Yukook story (Yuju Jungkook Story)

Loving you

kaka yuna tersenyum "tenang sajah sayang, walaupun dia menjadikan eonni sebagai bias dan tepi ideal nya eonni tidak menyukai nya, mana mungkin eonni menikung adik eonni sendiri"

"apa maksud eonni?"tanya yuna

"sayangku yang polos, kau menyukai jungkook bukan?"ujar kakak yuna

"eonni, it,,itu tidak benar"jawab yuna gugup

"hahaha, lihat-lihat bahkan pipi mu memerah"goda kaka yuna

"eonni"ujar yuna cemberut

"iya, iya baiklah maafkan eonni"ucap kakak yuna

yuna tersenyum malu melihat kakak nya

"jadi katakan kau menyukai jungkook?"tanya kaka yuna

"eooni"rengek yuna

kakak yuna tertawa puas melihat wajah adiknya yang nampak menggemaskan ,Yuna dan kakaknya tiba di rumah. Yuna meminta izin kepada kakaknya untuk pergi ke kamarnya dan membersihkan diri.

yuna tersenyum "Eonni, boleh aku ke kamar dulu untuk membersihkan diri?"

kaka yuna mengangguk "Tentu, sayang. Silakan. setelah selesai langsung ke sini yaaa ada sesuatu yang ingin eonni katakan pada mu"

"oke eonni"jawab yuna

Yuna bergegas ke kamarnya, sementara kakaknya duduk di ruang tamu. Seorang ajhuma dari rumah tangga mereka menghampiri kakak Yuna.

terlihat seorang ajhuma menghampiri kakak yuna dan bertanya dengan ramah "Nona, apa nona ingin meminum sesuatu?"

kakak yuna tersenyum "tolong buatkan jus jeruk ya , dan juga susu hangat untuk yuna ajhuma."

"baik nona, akan segera saya buatkan"jawab ajhuma

"terima kasih ajhuma"ujar kakak yuna tersenyum

Ajhuma itu tersenyum dan pergi kembali ke dapur. Kakak Yuna duduk sendiri di ruang tamu, menikmati momen ketenangan sebelum Yuna selesai bersiap-siap.

IU duduk di ruang tamu, membuka ponselnya, dan mulai mencari kontak Suga. Ia tahu bahwa percakapan ini penting demi kebahagiaan adiknya.

"Halo Yoongi-oppa, ini aku, IU. Ada yang ingin aku bicarakan, bisa kita bertemu?" IU berbicara dengan nada tenang namun tegas

Suga yang berada di studio mendengarkan dengan serius. Mereka sudah saling mengenal cukup lama sejak kolaborasi mereka, dan hubungan mereka cukup dekat. "Baik, kapan dan di mana?" Suga bertanya, siap memberikan dukungannya.

IU mengatur pertemuan di sebuah kafe yang tidak terlalu ramai. "Bagaimana kalau besok siang di kafe dekat studio? Aku rasa tempat itu cukup nyaman untuk bicara."

Suga setuju, "Baiklah, sampai besok siang."

IU menutup telepon, merasa lega bahwa ia telah memulai langkah untuk membantu Yuna. Ia menatap pintu kamar mandi, berharap bahwa semua ini akan memberikan kejelasan dan kebahagiaan untuk adiknya.

Setelah beberapa saat, Yuna selesai membersihkan diri. Ia mengenakan pakaian yang nyaman dan berjalan menuju ruang tamu untuk menemui kakaknya, IU.

IU tersenyum hangat saat melihat adiknya. "Yuna, sudah selesai? Ini,  susu hangat untukmu sayang," kata IU sambil menyerahkan secangkir susu hangat kepada Yuna.

Yuna menerima cangkir itu dengan senang hati, "Terima kasih, Eonni. Kamu selalu tahu apa yang aku butuhkan."

IU duduk di sebelah Yuna, menatapnya dengan penuh perhatian. "Yuna, aku ingin bertanya sesuatu. Apakah ada seseorang yang kamu suka?"