

"T-tunggu sebentar oppa, aku tidak bisa bernafas," Ucapnya di tengah sela-sela nafas yang tersisa. Pandangannya sudah penuh dengan kabut, namun Wooseok lagi-lagi tidak memberikannya kesempatan.

"Tidak bisa, aku sudah menahan ini terlalu lama," Balasnya.

Kali ini ia melepaskan nafsunya dan perasaannya yang sudah tertahan lama.

Ia meraih kedua pergelangan tangan yang mungil itu dan menguncinya di atas kepala Hyeyoon hanya dengan satu jemarinya yang besar. Membuat wanita manis itu tidak bisa bergerak sedikit pun.

Dan kembali menyerang bibir imut nan merah yang sudah basah seperti itu. Rasanya manis sangat manis seperti strawberry, membuatnya semakin gila.

Ia menggigit gemas bibir bawah Hyeyoon pelan.

"Hmmmhhh~" Desahan selanjutnya lolos dari mulut mungilnya. Membuat Wooseok semakin menggila di buatnya.

Tetapi sebelum itu, sebenarnya apa yang terjadi pada mereka berdua? Bagaimana mereka bisa tiba-tiba ada dalam situasi panas ini?

*

*

*

*

*

To Be Continue






Marriage By Accident (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang