Episode 3

2.1K 132 24
                                    

Hujan turun dengan deras. Membuat suasana malam ini menjadi dingin, segelas kopi atau coklat hangat cocok menemani. Serta menghentikan Wooseok pulang, adalah pilihan yang tepat Hyeyoon-ah.

Pasangan sejoli yang sedang di mabuk asmara ini. Hyeyoon tengah menyiapkan semangkuk ramyeon dan segelas wine mahal pemberian salah satu fans nya. Sementara Wooseok tengah asik memandangi nya sejak tadi. Membuat si gadis manis ini tersipu malu.

"Jangan melihat ku terus," Ucapnya.

"Tidak boleh?" Godanya.

Hyeyoon tersipu lagi, sambil meletakkan semangkuk ramyeon di depannya dan segelas wine, ia menjawab "Boleh.." Ucapnya lembut.

Deg..

Giliran Wooseok kini yang tersipu malu di buatnya. Lelaki ini salah tingkah dan tersenyum memalingkan wajahnya.

Kemudian Hyeyoon duduk di sampingnya menemaninya untuk makan semangkuk ramyeon dan segelas wine.

"Tidak masalah kan?" Tanya Hyeyoon menunjukan secangkir wine padanya.

"Tidak, kalau soju aku menolak," Ucapnya.

"Kenapa?"

"Soju terlalu tinggi alkoholnya, aku tidak bisa minum," Ucapnya.

Hyeyoon mengangguk dan menuangkan segelas wine padanya. Cangkir mereka saling berdenting untuk memulai pesta wine ataukah ramyeon? Apapun itu yang jelas perasaan mereka kini sedang berbunga-bunga.

"Dari mana kau dapat wine ini?" Tanya Wooseok.

"Fans,"

"Fans?" Tanyanya. Hyeyoon mengangguk. Ia melirik sekilas wajah Wooseok yang tiba-tiba berubah.

"Oppa cemburu?" Godanya.

"Tidak," Ucapnya. Kata 'tidak' nya itu sedikit bernada marah disana. Hyeyoon tersenyum senang.

Kemuduan ia menatap intens pada Wooseok yang tengah menikmati Ramyeon buatannya. Ia menatap kedua matanya, turun ke hidungnya yang mancung, lalu ke bibir tebalnya yang berwarna merah muda itu dengan seksama.

Deg..

Sungguh tampan lelaki ini.. Pujinya dalam hati..

Degup jantungnya kembali berisik mungkin sudah terdengar suaranya oleh lelaki di depannya ini. Tidak apa, Ia tidak peduli. Ia hanya ingin menikmati pemandangan indah di hadapannya saat ini.

"Kenapa melihatku seperti itu?" Tanya Wooseok yang sadar dirinya di tatap begitu dalam oleh gadis manisnya.

"Tidak boleh," Balasnya menggoda.

Wooseok tertawa kecil lalu menaruh sendok ramyeon di atas mangkuknya, dan membalas menatap Hyeyoon.

"Boleh," Ucapnya lembut. Senyuman manisnya bertengger disana, membuat wajah Hyeyoon merona merah.

Hyeyoon tersenyum manis. Begitupun Wooseok. Mereka saling tersenyum dan memandang satu sama lain, tanpa bicara. Hanya diam menatap wajah masing-masing. Menikmati pemandangan indah di hadapan mereka dengan jantung yang saling berdegup kencang.

Menelusuri setiap titik panca indra mereka, untuk sekedar mengagumi betapa cantik dan tampannya orang yang mereka suka ini.

Lantunan denting instrumen piano klasik dari Jacobs berjudul Married life, menggema di setiap sudut ruangan kamar ini. Wooseok tiba-tiba menawarkan tangannya pada Hyeyoon.

Hyeyoon memiringkan kepalanya bingung.

"Mau berdansa dengan ku?" Ajaknya tiba-tiba.

Hyeyoon tertawa lucu, "memang kau bisa oppa?" Ucapnya tidak percaya.

Marriage By Accident (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang