Akaza adalah iblis favoritnya di cerita komik. Hana tidak akan berbohong bahwa ia sedikit senang bisa bertemu dengan iblis itu. Tapi apa maksudnya dengan memenjarakannya di gubuk lusuh begini? Rumahnya juga mirip seperti ini tapi apa maksudnya dengan mengurungnya kemudian hanya datang sesekali untuk memberi jagung?
"Apa yang pria itu pikirkan?" batin Hana.
Bocah itu dikurung tanpa alasan dan entah kenapa terasa seperti peliharaan sekarang. Sudah 5 hari ia dikurung di sini. Hana merasa amat teramat bosan.
Saat Akaza mengunjunginya lagi ia kembali berusaha meraih telapak tangan pria itu namun gerakan Akaza terlalu cepat dalam menghindar sehingga ia hanya menyentuh angin kosong.
"Sebentar jangan berlari menjauh, kembali ke sini dan bicara padaku. Aku tidak akan memaksa untuk keluar lagi."
Hampir saja iblis itu melarikan diri lagi.
"Mengapa kau mengurungku disini? Aku merasa seperti menjadi peliharaan seseorang dan punya kandang."
Akaza hanya bersikap acuh. Bau darah menyengat sekali dari tubuh pria itu. Ia pasti baru saja memakan manusia.
"Tidak ada larangan iblis untuk memelihara manusia." ucap pria itu singkat.
Ya, jawaban yang sangat cerdas. Memang tidak ada larangan. Haha. Pria gila.
Sudah 5 hari ia diperlakukan seperti ini dan selama itu pula ia menjerit meminta untuk dikeluarkan. Tapi yang ada ia terus dikurung. Pemaksaan tidak akan berguna bagi iblis ini.
"Tapi disini sangat gelap, aku juga bosan." ucap Hana berusaha membujuk.
"Peliharaan harus mematuhi tuannya."
APA??
Tolong katakan pada Hana bagaimana cara mengendalikan amarah. Rasanya bocah itu ingin berteriak kencang tapi takutnya iblis itu kabur lagi.
"Kau tidak ingat masa lalumu bukan?"
Akaza menaikkan sebelah alisnya terlihat terganggu.
"Kenapa aku harus ingat soal masa laluku? Itu tidak penting."
Hana merasa gugup. Ia terus terjebak dengan Iblis ini, namun mengungkapkan hal hal yang seharusnya baru terungkap di akhir cerita membuatnya cemas. Akan sekacau apa cerita komik jika Akaza mengingat memori masa lalunya?
"Hmm dulu kau seorang penjahat dan kau memiliki seseorang yang akan kau nikahi!!"
Ini gawat Hana lupa nama masa lalu seorang Akaza. Jadi ia hanya bisa mendeskripsikan hidupnya saja.
"Oh benarkah? Bagaimana bocah seperti mu mengetahui itu? Kau pikir aku akan percaya?" Akaza tidak berekspresi sama sekali. Mungkin hanya tokoh utama yang bisa melakukan itu.
"Setidaknya kau harus memberitahuku dimana Tokito Muichiro berada."
"Lalu setelahnya kau akan berusaha pergi ke sana?"
Hana terdiam. Sifat Akaza tidak dijelaskan secara rinci di komik. Tapi Hana tidak pernah menyangka iblis ini akan menjadikan seorang manusia sebagai peliharaan.
"Baiklah kalau begitu, katakan padaku. Apakah Tokito Muichiro masih hidup?" tanya Hana lagi.
"Ia masih hidup." ucap pria itu singkat.
Baguslah artinya cerita masih berjalan seperti semestinya.
"Apa aku harus membunuhnya?"
"APA KAU BILANG BARUSAN!!??" tanpa sadar Hana jadi berteriak.
"Kau tidak boleh membunuhnya!!"
"Baiklah aku akan segera membawakan mayatnya padamu." Dasar iblis gila!!
"Aku ikuuut." Saat Akaza akan beranjak pergi Hana langsung menggenggam telapak tangan pria itu.
"Kau ingin menyaksikan bagaimana aku membunuhnya?" Hana tidak dapat mengikuti jalan pikiran iblis ini.
"Iya aku.." Hana kebingungan. Namun iblis itu tidak memberinya waktu berpikir dan langsung mengendongnya dan berlari kencang seperti cahaya entah kemana. Hana hanya terus memeluk leher iblis itu dengan erat takut terlempar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saving My Favourite Character
FanfictionHana masuk ke dalam komik dan berusaha menyelamatkan karakter favoritnya dari kematian tragis.