[Chapter III] : Your Fate

331 40 7
                                    

"Katakan. Dia yang melintasi perbatasan itu, 'kan? " ia maju selangkah, tatapan matanya begitu tajam dengan keseriusan mendalam. "Dia orangnya, bukan? "

Tak dapat mengelak, Jay, pria griffin itu merunduk dengan anggukan yang membenarkan pertanyaan dari Sunoo. Yang mana langsung membuat pria fairy didepannya menghela berat.

"Kau bodoh atau bagaimana?! Bisa-bisa kita mati oleh seluruh makhluk jika ketahuan! "

"Itulah mengapa aku memintamu untuk menyembunyikan."

Surai emasnya mulai berantakan setelah ia isak dengan kasar. Wajahnya mulai memucat, membayangkan apa yang akan terjadi dengannya, bahkan pada kedua manusia itu jika ketahuan.

Jay melihat bagaimana kacaunya Sunoo, dia mendecak samar, "Lagipula aku tidak memintamu selamanya menemaniku. Cukup abaikan, dan jangan sebarkan."

"Lalu kau pikir aku bisa tenang? " perkataan telak dari fairy itu membuat Jay bungkam. Dia terus memutar otaknya, supaya kedua manusia itu aman.

Pantas saja Jay membawa kedua makhluk itu kemari. Karena memang pria griffin ini memiliki tanggung jawab khusus, terutama pada Jake. Sebagai sosok yang begitu penting.

"Bagaimana jika kita mengembalikan mereka? "

"Maksudmu?"

Tatapannya menajam, Sunoo menyengir kecil. Ia mengangkat tangannya menutupi sebagian wajah Jay, karena sungguh. Jika ditatap terus dirinya bisa-bisa dicabik oleh jiwa griffin pria ini.

Ia menunjuk pepohonan dibelakang rumah ini, "Kembalikan mereka kedunia mereka sendiri, Jay. Tidak mungkin kita membiarkannya disini,"

"Lalu kau pikir pembatas itu bisa dilewati, sebelum dia menyelesaikan tugasnya? "

Benar juga. Sunoo meringis kecil kala mengingat perjanjian itu, dia baru ingat tentang pembatas yang ada di hutan.

Mereka berdiam, memikirkan bagaimana cara supaya mendapat ide untuk keselamatan Jake dengan Temannya.

Sosoknya yang begitu penting, dengan kekuatan yang diturunkan oleh seseorang. Mendapat takdir, untuk melenyapkan sesuatu yang berada disana.

Jay menatap tepat pada netra amber Sunoo, tak lama beralih pada kamarnya yang sedikit terbuka. Dimana ada Jungwon yang membelakangi mereka, memeluk Jake yang menatap kemari.

Wajahnya bahkan mendingin kala berhadapan dengan Jay, netra birunya meredup disaat mendengar gumaman pria griffin itu.

"Kita kirim dia kesana. "

Hanya cara yang berhasil, walau entah akan berakhir baik atau tidak. Jay tahu bahkan Jake hanya sosok manusia yang polos. Tidak tahu akan semua hal ini.

Namun tetap, jika dibiarkan, perlahan pasti akan terungkap.

Sunoo, dia ikut mengalihkan padangannya pada Jake. Nampak manusia itu sepertinya mengetahui maksud dari obrolan mereka, melihat bagaimana wajah tegas yang tercampur rasa takut disana.

Sunoo pun jadi tidak tega.

Dia menentang perkataan Temannya, setidaknya sebelum Jake dibawa kesana, ia harus melatih dirinya lebih dulu.

"Biarkan mereka menyamar. "

°°°

"Jadi aku menyamar sebagai wizard?"

Melihat fairy itu memangut membenarkan pertanyaannya, entah mengapa wajahnya langsung murung begitu saja. Terlebih, mendengar kelanjutan dari Jay, matanya langsung menatap pria griffin itu sinis.

Beauty And The BeastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang