"caine, aku melakukan itu ada alasannya” mako
Dengan raut wajah yang sedih caine berucap “mako, menjadi seorang selir tak mudah terebih lagi kau itu laki-laki, jangan menjadi seperti ku mako”
“aku tau hal itu, caine ada kalanya seorang anak membalas budi kepada orang tuanya bukan? Aku sedang melakukan itu kepada ayah, tak mungkin aku membiarkan kakak ku key menjadi seorang selir panglima perang, aku tak ingin citra kakak ku buruk dimata para bangsawan, mau bagaimana pun ia merupakan putri pertama ayah”
Caine terdiam mendengar perkataan mako, ia baru menyadari anak didepannya ini dipasa dewasa oleh lingkungannya.
“kak key juga lebih berguna dari pada aku, ia bisa membantu ayah untuk membuat kerajaan ini berkembang lebih pesat, ia sangat pintar mengatur perekonomian dan aku sadar tak mungkin ayah kehilangan seorang anak yang bisa mewarisi kerajaan ini, setelah ku pikirkan menjadi seorang selir laki-laki seperti dirimu tak terlalu buruk, aku melihat mu bisa melakukan banyak hal dan aku menginginkan hal itu, aku menginginkan sebuah kebebasan” mako tersenyum kea rah caine.
Caine membeku melihat senyuman mako, ia dapat merasakan mako sudah memikirkan ini secara matang, dan mako menginginkan hal ini.
“jangan melupakan aku, berkujunglah apabila kau ada waktu , aku akan merindukan mu “ tatapan senduh caine berikan kepada mako, mako yang melihat itu hanya membalas dengan anggukan kepala tapi senyuman masih saja merekah dibibirnya.
“masih ada beberapa bulan caine, aku meminta hingga umur ku memasuki 17 tahun, dan itu masih ada 6 bulan lagi, jangan bersedih, aku berjanji akan mengunjungi mu apa bila aku ada waktu luang”
“caine aku tak bisa berlama-lama kali ini, esok akan ada perayaan, festival akan dimulai besok hingga 4 hari kedepan dikota, aku harap kau menikmati itu, kota akan ramai karena merayakan festival, di aula istana akan ramai berdatangan para bangsawan dari berbagai kerajaan” sembari berucap mako berdiri dan membersihkan baju nya dari.
“festival? Festival apa?” caine menatap heran.
“menyambut musim semi yang akan datang, dan juga festival perayaan panen perkebunan yang melimpah tahun ini, bersenang-senanglah, tapi kau harus berhati-hati aku tau kau tak diberikan izin oleh ayah untuk keluar dari kediaman apa bila ada keramaian dikerajaan, jadi ku sarankan kau dan viona pergi melalui gerbang para pelayan kerajaan, pergilah saat matahari belum terbit, Kembali lah saat matahari sudah terbenam, pada saat itu tiada satu orang pun disana, dan viona juga tau nanti akan menembus kemana, ku harapkan kau dapat menikmati festival ini, aku pergi dulu sampai bertemu 5 hari kemudian? Mungkin hahaha” setelah mengatakan hal itu mako langsung berlari menjauh dan meninggalkan caine sendiri di taman kerajaan.
.
.
.
.
.
.
“viona ayolah, aku ingin sekali pergi ke festival itu, ayo temani aku, akan ku belikan apapun asal kau menemani aku viona aku mohon” caine sedang bergelantungan ditangan viona, saat ini viona sedang mengambil pakaian yang sudah kering.Viona hanya menatap caine jengah “tidak tuan , itu berbahaya, aku tak ingin tuan mendapat masalah”
“ayolah viona, kali ini saja, tak akan mendapat masalah percaya padaku, aku sudah meminta izin pada pangeran, dan pangeran memberikan izin”ucap caine dengan sedikit kebohongan.
Viona menaikkan satu alisnya, ia merasakan suatu kebohongan dari ucapan caine “jangan berbohong tuan, aku sudah Lelah memakan kebohongan yang tuan rangkai”
“aku tidak berbohong, kau tidak percaya? Baiklah ayo bertemu pangeran, aku akan meminta ia untuk mengulangi perkataannya kemarin malam saat bermalam dikediaman” caine yang melihat raut wajah viona yang langsung berubah, besorak senang didalam hatinya, menurutnya tak apa menambah sedikit kebohongan? .
