Chap 9

415 58 2
                                    

"Yakin engga mau pakai mobil aja? Mobil aku ada 4 lho by sayang engga dipake" Jennie sambil mengancingkan kemeja Chae

"Engga wifey gapapa aku biasa pakai bus aja" Chae sambil memeluk pinggang Jennie

"Baiklah kalo gitu, oh iya by nanti aku ada photoshoot ya mungkin agak malam pulangnya. Ini photoshoot terakhir soalnya bulan depan kontrakku habis lalu kita bisa hidup bersama dengan damai" Jennie

"Jangan memaksakan, kalo kamu masih mau jadi model maka lakukanlah" Chae

"Engga by mau sama kamu sama Rose aja" Jennie

"Arra~" Chae "Ayo kita turun pasti anak cantik kita sudah nunggu buat sarapan"

Chaennie pun keluar menuju meja makan. Disana sudah ada Rose yang menunggu sambil main handphone

"Pagi ibu pagi ayah" Rose

"Pagi anak cantik" Chae mencium kepala Rose "Sayang nanti kita pulang kerumah ya"

"Kerumah kita?" Rose

"Kenapa by?" Jennie

"Kamu kan photoshoot masa kita disini, ini apart kamu lagipula kita sudah lama engga lihat rumah" Chae

"Ini apart kalian juga, nanti masa aku pulang engga ada suami sama anak aku" Jennie

"Nanti kita kesini lagi sayang~" Chae mengelus kepala Jennie

"Baiklah hubby" Jennie

"T-tapi Rose mau sama ibu" Rose

"Iya nanti sama ibu lagi, memangnya kamu engga rindu joohwang? Sudah 2 hari lho dia engga makan" Chae

"Joohwang?" Jennie

"Ikannya Rose" Chae

"Rindu sih kasihan dia" Rose "Apa setelah ini aku akan ketemu ibu lagi? Rose engga mau ibu hilang lagi"

Jennie berdiri dan memeluk Rose "Bukan hanya bertemu tapi kita akan tetap bersama sayang"

"Janji ya bu?" Rose

"Janji dong anak cantik muachh" Jennie mencium kepala Rose

.

"Kau tau soal ini?!" tuan Kim melempar sebuah foto kehadapan Seulgi yang sedang bersantai di sofa mansionnya

"Jennie bersama---" Seulgi

"Dia kembali bahkan membawa anak haramnya!"

"Yasudahlah dad biar saja, Jennie sudah sukses. Jika dulu dia harus dipisah karena baru debut maka kini ia bebas karena sudah sukses bahkan berdiri sendiri" Seulgi

"Dia anak perempuanku satu2nya harusnya dia menikahi pria yang setara bukan pria miskin seperti si Park itu!"

"Jennie berhak bahagia dad" Seulgi

"Aku yang tau kebahagiaannya jangan kau coba2 melawan Kim Seulgi!"

.

"Bear kenapa melamun saja?" Irene menghampiri suaminya yang duduk termenung dipinggir kolam renang

"Lihat hyun" Seulgi menunjukkan foto Jennie bersama Chaeyoung dan Rose yang diambil dari kejauhan

"Ini Jennie bersama-- Apa dia yang bernama Chaeyoung?" Irene

"Ya dia Chaeyoung, suami Jennie yang dulu kita pisahkan" Seulgi

"Apakah ini anaknya?" Irene

"Sepertinya iya" Seulgi "Kau ingat bocah yang menumburmu? Ternyata dia keponakanku"

"Syukurlah Jennie menemukan keluarganya, aku sangat ingin bertemu dengan keponakan kita dia cantik sekali" Irene

"Tapi aku bingung hyun, daddy ingin memisahkan mereka sedangkan aku pikir tidak seharusnya mereka berpisah kembali" Seulgi

"Bear kau memihak siapa?" Irene

"Aku hanya ingin Jennie bahagia" Seulgi

"Maka ikuti kata hatimu, bahagia Jennie ada bersama suami dan anaknya" Irene mengelus punggung Seulgi "Bukan aku mau kau melawan daddy-mu tapi ini demi kebaikan semuanya"

"iya sayang aku akan memperjuangkan kebahagiaan adikku" Seulgi

.

Chaeyoung memasuki rumahnya dimalam hari sepulang kerja. Seperti biasa Rose tidur disofa menunggu ayahnya

Cuuppp~ Chae mencium kening Rose "Mimpi indah anak cantik ayah" lalu menggendong Rose menuju kamarnya

Chae keluar lagi dan akan membersihkan diri tidak lama terdengar suara ketukan pintu akhirnya Chae tidak jadi buka baju dan membuka pintu, dia pikir pasti Suzy mau memberikan makan malam

"Hai by" itu Jennie melambai-lambaikan tangannya dihadapan Chae

"Wifey? Ko pulang kesini?" Chae

"Iyalah aku pulang kerumah suamiku dan anakku juga disini kan" Jennie sambil maju memeluk Chae

"Hey hey hey masih ada kita!" Protes Jisoo

"Iya nih kan jadi pengen dipeluk-peluk" Lim

"Huh" Jennie "Aku seharian lihat kemesraan mereka by jadi iri"

"Ehehe ayo masuk" Chae

"Tak apa kita mau langsung pulang saja" Lim dan Jisoo pamit pulang

"Rose mana by?" Jennie

"Dia sudah tidur" Chae

"Baiklah aku akan kekamar dulu" Jennie

"Okay aku mandi dulu ya" Chae

.

Jennie dan Chae merebahkan dirinya dikasur. Jennie sudah masuk kedalam pelukan Chae

"Hubby mulai besok aku akan jadi istrimu utuh, kontrakku sudah selesai semua maka aku akan fokus dengan agensiku sendiri saja dan akan comeback ketika aku mau" Jennie

"Makasih wifey" Chae menciumi pucuk kepala Jennie

"Cita2 Rose apa?" Jennie

"Katanya dia mau jadi musisi" Chae

"Dia bisa masuk agensiku saja" Jennie

"Biarkan dia berjuang sayang agar dia tau kerasnya hidup" Chae

"Hmm baiklah"

.

"Hm? Wangi banget, ayah masak gitu tumben banget?" Rose yang menyisir rambutnya karena mau sekolah "Apa aunty Suzy masak seperti biasa? Ah harusnya tidak boleh dong kan sekarang ada ibu walaupun lagi engga ada" Rose keluar kamar akan protes

"Ayaaahhhhhhhh" Rose

"Eh sayang ayo sarapan" Jennie

"Hah? Ibu? Ko disini" Rose

"Disini dong kan suami sama anak cantik ibu disini" Jennie

"Pasti kamu mau marah karena menyangka aunty Suzy yang sedang masak" Chae

"E-ehehehe ayo sarapan Rose lapar"

Mereka bertigapun sarapan dengan tenang. "Ini bekal anak cantik, ini bekal hubby"

"Makasih sayang"

"makasih ibu" Rose

toktoktok

"Sudah biar ibu yang buka" Jennie membuka pintu rumah

"S-seulgi oppa?!"

Hi, I'm Your DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang