9

178 38 5
                                    

Cellestine terus menggerutu sepanjang jalan kala menyadari dirinya kembali ditinggal untuk kedua kalinya oleh Aby. Gerutuan tersebut berubah menjadi ringisan kala sebuah sepeda tak sengaja menyerempet dirinya hingga terjatuh.

"Aduhh" rengek dua bocah laki laki yang tadi menyerempet dirinya

"Astaga! Heh bocah! Bisa nyetir ga?! Liat sampe lecet Noh kaki gue" maki Cellestine tak terima melihat keadaan dirinya yang begitu memprihatinkan

"Maaf kak, lagian kakak kocak bener jalan malam malam sendirian, kan kami ga nampak" ucap dua bocah tersebut mengelak

"Dek, papa saya jendral tni loh dek. Jangan sampe hp saya nih keluar, buruan cabut lo pada!" Bentak Cecel berhasil membuat kedua bocah tersebut kabur terbirit birit

Cellestine berdecak sebal, menghempaskan debu debu yang kini lengket di celananya. Ia bangkit perlahan jamuan meringis kala menyadari kakinya terkilir, akhirnya ia pulang dengan keadaan pincang dan luka di beberapa bagian tubuh karena terjatuh di aspal.

"Emang bocah bego anjir" gerutunya sambil berjalan kurang lebih 20 menit untuk dapat tiba di rumah yang ia tumpangi

****

Cellestine mengobati lukanya dengan telaten, beruntung di setiap kamar tersedia p3k sehingga ia tidak perlu turun untuk mencari barang tersebut.

Masih dnegan balutan bathrobe ia mulai mengobati luka di tubuhnya itu, sesekali ia meringis kala lukanya terasa perih.

Ia meratapi nasibnya yang terbilang cukup buruk, tahu begini ia lebih memilih untuk tidak bandel.

Setelah mengobati lukanya, ia mulai memilah baju baju yang akan ia gunakan untuk camping Sabtu ini. Tak lupa ia membawa dalaman yang banyak agar tidak kurang.

Setelah packing, ia memutuskan untuk tidur. Sepertinya besok ia tak usah sekolah, mending ia tidur sepanjang hari mumpung ada alasan yang bisa ia gunakan.

Cellestine pun tidur masih dengan bathrobe yang melilit tubuh polosnya.

***

Andini terbangun lebih pagi dari biasanya, ia mengernyit melihat pintu kamar Cellestine yang terbuka, ia berjalan kesana dan menemukan sang pemilik kamar yang sudah berpakaian seragam lengkap. Tak seperti biasanya.

"Cecel sayang, kok tumben cepet bangun. Aby aja belum bangun loh nak" ucap Andini kaget

Cellestine tersenyum, dalam hati bersyukur karena tampak kondisi Andini yang mulai membaik.

"Cecel mau ke sekolah naik mobil sendiri tante, lagian Cecel juga ada kegiatan di sekolah, jadi Cecel datang lebih cepet" ucap Cellestine bohong

Ia sengaja bangun lebih awal agar tak bertemu dengan Aby, bukan karena dirinya kesal melainkan takut Aby kesal terhadap dirinya.

"Tante Maafin Cecel ya, gara gara Cecel tante masuk rumah sakit" ucap Cellestine tulus, ia benar benar menganggap semua yang terjadi kemarin adalah salahnya.

"Harusnya tante yang minta maaf, maaf ya Cel tante lupa susu nya habis hehe." Gumam Andini mengelus pelan kepala Cellestine

"Yaudah kalo gitu Cecel berangkat ya" ucap Cellestine sambil dadah

"Hati hati bawa mobilnya" ucap Andini memperhatikan langkah Cellestine yang kian menjauh

'Aby anjing' maki Andini dalam hati, dari mata Cellestine yang agak bengkak ia tahu apa yang terjadi kemarin. Pasti anak itu memarahi Cellestine habis habisan pikirnya

***

Aby bangun dengan perasaan gundah, sekarang ia menyesali perkataannya yang terlewat kejam. Padahal ia juga termasuk penyebab Jumat ya alergi sang ibu, seandainya ia tak menghabiskan susu maka tidak akan terjadi hal tersebut.

CEGIL GUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang