03. Roller coaster 🎢

727 87 23
                                    

Warn : typo bertebaran!! Harsh word dikit 🙏

Happy reading ~~

Kevin yang sudah bangun dari tidur nya tersenyum lebar melihat Dean yang tengah mengendap - endap masuk kedalam kamar rawatnya.

Kevin menyimpan ponsel yang tadi dimainkan nya. Ia memilih untuk melihat tingkah Dean yang terlihat memantau situasi di luar sana.

"Ngapain deh itu?"

Dean menoleh dan terlihat terkejut, netra hitamnya itu membulat dan itu sangat menggemaskan di mata Kevin terlebih mulutnya yang terbuka itu.

"Kok kakak udah bangun?"

Sebelah alis Kevin terangkat, "masih tidur kah harusnya?" Tanya nya.

Dean menggelengkan kepalanya, "enggak gitu kakak ganteng--"

"DEAN!! DEAN!!"

Perkataan Dean terhenti ketika mendengar suara teriakan yang memanggil namanya diluar sana membuat remaja itu panik. Ia segera berlari menuju sofa dan bersembunyi di belakangnya.

"Ngapain hey, itu ada yang cariin!"

"Suttt... Please kak bilang aku gaada!"

CKLEKK ! Pintu ruang rawat Kevin terbuka dan terlihat Kala yang masuk dan langsung menatap Kevin.

"Kevin lihat Dean gak?"

Kevin sedikit melirik kearah Dean yang sudah menyatukan kedua tangannya dan menatapnya dengan tatapan meminta tolong 🥺

"Dean siapa?" Kevin menatap Kala.

Kala menggaruk belakang kepalanya, "oh benar juga, kamu belum pernah ketemu Dean ya. Yasudah saya permisi dulu ya, Kevin!"

Kevin mengangguk dan membiarkan Kala berlalu pergi. Setelah beberapa saat kemudian Dean keluar dari tempatnya sembunyi dengan tersenyum lebar pada Kevin.

"Makasih kakak ganteng udah bantuin aku!" Katanya.

"Sini deh!" Ucap Kevin yang langsung dituruti oleh Dean yang mulai berjalan mendekat padanya.

"Kenapa kakak ganteng?"

Kevin tertawa, "manggilnya kok kakak ganteng terus sih?"

Dean mengangkat bahunya, "kakak kan emang ganteng? Masa aku panggil kakak jelek?"

Kevin tertawa terbahak mendengar nya. Sepertinya semenjak bertemu dengan Dean ia jadi banyak tertawa ya? Dean seperti virus kebahagiaan.

"Kenapa sembunyi disini? Dokter Kala kasian loh cari-cari kamu itu!"

Bibir Dean mengerucut ke depan. Ia jadi teringat alasan ia kabur dan bersembunyi di ruang rawat Kevin.

"Aku bosen banget kak."

"Bosen?" Ulang Kevin sangsi. Agaknya jika karena bosan dokter Kala tidak akan sampai segitunya mencari Dean.

"Pemeriksaan kak ih, aku bosen banget soalnya ya begitu aja. Jadi aku kabur aja kesini hehe..."

"Dean," ucap Kevin tak percaya.

"Sumpah kak, soalnya pasti dokternya malah ngomel kayak gini, 'Dean, ini kenapa bisa begini?' 'Dean ini Dean itu' bosen aku dengernya kak!"

Penjelasan Dean yang sembari menirukan ucapan dokter itu membuat Kevin semakin melongo.

"Itu kan buat kebaikan kamu juga, Dean!" Kata Kevin.

Dean mengigit bibirnya sendiri, "iya sih tapi gimana ya kak, aku bosen udah dari kecil pasti di omel dokter terus. Padahal aku cuman nakal beberapa kali aja kok. Ya iyasih kemarin sempet drop lagi gara-gara aku sendiri tapi kan aku cuma penasaran aja sama asep rokok jadi aku beli deh tapi baru satu isap aku langsung batuk terus ketauan Bunda," cerita Dean panjang lebar.

Dᥲᥒძᥱᥣі᥆ᥒTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang