Hujan mengguyur kota bandung
Diperjalanan yang teramat sepi seorang anak laki laki mendorong gerobak.
Gerobak itu membawa seorang ibu hamil yang akan segera melahirkan
"Arghhh huh huh" ibu hamil itu mengatur napasnya saat merasakan sakit diperutnya
"Hiks ibu hiks" seorang gadis kecil menangisi kondisi sang ibu
Gadis itu berada disamping sang ibu
Tangan kecil nya mulai mengusap perut sang ibu
"Adek jangan susahin ibu ya, kasihan ibu hiks" ucapnya terisak sesenggukan
Sementara anak laki laki masih mendorong gerobak yang berisikan ibu dan adeknya
Tidak lama menemukan rumah sakit terdekat
"Tolong tolong" teriak anak laki laki berdatanglah para suster tidak lupa dengan bankar
Para suster pun memindahkan sang ibu dari gerobak ke bankar
"Abang hiks ibu..." Sang adek memeluk sang kakak
"Ibu bakalan baik baik aja hiks" ucap sang kakak menenangkan adeknya itu
"Ibu jangan tinggalin Rakha sama Serly" batin anak laki laki
•
Hampir setengah jam dokter menangani feriska
"Abang, ibu sama adek bakal baik baik aja kan" ucap Serly menatap kakaknya dengan mata sembab
"Ibu bakal baik baik aja, Serly doakan ibu sama adek" ucap Rakha berusaha baik baik saja didepan Serly
Tapi tidak dengan hatinya yang mulai khawatir dengan kondisi sang ibu beserta calon adeknya
Bocah berusia 9 tahun itu menatap pintu ruangan yang membatasi dirinya dan sang ibu disana
Tidak berselang lama dokter keluar, dengan cepat Rakha dan Serly menghampiri
"Tante dokter gimana kondisi ibu sama adek Serly" serobot Serly mendongak karena tinggi nya hanya sebatas pinggang dokter
Dokter itu menatap iba Rakha dan Serly sudah basah kuyup karena air hujan
"Kalian yang sabar ya, ikhlas kan ibu dan adek" ucap dokter
"Maksud dokter apa" tanya Rakha sudah berkaca kaca
Dokter menghela nafas panjang sebelum mengutarakan ucapannya
"Ibu dan adek kalian sudah tenang di surga Allah"
Deg
Deg
DegRakha mematung mendengar penjelasan sang dokter
Hingga Rakha tersadar kembali dengan suara teriakan Serly yang memanggil ibu nya
"Ibu.... Hiks hiks" Serly berlari masuk ke ruangan
•
Rakha hanya bisa menatap kosong jazad feriska
"Jagain adeknya, jangan marah marahin"
"Rakha itu anak laki laki nggak boleh cengeng"
"Rakha jangan main sampe malam, harus banyak belajar nya"
"Ibu sayang banget sama Rakha dan Serly"
Rakha mengingat ucapan ucapan feriska sang ibu sekaligus ayah untuk nya dan adek
Sekarang mulut itu terkunci rapat rapat untuk selama lamanya
Tidak ada omelan lagi
tidak ada pesan lagi....
Perempuan itu pergi dengan anak yang masih belum lahir...
membuat luka yang membekas bagi kedua buah hati yang telah ditinggal di dunia untuk selama lamanya
•
Acara pemakaman feriska berjalan dengan suasana duka hanya para warga yang hadir
Jika ditanya dimana ayah Rakha, jawabannya laki laki yang berstatus suami feriska
Telah meninggalkan feriska yang masih mengandung buah hati mereka dan kedua anak yakni Rakha dan Serly tanpa kabar
"Padahal adek belum datang, tapi ibu milih membawa nya pergi" ucap Serly yang begitu setia mengusap batu nisan sang ibu
Rakha menyandarkan kepala serly ke bahunya
"Kita berdoa buat ibu dan adek biar tenang disana" ucap Rakha Serly mengangguk saja
Bersambung.
Jangan lupa ramein ya guys..
Cerita ini banyak cerita Rakha dan Devi sebagai debang
Maklum guys, author idolakan mereka sebagai debang ya bukan couple.
Author juga suka banget kok sama couple bara.. bara nggak akan tergantikan haha
Enjoy 🤙
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Rakha (On Going)
Teen Fictiontentang remaja bernama Rakha yang sangat posesif kepada adek perempuan satu satunya sejak kecil Rakha harus merasakan pahitnya hidup tanpa sosok peran kedua orang tua membuat Rakha berperan ayah, ibu sekaligus Abang untuk adek nya "Serly sayang sama...