05. Me After You

665 63 27
                                    


I'm sorry that I couldn't do more for you
I'm selfish and nervous
But I wanted to treat you well
I think, I've found the perfect love
That I've been waiting for, for a long time
Because you held me and gave me energy
Because you hugged me by being considerate lovingly

--Paul Kim - me after you --

~~Dandelion~~

Dean terus menatap kearah pintu seolah tengah mengharapkan kedatangan seseorang. Tetapi kemudian remaja manis itu menghela nafasnya dan terlihat murung, kelakuan nya itu tak luput dari perhatian Bunda yang tengah mengupas apel untuknya.

"Nunggu siapa sih, sayang?"

Dean menatap Bunda lalu menyengir, ia membuka mulutnya dan menerima sepotong apel yang disuapi oleh Bunda.

Ckleek.. Suara pintu terbuka membuat Dean yang tengah sibuk mengunyah apel menoleh dan bisa ia lihat Kala yang berjalan masuk serta Bunda yang langsung menyambutnya.

"Hey anak kecil, gimana keadaan nya? Ada keluhan gak Dean?" Tanya Kala.

Dean menggeleng, mulutnya masih sibuk mengunyah dan membuat kedua pipinya nampak menggembung lucu yang membuat Kala tak tahan untuk mencubit pipinya pelan.

"Mmj diemhh janghan gangguhh!"

Kala tertawa melihat Dean yang merajuk. Remaja itu bahkan duduk mundur menjauhinya hingga mentok di kepala ranjang sembari memegang wadah berisi apel yang sudah dipotong kecil-kecil. Lucu sekali Dean.

"Dean tidak ada keluhan kok dokter, nafsu makannya juga sudah membaik tadi dia sudah mau untuk makan walau sedikit. Ini baru mau makan banyak hanya buah buahan saja!"

Kala mengangguk paham mendengar penjelasan Bunda Dean, "nanti saya kasih tambahan obat penambah nafsu makan ya? Sama beberapa vitamin--"

"Bunda, udah kenyang!" Dean tiba - tiba memotong perkataan Kala, ia menyodorkan wadah yang masih berisi beberapa potong apel dan langsung diambil oleh Bunda.

"Makan yang banyak dong, Dean. Biar cepet bisa lari - lari lagi!" Kata Kala.

"Ini juga udah bisa lari - lari kok cuma gaboleh sama Ayah Bunda, padahal aku sudah tidak apa-apa!" Ujar Dean.

Kala mengusap kepala Dean, "kamu kan baru sadar Dean. Tiga hari loh kamu kritis, Ayah sama Bunda bahkan semua yang ada di rumah sakit khawatir sama kamu. Jadi, jaga kesehatan ya, anak kecil!"

Bibir Dean mencebik, "manggil anak kecil terus. Aku udah gede tau, bentar lagi 16 tahun!" Katanya bangga.

Kala kembali tergelak, "itu masih kecil, kalau udah 20 tahun baru dihitung sudah gede!"

"Aku bisa sampe umur 20 tahun gak ya?" Tanya Dean sembari menatap Kala yang langsung tertegun.

"Bisa dong, asal jaga kondisi ya! Jangan kelelahan, jaga kesehatan juga. Biar nanti bisa ketemu lagi sama kakak ganteng mu itu!"

"Kakak ganteng? Siapa?" Tanya Bunda penasaran apalagi melihat Dean yang langsung salah tingkah begitu mendengar kata 'kakak ganteng'.

"Ada pasien disini juga, Dean manggilnya kakak ganteng haha.." jelas Kala sembari tertawa pelan.

"Kok gak dikenalin ke Bunda sih?"

Dᥲᥒძᥱᥣі᥆ᥒTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang