Chapter 7 : Rindu dan kebohongan

569 83 14
                                    


*****

Kini langkah Adel dan ashel berhenti tepat di sebuah rumah dan Adel kembali tersenyum kearah ashel, "wahh ngga terasa ya kita udah sampai" cetus Adel yang menoleh kearah ashel.

Ashel yang baru tersadar pun melongo karena sepanjang jalan dia tidak fokus hanya saja dia sibuk memperhatikan Adel yang ada disampingnya, "hehe iya" balas ashel dengan canggung.

"Masuk gih" suruh Adel yang menghadap ke ashel.

Ashel menganggukkan kepalanya, "kamu mau mampir?" tawar ashel dan Adel menoleh kearah rumah ashel.

"Lain kali aja ya" jawab Adel yang tersenyum lebar kearah ashel.

Ekspresi wajah ashel pun berubah menjadi cemberut dan disitu Adel tersenyum gemas melihat ekspresi ashel lalu Adel pun mencubit pipi ashel, "maaf ya Ashelia adelia masih ada kerjaan jadi ngga bisa mampir" ucap Adel dengan lembut.

Deg... Jantung ashel berdegup kencang mendengar ucapan Adel yang telah lama tidak dia dengar, Ashelia adalah panggil yang tercetus dari Adel untuk ashel dan bisa dibilang ini panggil spesial untuk ashel dari Adel.

"I-iya ngga papa" balas ashel dengan gugup.

Adel juga tersenyum mendengar jawaban ashel, "kamu masuk ya jangan kemana-mana nanti Chiko marah lagi" lanjut Adel yang menahan sesak di dadanya.

Bukan cuma adel yang merasakan sesak di dadanya melainkan ashel juga merasakan hal yang sama, ashel tidak ingin Adel mengucapkan kata itu, "maafin aku Del" balas ashel yang kembali memeluk tubuh Adel.

Adel terdiam saat ashel memeluk tubuhnya, dan beberapa detik kemudian adel membalas pelukan ashel, "ngga usah minta maaf Ashelia Adel ngga papa kok buktinya sekarang Adel udah bahagia kok dan kamu juga harus bahagia" jelas Adel dan ashel menganggukkan kepalanya.

"Kapan kita bertemu lagi?" tanya ashel yang menatap wajah Adel.

"Aku ngga tau kapan kita bertemu lagi, yang pasti kita akan bertemu lagi" jawab Adel masih dengan senyum khasnya.

"Baiklah" jawab ashel yang yakin dengan ucapan Adel jika dirinya suatu saat nanti akan kembali bertemu dengan Adel. Ashel melihat senyuman Adel ada rasa tidak rela jika Adel harus pergi lagi dari hidupnya, senyuman itu seolah-olah salam perpisahan untuk ashel dan ashel tidak mau itu.

"Yaudah aku pergi dulu ya, nanti kalau udah mau berangkat aku bakal kesini untuk pamitan sama kamu" jelas Adel dan ashel pun tersenyum kearahnya.

"Hati-hati ya Adelia" ucap ashel yang menatap lekat Adel.

"Pasti itu, kamu juga ya jaga diri kamu baik-baik Ashelia" jawab Adel dan ashel kembali menganggukkan kepalanya.

Melihat ashel menganggukkan kepalanya Adel pun pergi dari sana dan ashel masih setia menatap kepergian Adel, ada rasa ingin menahan Adel agar tidak pergi tapi dia sadar dia bukan siapa-siapanya Adel lagi.

Dirasa Adel sudah menjauh dari pandangannya ashel pun memutuskan untuk masuk ke dalam rumahnya dengan perasaan yang campur aduk, di satu sisi dia senang bisa kembali bertemu dengan Adel setelah sekian lama bahkan Adel yang masih memberikan perhatian untuknya, rasa yang sama seperti dulu. Dan disisi lain ashel sedih karena mungkin dirinya akan sulit bertemu dengan Adel lagi karena Adel akan kembali ke Australia kecuali ketidaksengajaan yang membawa mereka kembali bertemu.

CERITA KITA S2 [DELSHEL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang