1

343 44 10
                                    

"Papa aku ga mau pindah!" Kesal Cellestine terus mengikuti sang ayah yang berusaha menghindar

"Papa!" Bentak Cellestine sukses membuat langkah Wijaya Hartono berhenti

Wijaya berbalik menatap Cellestine tajam, Cellestine langsung ciut dan menunduk

"Fine iya, aku pindah" ucapnya kemudian naik keatas menuju kamarnya

JORDAN ASU

Woi bangsat
Gue dipindahin asu
Aduhh
Masa cuman gara gara bolos sehari anjir

Bukan soal bolos cel
Lo lagian nendang orang bukan tengok tempat
Burungnya anjir
Untung bapak lo tajir, kalo ga masuk penjara lo

Lagian bandot mampus
Polisi di Indo emg agak lain
Masa korban yang masuk penjara
Babi lah

Cellestine langsung saja membanting hpnya di kasur bebeknya kemudian memejamkan mata berusaha menenangkan diri

"Cel, buruan kemas barang kamu. Besok mama antar kamu ke bandara" ucap Theresa yang merupakan ibunda dari Cellestine

Tidak ada jawaban didalam sukses membuat Theresa panik, jangan sampai gadis itu kabur pikirnya.

Langsung saja Theresa menggedor pintu membuat seisi rumah panik, pelayan langsung memgambil kunci serap dan membuka pintu kamar.

Ternyata Cellestine tertidur masih dengan pakaian yang ia pakai tadi saat keluar.

Theresa langsung memukul pantat Cellestine dan membangunkannya bar bar.

"Mama kira kamu kabur ih" gerutu Theresa saat Cellestine bangun dengan wajah bantalnya

"Apa sih Ma! Kok mama tau" ucapnya diakhiri dengan ringisan saat Theresa menatapnya tajam

Cellestine memang berpikir untuk kabur, namun kantuk melandanya hingga ia tertidur

"Kamu jadi cewek jangan macam macam ih" ucap Theresa memukul bahu Cellestine

Cellestine hanya cengengesan kemudian memeluk perut sang ibu yang masih ramping meski telah melahirkan seorang anak

"Mama, mama ga takut nanti aku kenapa napa kalo pindah?" Ucap Cellestine mencoba menggoyahkan hati Theresa

"Muluttt" gemas Theresa mencubit mulut sang putri

Cellestine merengek tak terima kemudian membalas mencubit pipi sang ibu, pertengkaran antara ibu dan anak tersebut terus berlanjut tanpa ada yang berani menganggu

***

"Woi Aby! Sini buruan" teriak seorang cewek tomboy yang merupakan teman cewek satu satunya Aby

Aby menghampirinya kemudian menaikkan kedua alis tanda bertanya

"Itu si Bara ga mau bayar pajak" adunya membuat Bara menatapnya kesal

'Jangan lapor ke Aby cepu!' Batin bara kesal

"Bar" satu kata dingin yang diucapkan Aby sukses membuat sekitar merinding

Bara hanya berdecih malas kemudian meninggalkan lapangan basket dengan perasaan kesal

"Cepu mulu anjir" ucap Gilang dibalas pijakan di kakinya

"Jangan sampe Aby denger cok" ucapnya pelan sukses membuat Gilang memukul mulutnya sendiri

Aby langsung pergi kala Bara tidak lagi terlihat di pandangannya

"Aby tungggu!" Seru Serena mengejar Aby

CEGIL GUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang