DUAPULUHTUJUH - LITTLE CHIARO 👶🏻

2.1K 184 109
                                    

Karena yang baca udah pada nggak mau votemen, jadi alurnya aku percepat~ biar cepet tamat






Chiaro, bayi gendut berumur dua tahun itu berlari kencang ke arah Mark. Sang ayah pulang dari dinas, membawa sebuah bingkisan yang tidak lain adalah—makanan pesanan Haechan.

"Aaiiiii-yaaaaahhhhhhh.. Yayoo mawuuuuu dendooooong" lengkingan suara Chiaro menggema, membuat Haechan segera mendekat pada sumber suara.
*ayah, Chiaro mau gendong

Mark tertawa lepas, mengangkat tubuh gempal anaknya seperti pesawat. Pipi Chiaro begitu bulat, dengan dagu yang terlipat dan rambutnya yang di biarkan terurai.

Memiliki surai mullet, menjadikan ciri khas baby Chiaro yang kini mendarat di dada ayahnya.

"Apakah anak ayah sudah makan??"

"Siiyuuuudaaah, mami beyayi memasyaak banaaakkkk syekayiiii" anak itu berkata manja sembari memainkan dasi ayahnya.

Mark tidak kuasa untuk menahan egonya, ia gigit gurau pipi setebal kue kukus tersebut. Kemudian di balas kekehan baby Chiaro yang mengetahui dimana keberadaan Haechan.

Chiaro bersembunyi pada ayahnya, membenamkan wajahnya di dalam jas hitam bagian dada Mark.

"Mark, anakmu memecahkan guci mahal mommy" keluh Haechan, tentu saja hal itu membuat Mark kembali tertawa.

"Tidak papa, yang penting anak kita selamat sayang"

"Kau bisa tidak,??? Sekali saja kau memarahi anakmu, jangan terlalu memanjakan dia Mark! Nanti kalau sudah besar, dia akan berbuat seenaknya!" Haechan mengambil bingkisan dari tangan Mark, kemudian kembali ke dapurnya dengan perasaan kesal.

Mark mengekor di belakang istrinya, tangannya meraih pinggul Haechan.

"Jangan marah, mami Bearry. Chiaro masih sangat kecil, kita tidak perlu memarahinya. Pastikan saja bahwa anak kita tidak papa, itu sudah cukup" ujar Mark.

"Ya sudah! Kalau begitu kau urus anakmu! Aku bukan pria penyabar, bagaimana aku tidak kesal sedangkan kau selalu membelanya?? Entah dia bersalah atau tidak, mendidik anak sejak kecil itu penting sekali Mark !!" Haechan menepis tangan Mark dari pinggulnya.

Ia begitu marah karena Mark selalu membela Chiaro, sebesar apapun onar yang telah anak itu perbuat.

Mark terdiam pasrah, begitu juga Chiaro yang berusaha merajuk pada maminya dengan cara mengulurkan kedua tangannya. "Mamyyyyy"

"Tidak! Jangan panggil mami, bersama ayah saja sana!"

Chiaro kembali menangis, ia peluk leher Mark saat itu juga. Sedangkan Haechan, perduli apa?? Makanan yang baru saja di beli oleh Mark, lebih penting dari tangisan anaknya.

"Sana-sana!! Sama ayah, jangan sama mami" Haechan sedikit mendorong punggung anaknya yang mulai menangis kencang. "Minta susu sama ayah, nen sama ayah jangan sama mami"

"Astaga Bearry, kau memang tega" Mark mengusap pipi basah anaknya, kemudian ia membawanya ke ruang santai.

Mark mendudukan Chiaro di atas karpet tebal bulu Leopard, memberi anak itu biscuit dan Mark pun duduk di depannya.

"Yummy??"

"Yummy,, hikkss hikkss"

"Jangan menangis hmmm?? Mami bearry memang suka marah jika sedang lapar, dia bisa berubah menjadi serigala. Tetapi kalau perutnya sudah kenyang, dia akan baik dan lucu seperti beruang"

Chiaro tersenyum, menangkup kedua pipi ayahnya dan menggesekkan hidungnya.

"Aiyyyahhhh tidaa belbohong??"

YOUR BODY TALK || MARKHYUCK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang