04

154 29 2
                                    

____________

Matahari mulai memunculkan sinarnya, ia menatap hamparan berwarna biru yang sangat luas, tatapannya sangat teduh, memandang lautan yang cukup menenangkan, tak terasa waktu berlalu begitu cepat, hari demi hari ia lewati.

Tak terasa caine melewati banyak hal diatas kapal tersebut, berbincang dengan para prajurit, terkadang para prajurit itu merasa takut kepadanya, karena ia seorang selir pangeran, tapi caine berusaha membuat mereka merasa bahwa ia tidak memiliki status apapun, kenyataan status selir ini merupakan aib karena ia seorang laki-laki, apa mereka harus menghormatinya?.

Hubungan nya dengan rion hanya berjalan seperti biasa, berbincang apabila ada hal yang perlu dibicarakan, caine juga sudah mulai bisa mengerti dengan tata krama kerajaan, bahwasannya ia hanya seorang selir dan kedudukan nya tidak tinggi, ia tidak bisa seenakanya terhadap rion, tapi apakah caine akan melakukan semua peraturan itu? tentu saja tidak, menurutnya rion hanya berstatus pangeran tetapi sifat dan perilakunya tidak, caine sering kali berpikir untuk menendang tulang kering pangeran itu, bahkan tak sering sebuah makian terlempar kepada pangeran.

Kenyataannya caine dinikahkan secara paksa, tak pernah ada persetujuan didalam nya.

"jangan melamun"

Caine sedikit tersentak dengan suara yang tiba-tiba saja masuk kedalam pendengarannya, ia memalingkan wajah nya kearah suara itu berasal.

"tidak ada yang melamun"

"hm, persiapkan dirimu sebentar lagi kita akan sampai, tutupi wajah mu agar tak terlihat, kau paham maksudku" setelah megatakan itu rion langsung melangkah kan kaki nya kearah tangan kanan nya.

"huff" caine menghela nafas panjang, tanpa ia sadari dirinya sudah sampai dikerajaan.

'tutupi wajahmu'

Apakah menjadi seorang selir laki-laki sehina itu untuk memperlihatkan wajah nya saja?.

Caine mengambil sehelai selendang putih dan menaruh nya diatas kepalanya, ia menatap lurus ke depan, dari kejauhan ia melihat dermaga yang sangat ramai, serta kota yang sangat megah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Caine mengambil sehelai selendang putih dan menaruh nya diatas kepalanya, ia menatap lurus ke depan, dari kejauhan ia melihat dermaga yang sangat ramai, serta kota yang sangat megah.

"KITA AKAN MENDEKATI DERMAGA, PERSIAPKAN JANGKAR"

Suara teriakan para awak kapal mulai terdengar, berlalu lalang kesana kemari, caine hanya menatap didalam diam keramaian tersebut.
.
.
.
.
.
.

Dentingan sebuah besi yang saling beradu mulai terdengar, caine dengan jelas melihat banyak nya prajurit yang berada didermaga, jangkar yang tadi semula masih berada diatas kapal dijatuhkan kedalam laut untuk menahan kapal agar tidak bergerak, kapal nya secara perhalan mulai mendekat kearah dermaga.

Caine menyandari bukan hanya prajurit, para rakyat juga menanti kepulangan pangeran mereka, sorak gembira para rakyat melihat kapal yang dinaiki pangeran mulai berlabuh didermaga.

西國男妾 Xī guónán qièTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang