Rakha berlari kencang mendengar teriakan Serly dari kamar
"Ada apa dek" Rakha segera membantu serly berdiri karena cewek itu terduduk ketakutan
"I...itu" ucap Serly gemetaran menunjuk boks yang berisi boneka di lumpuri oleh darah
Rakha membola matanya sempurna sambil menutup hidung dikarenakan bau tak sedap
"Lo disini dulu gue mau buang" ucap Rakha segera membuang boks kurang ajar itu
"Hiks Abang gue takut..." Serly menangis tak karuan dipelukan Rakha
"Lo tenang aja semua bakal baik baik aja"
"Sebenarnya ada apa ini" Rakha menggeram didalam hati
Rakha mendudukkan Serly di ranjang, lalu mengambil minum untuk Serly
"Lo minum dulu biar tenang" titah Rakha
"Bang gue takut.. gue nggak punya musuh tapi... Hiks"
"Udah tenang, ada gue gue bakal disisi Lo. Lo jangan takut" ucap Rakha kembali memeluk Serly yang semakin terisak
"Gue mau tanya, apa kejadian tadi udah lama?" Tanya Rakha penuh selidik
Serly kegelapan mau tidak mau dia mengangguk
"Sejak kapan? Kenapa bisa? Kenapa Lo nggak cerita sama gue?" Seberusaha Rakha tidak meledakan amarahnya didepan Serly
"Se... Sejak ke--kemarin gue emang sengaja nggak cerita. K--karena gue nggak mau Lo kepikiran" gugup Serly menatap mata Rakha saja tidak mampu
"Serly...." Tekan Rakha lalu mengusap wajahnya kasar
"Ini bahaya tau nggak! Kalau Lo kenapa Napa terus gue nggak tau. Apa Lo bisa jaga diri hah!" Marah. Jelas Rakha sangat marah besar
Dia terus berusaha menjadi Abang yang siap siaga untuk Serly dia berjanji kepada dirinya sendiri akan membuat Serly terus bahagia disisinya
Tapi dia sekarang merasa gagal jika terjadi sesuatu kepada Serly dan itu dia tidak diberi tahu sejak awal
"Maaf. Gue minta maaf" Serly menunduk sedih menahan airmata nya
"Bang gue minta maaf" rengek Serly tidak kunjung mendapat jawaban dari Rakha
"Abang"
"Bisa diam nggak!!" Bentak Rakha tanpa sengaja
Serly terisak dalam diamnya
"Serly...." Suara Gista langsung mengalihkan pandangan keduanya
Gista langsung memeluk Serly saat itu juga
"Ada apa ini? Kenapa Serly nangis" ucap Gista malah membuat Serly semakin terisak
"Udah udah tenang dong Serly" Gista setia mengusap punggung Serly naik turun
"Oh ini ulah akha ya" tuduh Gista menatap sinis Rakha yang diam
Rakha membuang muka merasa takut dengan tatapan yang dilayangkan oleh Gista
Gista kembali menatap Serly "Serly kenapa?"
"Ada yang iseng... Gue nggak tau kenapa ada orang yang menaruh bangkai ayam dan boneka dilumuri darah" ucap Serly sedetail mungkin
Gista menutup mulutnya kaget
"Dan Serly nggak cerita sama sekali sama gue" timpal Rakha melirik Serly
Serly menunduk mendengar sindiran Rakha
"Kenapa Serly? Kejadian ini udah bahaya tau" Gista mengusap rambut Serly
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Rakha (On Going)
Fiksi Remajatentang remaja bernama Rakha yang sangat posesif kepada adek perempuan satu satunya sejak kecil Rakha harus merasakan pahitnya hidup tanpa sosok peran kedua orang tua membuat Rakha berperan ayah, ibu sekaligus Abang untuk adek nya "Serly sayang sama...