6

701 106 50
                                    

Segera setelah sesi foto bersama dengan pejabat teras Pemkab dan berpamitan pada panitia acara, Khalifah dan Fabiola bergerak cepat menuju mobil dinas yang telah menunggu mereka di ujung tempat parkir. Di sepanjang jalan, beberapa masyarakat masih terus berusaha mendekati mereka, meminta untuk foto bersama atau sekadar menyapa sepasang taruna viral yang selalu muncul di beranda media sosial tersebut.

Dalam perjalanan mereka berdua ke arah tempat parkir, dua orang remaja putri tiba-tiba menghampiri dan langsung memegang lengan baju Fabiola dari arah belakang, "Kak Fabiola, foto sebentar boleh yaa" pinta sang remaja putri yang menggunakan jilbab kepadanya.

Fabiola yang menoleh ke belakang hanya bisa mengiyakan sambil tersenyum, "Boleh... ayok" rangkulnya tanpa menanggalkan senyum di pipi

Dengan gerakan cepat sang remaja putri segera mengeluarkan telefon genggam nya, berganti-gantian untuk saling mengambil foto dengan teman yang ada di sebelahnya.

"Terimakasih ya kak... Btw, ini ada hadiah juga buat kak Fabiola, yang satu buat kak Khalifah" teman yang ada di sebelahnya cepat-cepat menyodorkan dua buah paperbag. "Yang cokelat punya kak Fabiola, yang kuning ini yang punya kak Khalifah" ucapnya menambahkan

"Waduh repot-repot. Terima kasih ya... Kalian berdua, siapa namanya?" tanya Fabiola

"Aku Feni kak, ini temen aku Anita. Kami ngikutin dari kirab loh kak dan nungguin dari tadi. Kami kira kakak udah pulang" jawab sang teman sambil tersenyum malu

"Itu ada cokelat ya kak di dalemnya..." sambung sang remaja putri "Hati-hati aja, takut meleleh soalnya"

Fabiola mengangguk tanda mengerti "Oalah... harus segera dimakan artinya ya. Makasih banyak loh Feni dan Anita", "Nih Khal, yang kamu..." sodornya kepada Khalifah yang dari tadi menunggui di pinggir

Khalifah yang menerima paperbag tersebut hanya bisa tersenyum tipis "Terima kasih ya adek-adek... maaf ya tapi kami harus segera ke tempat parkir. Sudah ditunggu soalnya. Duluan ya" potong Khalifah sambil mengatupkan kedua tangannya, mengisyaratkan permintaan maaf karena memang mereka tidak bisa berlama-lama.

"Ayo Fab, nanti kemaleman kita" ajak Khalifah pada Fabiola di sebelahnya. Dengan sadar sang taruna menggamit tangan pasangan di sebelahnya itu, "Lu lama kalo dibiarin" ucapnya dalam hati.

Cepat-cepat Khalifah lanjut berjalan dengan tangan yang menarik lengan Fabiola. Jangan bayangkan adegan romantis bahwa mereka berjalan bergandengan saling menuntun ya. Dalam kenyataannya, Fabiola sekarang malah lebih terlihat seperti sapi yang diseret pulang oleh pemiliknya. Lagaknya Khalifah sungguh tidak bisa sabar malam ini.

"Elah pelan-pelan woi, sabar kali. Gue dikira sapi apa kerbau kali ya sama ni anak" damprat Fabiola dalam hati. Andai Khalifah juga bisa melihat ke belakang. Dia tidak tau saja, ada mata tajam yang menyumpah serapahi nya dari balik punggung tegapnya itu.

Melewati lautan masyarakat yang tak henti-henti nya ingin menyapa, mereka berdua akhirnya mencapai mobil. Cepat-cepat Fabiola melepaskan tarikan dari Khalifah "Itu tadi nggak ada yang nge video in kan ya. Si Khal ada gila-gilanya main tarik aja" fikirnya sambil kesal

Orang-orang yang tidak tau mungkin akan menganggap bahwa mereka ada sesuatu dan Fabiola benar-benar tidak mau ada asumsi-asumsi itu. Cukup lah dirinya sudah dibuat pusing dengan konten perjodohan mereka yang bertebaran di dunia maya. Mari tidak menambah aliran bensin pada kobaran api tersebut bila tidak ingin ada kebakaran.

Suasana hiruk pikuk tetap terasa di luar, masyarakat terutama para remaja putri masih sibuk dengan telefon genggam masing-masing untuk mendokumentasikan kedua orang tersebut.

"Kak Khalifah... hati-hati ya"

"Kak Fabiola juga..." sapa para warga masyarakat yang menunggui mereka di samping mobil

"Nah sudah dulu ya adek-adek semua... kakak-kakak taruna nya pulang dulu ya" ucap sang pengasuh yang berada di kursi pengemudi

Kaca mobil pun dinaikkan. Akhirnya, mereka bisa bernapas lega juga sejenak setelah hari yang penuh dengan pengawasan mata publik.

***

"Diem-dieman aja nih yang di kursi belakang" ledek sang pengasuh yang menggoda mereka dari spion tengah

"Siap Ndan" ucap Fabiola dan Khalifah bersamaan

"Ngobrol lah kalian berdua... mau setel lagu apa? Nggak ada request nih?" pancing Bu Yenny dari kursi depan. "Gapapa loh kalo kalian mau ngobrol, ya nggak Ndan?" tanya Bu Yenny jahil

"Iya lah... biar tambah akrab. Kita mampir makan dulu lah ya. Saya jujur laper ini" ajak sang pengasuh

Dalam TugasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang