RD 19

142 10 2
                                    

Mari melestarikan vote dan coment
sebagai apresiasi kalian untuk penulis.
____________________

"Masih tentangmu."
____________________

HAPPY READING

Ragas dan Dira kini sudah masuk ke ruang inap Kiara. Dilihatnya Kiara terbaring lemah dibangsal itu. Ragas menarik kursi yang berada didekat bangsal itu. Menatap dengan lekat wajah ayu sang anak,ada rasa sakit yang tidak bisa Ragas ceritakan,ada rasa khawatir yang tidak bisa Ragas jabarkan.

Kenapa setelah tadi Ragas bertemu dengan Husein,hatinya merasa sakit,seperti rasa sakit yang dua puluh tahun silam itu,kini Ragas rasakan kembali. Merasa ada sosok cantik yang berada di sisinya saat tadi dia menahan amarah dan tangisnya.

Bohong jika Ragas lupa. Semua terasa masih sama saat melihat wajah seseorang yang sudah merusak semuanya,merusak rasa bahagianya.

Ragas menatap Dira yang berada disebrangnya sama sedang menatap wajah sang anak.

"Maafkan aku,Dira. Karna sudah tidak jujur kepadamu."

***

"Tunggu!"

Husein,Ariana,Raven dan Kris menatap kebelakang ke arah seseorang yang sedang berdiri disana. Husein menghela nafas.

"Saya minta maaf,karna hal tadi,Sen!"

Husein berjalan satu langkah pada orang itu. Husein tersenyum tipis dan mengangguk. "Tidak apa-apa. Ini juga karna ulah saya!"

"Kalo gitu,saya harap kamu menuruti keinginan Ragas untuk tidak menemuinya lagi. Terutama kalian,jauhi keponakan saya!", Ucapnya dengan nada yang sangat tenang,bisa di bilang sedikit kalem. Tapi tetap saja ada peringatan dalam setiap kata yang dia lontarkan.

"Maaf,Bagas. Saya tidak bisa,saya ingin menembus kesalahan saya dengan mendekatkan Raven dengan Kiara. Saya pikir hanya ini jalan satu-satunya.", Dia Bagas adik Ragas. Bagas sangat menegetahui masalalu yang menimpa Ragas dengan Husein.

Awalnya,dulu Bagas tidak percaya dengan semuanya. Tapi dengan Husein yang mengaku,Bagas sangat kecewa,Bagas sangat kesal dengan kelakuan Husein yang diluar dugaannya. Semuanya hanya karna cinta.

Kris menatap tidak percaya pada Husein setelah mengatakan itu. Hatinya sakit,tapi Kris sadar,dia hanya anak tirinya Husein. Raven selalu akan terdepan.

Bagas terkekeh pelan saat mendengan penuturan Husein barusan. "Apa kamu pikir dengan mendekatkan anakmu dengan keponakan saya,semuanya akan baik-baik saja? Tidak,Husein. Semuanya tidak akan sama!"

"Saya tau,semuanya tidak pernah sama. Tapi saya hanya ingin menyatukan anak Ragas dengan anak Lestari,yaitu Raven. Apa kamu tidak mengerti maksud saya,Bagas?"

Jujur Husein sedikit berani jika dengan Bagas. Karna dia sedikit berbeda dengan Ragas. Dia seseorang yang tenang dan kalem berbeda dengan Ragas seseorang yang keras kepala,dan itu semua karna ulahnya. Dulu Ragas seseorang yang humoris,bisa di bilang sama dengan Bagas. Tapi,ke humorisannya dirusak olehnya.

"Sekali tidak,akan tetap tidak,Sen. Saya minta maaf sekali lagi. Dengan mohon saya meminta kamu agar tidak melakukan itu semua,karna semuanya akan sia-sia!" Bagas tau ini semuanya sangat keterlaluan,tapi jika tidak dengan cara ini,Bagas tidak tau kedepannya akan seperti apa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAVENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang