Chapter 12

328 28 0
                                    

setelah bertegur sapa dengan kedua orang tua freen, becca pun pamit undur diri. arneta menjadi orang pertama yang mendekat ke arah freen setelah terdengar pintu ruangan tersebut di tutup.

"gimana keadaan mu nak?" arneta mengusap ujung rambut freen ke belakang, freen menyambut maae nya itu dengan senyuman walaupun ia masih terlihat sangat pucat.


"freen baik maae, becca merawat freen dengan sangat baik." dengan senyum yang masih terpancar ke arah freen, arneta menyenggol lengan cris yang baru bergabung dengannya.


cris yang tidak menangkap sinyal dari arneta hanya mengerutkan kening menerka apa yang sebenarnya di maksud oleh istrinya tersebut. arneta yang kesal karena cris tak kunjung mengerti apa maksudnya langsung memutuskan untuk menanyakan nya sendiri kepada freen.

"freen." panggil arneta lirih

"iya maae?" freen memusatkan perhatiannya kepada arneta.


arneta menunduk, ia menggigit bibir bawahnya sendiri. tidak seharusnya ia menanyakan hal ini kepada freen tapi rasa penasarannya yang tinggi mendorongnya untuk segera mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

"apa becca yang kamu maksud?" tanya arneta dengan sangat hati-hati sambil mengukur respon dari freen.


freen hanya diam, ia tidak mengerti apa yang sebenarnya di tanyakan oleh arneta. "becca kenapa maae?"


menerima pertanyaan balik dari freen membuat arneta semakin bingung, "apa becca, seseorang yang saat ini kamu sukai?"


freen terkekeh pelan, apa yang ia terka ternyata terwujud. freen adalah duplikat arneta sama-sama memiliki intusisi yang sangat kuat.


pelan tapi pasti freen menganggukkan kepala.

"serius becca freen?" tanya arneta sekali lagi karena ia tidak ingin salah dengar.

"iya maae, dia adalah becca." arneta langsung membekap mulutnya sendiri dengan kedua tangannya tidak percaya, sedangkan cris ia berusaha bersikap tenang membaur dengan suasana yang ada. ia tidak ingin emosi nya makin memperburuk kesehatan freen. walaupun ia sebenarnya tidak ingin freen bersama wanita manapun termasuk anak dari sahabatnya sendiri.


"phoo." arneta menyenggol lengan cris yang sedari tadi diam.

"i~ iya maae." arneta mengedipkan kedua matanya ke arah freen, dan seketika cris langsung sadar.

"me~ menurut phoo kamu fokus dulu dengan kesembuhan mu freen, untuk masalah itu bisa bicarakan setelahnya." jawab cris cari aman.

freen pun mengangguk paham, membicarakan tentang becca membuat freen membayangkan bagaimana wajah panik wanita itu ketika cris dan arneta tiba-tiba masuk ke dalam ruangan. freen sampai menggigit bibir bawah nya sendiri karena merasa dadanya ingin meledak karena bahagia.


apakah kamu harus bersama seorang wanita freen? gumam cris menatap dalam wajah anaknya yang terlihat sangat bahagia di balik wajah pucatnya.


cris terbenam ke dalam pikirannya, sayup sayup percakapan freen dan arneta emngenai saint dan grace terdengar sangat jauh meski jarak kedua nya sangat dekat.

-----***-----


KEESOKAN PAGINYA

"morning my little sister." freen yang sedang menyantap sarapannya di kejutkan oleh kedatangan saint dan grace.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Antara Hidup & MatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang