****** POV Adel on :
Pagi hari ini yang sangat indah di suatu negara, seorang perempuan tengah berjalan menikmati pemandangan pagi hari. Menikmati pagi yang sangat indah adalah anugrah untuknya, matanya menangkap tempat duduk yang kosong dia pun melangkahkan kakinya untuk duduk disana.
Pagi yang sangat indah, dengan pemandangan yang mendukung aku suka tempat ini. Bisa dibilang ini hampir seminggu aku selalu ketempat ini karena aku nyaman sama seperti danau yang biasa aku kunjungi di Indonesia. Aku masih bertanya-tanya bagaimana kabarnya? Apa dia baik-baik saja? Apa dia bahagia disana? Entahlah aku tidak tau itu. Saat aku pergi dia datang ke bandara dan itu membuatku cukup terkejut karena dia hadir, aku sangat senang bisa melihat wajahnya untuk terakhir kalinya sebelum aku pergi dari hidupnya.
Aku ingat saat dia menahanku agar aku tidak pergi, tapi maaf aku tidak mau membuat kamu tersiksa lebih dalam lagi karena aku dan aku juga tidak mau menyiksa diriku sendiri karena jika aku disana aku akan beetemu terus dan mungkin menyaksikan dirimu bersama dia. Ikhlas? Bukan hal yang mudah untuk aku mengikhlaskan dia begitu saja aku harus melewati fase-fase sulit agar aku ikhlas melepaskan dirinya.
Aku hanya mencoba untuk terbiasa tanpa hadirnya lagi, tersiksa? Itu sudah pasti tapi kita dipaksa oleh keadaan jadi kita tidak bisa merubahnya. Aku masih sering memandangi setiap foto dan setiap momen yang aku rekam di handphone, setidaknya dengan itu aku bisa mengobati rasa rinduku padanya. Kenangan yang sangat indah masih tersimpan dengan rapi di dalam ingatanku, aku tidak akan melupakan hal itu karena denganmu aku bahagia dan denganmu aku merasa kalau sisi lain dariku bisa diterima dengan baik.
Oh ya sebentar lagi papa akan melangsungkan pernikahannya dan sekarang dia lagi sibuk-sibuknya mengurusi semua urusan pernikahannya, aku bahagia melihat papa berhasil menemukan bahagianya walaupun aku tau posisi mama tidak akan pernah digantikan oleh siapapun. Aku berharap Tante Celine yang sebentar lagi menjadi istri papa dapat menjaga papa dengan baik, mencintai papa dengan tulus dan menemani papa hingga akhir hayat.
Oh ya aku juga rindu JMT, haha kalian pasti tau dengan mereka. Kumpulan orang-orang bodoh yang selalu ada disampingku, aku beruntung bisa bertemu dengan mereka karena mereka tidak pernah membiarkan aku sendirian. Mereka menjaga, menemani bahkan rela melakukan apapun untukku kalau aku lagi sedih, mereka sungguh tulus. Dari JMT aku belajar artinya keluarga, mereka adalah rumah dan keluarga bagiku, aku sangat menyayangi mereka walaupun sebenarnya aku gengsi untuk mengucapkan hal itu. Semoga kita bisa terus sama-sama ya dan tidak ada kata asing untuk kita.
Drftt
Drfftt
Handphone milik Adel pun bergetar dan membuat dirinya bergegas mengangkat telpon itu yang ternyata berasal dari sang papa, "halo pa" ucapku ke papa.
"Sayang kamu dimana?"
Sepertinya papa khawatir denganku, hehe maaf pa karena aku tidak izin tadi. Bukan tanpa alasan aku tidak izin karena pagi tadi papa masih tidur dan aku sudah bilang pada pembantu disana, "aku lagi diluar pa".
"Astaga sayang, kenapa ngga izin sama papa?"
"Maaf pa tadi mau izin tapi kayaknya papa lagi cape banget jadi aku bilang sama pembantu aja" karena aku tidak tega membangunkan papa dia terlihat sangat lelah akhir-akhir ini.
"Yasudah kalau kamu udah selesai langsung pulang ya"
"Iya pa pasti" aku tersenyum saat mendengar itu, papa memang perhatian denganku hanya saja dia sibuk dengan pekerjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CERITA KITA S2 [DELSHEL]
Teen Fictionlanjutan dari cerita sebelumnya Yang dimana ashel harus berpisah dengan seseorang yang meninggalkan luka sedalam ini, membuatnya harus berpura-pura bahagia untuk menutupi semuanya. Padahal dirinya tidak bahagia sama sekali, kebahagiaannya hilang ber...