25

21 2 0
                                    

Pagi hari Rumi dan Ningning berada di sebuah restauran tertutup, mereka berdua bertemu karena dihubungi oleh Rumi terlebih dahulu.

"Tumben sekali kamu ingin bertemu denganku Rumi," ejek Ningning dengan senyuman sinisnya.

Rumi tidak mau berbasa basi dengan Ningning "sekarang jujur denganku, kakak hanya berpura-pura hamil bukan?"

"Apa buktinya aku hanya berpura-pura?" tantang Ningning.

"Baiklah jika kakak emang hamil, berikan semua hasil scan dan testpack, aku yakin kakak sudah menyiapkannya kan sebelum kesini," pinta Rumi tidak mau kalah.

Ningning tersenyum, ia mengeluarkan semua bukti bahwa dia hamil, "ada lagi yang perlu kamu tau Rumi?"

Rumi mengeluarkan testpack yang baru, "tes ulang menggunakan ini,"

Ningning terkejut dengan permintaan Rumi yang diluar ekspetasinya.

"Kenapa kak? Kakak takut ketahuan bohong?" tanya Rumi menantang.

Ningning berdiri membawa testpack dari Rumi, ia langsung ketoilet untuk memeriksa.

Setelah setengah jam Rumi menunggu akhirnya Ningning balik ketempat duduk dan memberikannya kepada Rumi.

"Kenapa lama sekali? Susah ya mencari ibu hamil?" ejek Rumi.

"Jangan sok tau kamu, tadi antri makanya lama!" bentak Ningning tidak suka.

"Baiklah," jawab Rumi acuh.

"Berikan aku hasil DNA dari anak itu, saat ia lahir," lanjutnya, ia tidak mau mengambil resiko dengan meminta tes DNA dari kandungan.

"Kenapa? Kamu masih belum percaya bahwa ini anak suami kamu?" tanya Ningning.

Rumi tersenyum sinis "sudah jelas bukan,"

"Baiklah, akanku berikan, bersiaplah kehidupan kamu akan hancur Rum," ucap Ningning tertawa, ia merasa bahwa dia sudah menang.

"Liat aja nanti siapa yang akan hancur kak," balas Rumi sambil menjambak rambut Ningning dan ia merasa gemas melihat wajah sok cantik itu.

Rumi pulang dijemput oleh kembarannya, "bagaimana hasilnya? Sudah dapat foto scan dan testpacknya?"

Rumi menunjukannya dengan bangga, ke kembarannya, "sekarang ayo kita kerumah sakit,"

Ditempat lain Jisung sedang dimarahi oleh orang tuanya dan orang tua Rumi.

Pipi Jisung dipenuhi oleh luka lebam karena dipukul oleh kedua ayahnya.

"Sekarang apa yang akan kamu lakukan dengan Rumi?" tanya Minho meminta kepastian.

"Saya akan mempertahankan Rumi bapak," jawab Jisung tegas.

"Lalu bagaimana dengan Ningning, kamu ingin bersama dengan dia juga!" bentak Minho kesal dengan Jisung.

"Saya tidak mau bersama Ningning pak, saya cuman sayang dengan Rumi," jawabnya lagi kali ini matanya mulai berkaca-kaca.

Setiap kali mendengar kata Rumi, hatinya tidak kuat ingin bertemu, sudah tiga hari mereka berdua tidak berkomunikasi.

"Berarti kamu tidak mau tanggung jawab dengan Ningning?" tanya Taecyeon memastikan.

Jisung menggelengkan kepalanya, "saya yakin itu bukan anak saya yah,"

Para orang tua itu geleng-geleng dibalik marahnya.

"Kalo itu terbukti anak kamu, bapak akan paksa kamu pisah dari Rumi," peringatan Minho sambil mencengkram kerah Jisung.

"Baik bapak, dan saya juga akan melamar kembali Rumi agar tetap bersama saya," jawab Jisung tidak takut.

One-Sided Love for a CelebrityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang