The House 22

1K 167 19
                                    

Jugo mendudukkan dirinya disebuah kursi panjang yang terletak tidak jauh dari pintu masuk klinik, kedua matanya menatap sekitar untuk memastikan jika tidak ada sesuatu yang mencurigakan.

Malam ini ia dan Lee ditugaskan untuk mejaga Sakura dan Naruto. Meskipun saat ini mereka tengah berada di daerah perbatasan Tsukigakure, hal itu tidak menutup kemungkinan jika anak buah Souta Hiroki akan datang menyerang.

"Cuaca malam ini benar-benar buruk," ucap Lee yang baru saja datang membawa dua gelas kopi.

Lee kemudian duduk disamping Jugo seraya menyodorkan satu gelas kopi untuknya

"Kau benar," ucap Jugo menerima kopi yang dibawa Lee.

"Bagaimana keadaan Naruto?" Tanya Jugo memghirup aroma kopi yang membuat perasaannya sedikit tenang.

"Kondisinya berangsur membaik dan sepertinya mulai stabil," jawab Lee.

"Syukurlah," ucap Jugo.

"Beberapa waktu lalu, aku sempat berbincang dengan salah satu perawat yang menangani Naruto. Mereka mengatakan jika Naruto sebaiknya dipindahkan ke Rumah Sakit, disana dia bisa mendapat perawatan lebih baik dengan peralatan yang lebih memadai," ucap Lee.

"Sebaiknya memang seperti itu, tapi... kita juga tidak bisa mengambil resiko, mengingat beberapa waktu lalu, Rumah Sakit tempat seorang perempuan yang saat ini tengah dijaga oleh Sasori diserang dan menimbulkan korban luka,"

"Kita bisa saja memindahkan Naruto sekarang juga, tapi resikonya terlalu tinggi, ditambah saat ini kita tengah kekurangan orang. Jadi, mau tidak mau, untuk sementara kita tetap disini sampai semuanya aman," jelas Jugo.

"Benar juga," ucap Lee menghela nafasnya yang membuat Jugo menoleh ke arahnya.

"Ada apa?" Tanya Jugo saat melihat raut wajah Lee yang nampak lesu.

"Tidak," jawab Lee seraya menolehkan kepalanya menatap Jugo.

"Aku hanya mengkhawatirkan keadaan Naruto, meskipun keadaannya mulai membaik tapi sampai saat ini dia belum juga siuman. Selain itu, Shikamaru dan yang lainnya juga entah bagaimana keadaan mereka. Aku tidak tahu apakah meraka baik-baik saja atau... entahlah," sambung Lee yang membuat Jugo mengangguk.

"Ya, aku juga mengkhawatirkan keadaan mereka. Tapi aku yakin jika mereka baik-baik saja, terlebih, mereka mempunyai kemampuan bela diri yang luar biasa. Keadaan seperti ini bukan masalah besar bagi mereka,"

"Ditambah, saat ini Sasuke dan yang lainnya tengah mencari keberadaan mereka, jadi aku yakin semuanya akan baik-baik saja," jelas Jugo yang kembali menyeruput kopi hitam miliknya.

"Kau benar! Tidak seharusnya aku berpikir buruk tentang keadaan mereka, mereka adalah orang-orang terlatih, jadi mereka pasti baik-baik saja, benar?!" Tanya Lee yang dijawab anggukkan yakin oleh Jugo.

"Baiklah!" Ucap Lee berdiri dari posisi duduknya yang membuat Jugo sedikit mendongakkan kepalanya.

"Aku akan kembali berkeliling, dan aku akan memastikan jika tempat ini benar-benar aman sampai Sasuke kembali! Kau tetap disini dan terus waspada!" Ucap Lee dengan penuh semangat.

"Hn," jawab Jugo yang membuat Lee menaikkan sebelah alisnya.

"Apa-apaan itu? Kau tidak terdengar semangat?! Kau harusnya berdiri disebelahku dan mengatakan, ya! Aku siap menjaga teman-temanku!" Ucap Lee yang mengatakannya dengan penuh semangat.

"Jika aku melakukannya, semua pasien yang ada di klinik ini akan terbangun, dan lebih parahnya lagi kita berdua akan langsung di usir," ucap Jugo.

"Ah... kau benar, aku lupa jika saat ini kita sedang berada di klinik," ucap Lee menggaruk kepala belakangnya yang tidak gatal.

I Can Hear Your Step 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang