Jungkook sampai di rumahnya dengan terburu-buru. Jantungnya berdegup kencang, bukan karena kelelahan, tetapi karena kekhawatiran yang menghantui pikirannya sejak ia mengetahui tentang berita skandal yang menyebar. Saat ia membuka pintu rumah, suasana hening terasa menegangkan.
Di ruang tamu, Yuna duduk di sofa. Matanya terpaku pada layar TV yang masih menyala, menampilkan berita viral tentang Jungkook dan wanita asing di kafe tadi pagi. Meski suaranya sudah diredam, gambar-gambar itu cukup jelas untuk membuat hati siapa pun yang melihatnya terluka.
"Sayang..." panggil Jungkook pelan, suaranya penuh rasa takut dan cemas.
Yuna mendongak. Matanya menatap Jungkook tajam, penuh kemarahan, kecewa, dan sakit hati. Mata yang biasanya penuh cinta kini tampak bengkak, seolah baru saja menangis.
Jungkook terkejut melihat keadaan istrinya. Belum sempat ia berbicara lebih jauh, Yuna meraih bantal kecil di sampingnya dan mulai memukul Jungkook tanpa henti.
"Kau masih berani pulang?!" seru Yuna dengan suara serak.
"Kenapa tidak bersama wanita itu saja, hah?!"
Jungkook menahan pukulan-pukulan kecil yang dilayangkan Yuna, namun bukan rasa sakit fisik yang ia rasakan. Hatinya hancur melihat wanita yang ia cintai dalam kondisi seperti ini.
"Sayang, kau salah paham! Itu semua tidak benar!" Jungkook berusaha menjelaskan di sela-sela serangan Yuna yang semakin emosional.
Namun Yuna terus memukulnya, air mata mengalir lagi di wajahnya. Jungkook akhirnya menghentikan tangan Yuna, memeganginya erat, lalu menatap matanya yang kini basah oleh air mata. Yuna terisak, dan dalam tangisnya ia berkata,
"Kenapa kau melakukan ini padaku, Jungkook? Apa aku masih belum cukup? Kau harus mencari wanita lain..."
Jungkook merasakan hatinya seakan ditikam mendengar kata-kata itu. Ia dengan cepat menggeleng, matanya penuh penyesalan.
"Tidak, Yuna. Kau salah. Aku tidak mencari wanita lain. Aku hanya mencintaimu, tidak ada yang lain."
Yuna terus menangis, suaranya gemetar saat bertanya
"Kau sudah tidak mencintaiku lagi, ya? Apa aku sudah tidak berarti buatmu?"
Air mata Yuna mengalir deras, dan Jungkook tak tahan lagi. Ia segera menarik Yuna ke dalam pelukannya, memeluknya erat seakan ingin melindunginya dari semua rasa sakit dan kesalahpahaman. Yuna menangis di dada Jungkook, dan untuk beberapa saat, mereka hanya terdiam dalam pelukan itu, sementara perasaan mereka bercampur aduk.
"Yuna, dengarkan aku," Jungkook akhirnya berkata, suaranya serak. Ia melepaskan pelukan mereka, menatap istrinya dengan penuh kesungguhan.
"Apa yang kau lihat di berita itu tidak benar. Wanita itu adalah klienku, tapi dia mencoba mendekatiku, dan aku menolaknya. Aku marah, aku tidak ingin ada yang merusak kita. Tolong percaya padaku. Aku mencintaimu, hanya kamu."
Yuna menatap Jungkook dengan tatapan penuh keraguan, tapi perlahan ia mulai merasakan ketulusan di mata suaminya. Jungkook kemudian menjelaskan detail kejadian di kafe, bagaimana klien tersebut mencoba mendekatinya secara tidak pantas, dan bagaimana ia langsung menolaknya serta pergi.
"Aku marah, bukan karena berita itu... tapi karena aku takut kau akan berpikir bahwa aku bisa mencintai orang lain selain kamu. Yuna, aku hanya mencintai kamu. Hanya kamu."
Yuna, yang masih dengan sisa-sisa air mata di wajahnya, mulai merasakan beban di hatinya berkurang. Tangannya masih gemetar, namun tatapan matanya yang tadi penuh kemarahan kini mulai melunak.
"tidak berbohong kan?"tanya yuna lirih
"tidak sayang! aku hanya mencintai mu, dan itu berlaku untuk selama nya tidak ada wanita lain, di hatiku selain istriku yang paling ku cintai"jawab jungkook lalu kembali memeluk istrinya dan mencoba menenangkan nya
![](https://img.wattpad.com/cover/347207126-288-k213748.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Yukook story (Yuju Jungkook Story)
Historia CortaHay Yukook shipper Aku buat oneshot twoshot ada SAD ENDING ada Juga HAPPY ENDING ayo mampir 💜🌌💗