Viona menghela nafas Panjang “huff baiklah, aku akan menemani tuan, tapi berjanji lah tuan tak akan melakukan hal yang menimbulkan perhatian orang lain!”
“ya baiklah, aku berjanji, aku akan menuruti mu”
------------------
“udaranya sangat dingin” caine mengenggam kedua tangannya, matahari belum terbit tetapi ia sudah berjalan untuk keluar dari wilayah kerajaan dan menuju kota untuk melihat festival yang ia idamkan.
“ini masih sangat pagi tuan, terlebih lagi kita disekitar perkebunan, wajar saja udaranya dingin” viona berjalan didepan caine, hari ini viona menjadi pemandu caine.
“apakah masih lama untuk sampai dikota” caine melihat perkebunan yang sangat luas, disepanjang jalan ia melihat padang rumput serta kebun bunga yang sangat luas, walaupun masih tak terlihat jelas caine tau itu merupakan kebun bunga yang sangat indah.
“mungkin saat matahari sudah terbit, apabila kita menggunakan kuda kita bisa sampai matahari akan terbit” ucap viona.
“tak apa, aku lebih senang berjalan kaki” suara caine berubah, viona dapat mendengar dari suara caine bahwa ia sangat senang, ia bersyukur setidaknya tuannya menikmati perjalanan ini, viona ikut serta merekahkan senyuman dibibirnya.
.
.
.
.
.
.
.
“kita sudah sampai tuan”Caine langsung menyalip viona dan berdiri didepan viona, mata caine berbinar menatap banyak nya hiasan yang memenuhi kota, berwarna-warni, serta bendera kerajaan yang dipasang disetiap sudut, para pedangang yang berlalu Lalang untuk Menyusun dangangannya , caine dapat merasakan hawa Bahagia dari berbagai sudut kota, senyuman tak dapat ia sembunyikan dari bibirnya.
‘hey rapikan itu’
‘rotimu sangat harum nona’
‘aku rasa festival ini akan sangat meriah dibandingkan dengan tahun lalu’
“viona ayo cari sarapan” caine langsung menarik tangan viona, ia dan viona memutari kota dan melihat berbagai dangangan, semakin matahari meninggi keadaan kota semakin ramai, caine melihatnya banyak nya kapal yang mulai mendekati dermaga, para anak kecil yang tertawa, serta tawa para masyarakat yang membuat hati nya bergemuruh, matanya tak kujung lekat dari berbagai sudut kota, hari ini ia merasakan kebahagian yang sangat besar.
Matahari sudah sampai tepat diatas kepala, pertanda bahwa hari sudah siang, caine mendengar suara alat musik serta nyanyian yang sangat ramai pada pusat kota.
“suara apa itu viona?” caine menatap kea rah viona, ia sangat tertarik dengan suara itu.
“ingin melihatnya?” tanpa aba-aba caine langsung menarik tangan viona menuju kearah suara tersebut.
Saat sampai ditempat tersebut caine melihat rakyat kota yang sedang berdansa mengikuti alunan musik, caine rasanya ingin ikut serta dalam keramaian, viona menatap caine heran, mata caine sangat berbinar.
“bergabunglah tak apa”
Tak berselang lama setelah viona mengatakan itu, seorang wanita yang sudah berumur 30an? Mendatangi caine dan mengajak caine berdansa, caine tertawa riang saat berdansa , senyumannya tak kunjung lentur.
TBC
HALLO SEMUA SAYA KEMBALI LAGI.
Bagaimana harinya? Semoga baik-baik saja ya.
Saya sedang tidak sibuk jadi saya update ….
KAMU SEDANG MEMBACA
西國男妾 Xī guónán qiè
FantasyMenjadi selir laki-laki bukanlah hal yang mudah, terlebih lagi selir laki-laki merupakan status yang lebih rendah atau bisa diblng rakyat biasa yang hampir menjadi budak, apakah dunia ini sedang bermain-main dengan caine (xian), bagaimana dia harus...