[Chapter V] . Unexpected

195 34 7
                                    

"Lagi, hal yang aku risaukan dari awal rencana ini. "

Debuman kecil muncul ketika gulungan kertas ditangannya ia taruh begitu saja ke atas meja. Dengan helaan napas gusar, ia menatap satu persatu penghuni yang duduk dihadapannya.

Dua manusia ini mungkin bingung, namun si fairy nampak memikirkan sesuatu. Terlebih, mereka harus menahan suara supaya salah seorang werewolf yang tengah menemani siluman kucing didepan sana tidak curiga akan pembahasaan mereka.

"Aku lupa, padahal sedari dua hari lalu mereka mempersiapkannya "

"Lantas? " Jake berujar tanya disaat Sunoo mengatakan hal itu. Mempersiapkan apanya?

"Setiap tiga kali setahun seperti sekarang, terkadang semuanya berkumpul bersama. Seperti.. party? " si pria griffin menjelaskan intinya. Walau sebenarnya tidak semua.

Sebenarnya, Jake sempat berpikir akan hal itu. Namun, itu hanya pesta kecil, bukan? Mengapa Jay sampai terlihat kebingungan?

Jungwon yang disampingnya berujar cepat, "Dan? Itu hanya party kecil, mengapa kau seperti mengalami masalah serius? "

Decakan malasnya melewati bibirnya, ia melirik tajam pada manusia disamping Jake, "Kau tidak tahu apapun. Jika bukan karena Temanmu, aku pasti akan membiarkanmu tewas dihutan malam itu. "

Kurang ajar memang perkataannya, dan Jungwon tak dapat berkutik. Karena memang alasan Jay juga Sunoo menjaga mereka karena Jake, bukan dirinya yang sepertinya hanya menjadi beban saja.

Kepalanya merunduk, namun merasa bahunya dirangkul, ia menggenggam tangan Jake yang tersenyum padanya. Baik sekali Temannya ini.

Saat itu, Jake kembali pada Jay, "Apa kita tidak bisa untuk menolaknya? "

Kepalanya menggeleng, "Sebenarnya bisa, namun sayangnya, si elf sialan itu merasa curiga pada kita dan menyebarkannya pada penduduk yang lain. Alhasil, " Jay menatap tepat pada netra sebiru lautan milik Jake, entah mengapa rasanya begitu tenang ketika melihatnya. Pandangan yang terkesan polos, namun ketangguhan selalu berada disana.

"Dia mencurigai Jungwon, aku mengetahuinya. Dan memaksa yang lain untuk mendatangiku, sampai aku hadir bersama Jungwon. Namun, tidak mungkin kubawa Anak ini sendiri, bukan? "

"Aku tahu dia tidak akan mau terpisah denganmu, Jake. "

Melihat kedekatan keduanya, Jay memang ragu jika membawa Jungwon malam nanti. Terlebih, manusia ini cukup ceroboh dan keras kepala. Bisa-bisa Jungwon tersesat jika Jay oleng sebentar, lalu kebingungan ditengah keramaian layaknya Anak kecil yang kehilangan Ibunya.

Jungwon ingin mengelak, namun sadar memang jika dirinya tidak ingin terpisah dari Jake. Ia masih belum memercayai kedua makhluk didepannya ini, kalau saja ketika malam dirinya bersama Jay, ternyata Jake diculik bagaimana? Kan Jungwon tidak mau sendirian..

Tetapi sayangnya, "Kau selalu menyindirku. " dia tidak bisa mengantup mulutnya, sih.

Mata kucingnya melirik sinis pada Jay, yang nampak datar saja melihat Jungwon yang memandangnya penuh kekesalan.

"Kenyataan. " ungkap Jay lungas.

"Tapi tidak bisakah di sensor sedikit?! "

"Terima saja, memang kau seperti itu. "

"Ba-"

"Jungwon, "

Yang disebut namanya terkantup, namun masih kesal rasanya ketika melihat wajah menyebalkan milik si pria griffin didepannya. Sungguh, sok ketampanan sekali, pria itu. Pikirnya.

Beauty And The BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang