Marriage By Accident (END)

Episode 2

5 jam yang lalu...

.

.

.

.

Riuh suara tawa, canda dan dentingan gelas berisi minuman beralkohol menggema di seluruh penjuru ruangan ini. Hari ini adalah pesta perpisahan seluruh staff dan artis drama Lovely Runner.

Mereka saling bercanda gurau dan menangis karena sedih akan berpisah dari drama yang sudah mereka kerjakan kurang lebih satu tahun lamanya.

Terutama PD-nim yang sejak tadi menangis lalu tertawa setiap bercerita bagaimana sulitnya mengerjakan proyek drama yang awalnya sangat di ragukan banyak orang tetapi di episode terakhir tiba-tiba mendapatkan rating yang begitu melejit.

Ia menangis terharu memeluk Hyeyoon yang memerankan pemeran utama wanita sambil sesekali tertawa.

"Aigooo PD-nim~" Ucapnya ikut terharu.

Suara nyaring has nya membuat Wooseok meliriknya. Sambil ia meminum segelas bir di tangannya, tatapan matanya tidak lepas dari sosok gadis manis lawan mainnya tersebut.

Kim Hye Yoon.

Gadis manis dengan rambut hitam legam panjang, yang selalu ramah pada semua orang, ceria dan mungil serta memiliki lesung pipi di pipinya yang sama sepertinya.

Ia sudah jatuh cinta pada gadis manis itu sejak pertama kali bertemu. Bahkan sampai memohon dengan sangat pada manajernya untuk mengambil projek drama ini karena Ia tau lawan mainnya adalah Kim Hye Yoon.

Wooseok ikut tersenyum seperti orang bodoh ketika melihat tingkahnya yang lucu dan ceria.

Hyeyoon duduk di satu meja panjang dengannya tetapi tidak di sebelahnya, gadis manis itu memilih duduk di samping PD-nim. Padahal, Ia sudah sangat meminta untuk menukar tempat duduknya dengan Seunghyub tetapi gagal karena Hyeyoon lebih memilih duduk di sana.

Baiklah. Tidak masalah selama Ia masih bisa menatap gadis manis itu dari dekat itu sudah cukup. Fikirkan begitu.

"Jangan minum terlalu banyak hyung," Ucap Geonhee yang duduk di sampingnya.

Wooseok hanya meliriknya lalu menurunkan gelas berisi bir miliknya. Ia menoleh kesamping dan menatap lelaki manis itu dengan tatapan tidak suka.

"Kau fikir aku tidak kuat minum?" Ucapnya sedikit jengkel.

Geonhee tertawa kecil, "Hyung, kau kan tidak bisa minum banyak-banyak,"

"Siapa yang bilang begitu?"

Geonhee menunjuk Hyeyoon, "pacarmu disana,"

Wooseok menoleh pada gadis manis itu lalu menghela nafasnya lesu.

Geonhee sepertinya tau apa yang terjadi pada lelaki tinggi ini, "kau belum menyatakan perasaan mu hyung?" Tanyanya.

"Belum," Jawabnya dengan menggelengkan kepalanya.

"Hei hyung, ini adalah pesta terakhir kita bertemu, setelah itu tidak ada pesta apapun lagi, kau yakin tidak akan mengatakan perasaan mu?" Tanya lagi meyakinkan si tampan ini.

"Bukan tidak ingin tapi belum sempat, kau lihat sendiri dia duduk berjauhan dari ku," Ucapnya menujukam jarak tempat duduk mereka.

Geonhee hanya tertawa melihat tingkah laku Wooseok. Pria tampan satu ini memang agak bodoh dalam urusan percintaan sesuai dengan peran yang dimainkannya sebagai Ryu Sunjae.

Ia menepuk pelan bahu Wooseok. "Hyung please, kau kan bisa ke pergi ke apartement nya, tidak harus menyatakan perasaan mu di sini," Ucapnya.

"Kalau bisa sudah ku lakukan sejak kemarin," Jawabnya kesal.