Chapter 1

522 31 2
                                    

FREEN

hari ini aku kembali bisa menginjakkan kaki di tanah air, setelah hampir 2 tahun berada di timur tengah untuk menjalankan sebuah misi.


"selamat letnan freen, kau berhasil menjalankan misi yang sangat penting ini." senyum ku tersungging kala mendengar eluhan yang di gaungkan kepada ku itu, bukan pertama kalinya. namun hal itu yang selalu ingin aku dengar setiap kali kembali, setelah menjalankan misi.


aku membusungkan dada, mengangkat dagu ke atas. kala atasan ku yang bernama kapten saint  ini menancapkan sebuah lencana penghargaan di dada sebelah kiriku.


kini koleksi lencana ku genap berjumlah 6 buah. masih menjadi pemimpin dari deretan letnan yang lain. 


"pertahankan prestasimu." ucapan penuh kebanggaan itu tentu membuat dadaku menghangat.


aku menatap kedua mata pria itu sangat dalam, lalu menyunggingkan senyum untuk membalas semua kebaikan yang dia lakukan untukku. walaupun aku dan saint adalah seorang atasan dan bawahan di dunia militer. namun ketika di rumah, ia akan selalu menjadi sosok kakak yang menyebalkan dan selamanya akan seperti itu.


sore harinya, aku dan tim ku yang beranggotakan 5 orang langsung menuju club untuk melakukan perayaan sekaligus merileks kan diri.


ini merupakan rutinitas yang tidak pernah kami lewatkan, karena aku sendiri type orang yang selalu mengapresiasi sebuah pencapaian sekecil apapun itu.


setelah mendapat ijin keluar markas dari kapten saint. aku, lisa, seulgi, anda, engfa dan faye langsung menuju club malam yang letaknya tak jauh dari markas saat mata hari terbenam.


kini kami ber 6 sudah duduk di satu set sofa letter U yang lisa pesan beberapa waktu lalu. lisa, anda dan faye membawa pasangan masing-masing aku mengijinkannya dan hal itu membuat beberapa dari mereka yang tidak memiliki pasangan menggerutu kepada ku.


"yeah, cheers!" kami semua mengangkat gelas ke atas, lalu meminumnya bersama-sama.


sensai panas seperti terbakar, menyapa tenggorokanku. sudah lama aku tidak merasakan seperti ini, hal itu membuat ku sedikit rileks.


engfa kembali mengisi sloki ku yang sudah habis tak bersisa dengan wine yang berada di atas meja, "nikmatilah bos, kita habiskan malam ini dengan party sampai puas!" perkataan nya itu mengundang riuh di sekitarku. nampaknya semua anggota menikmatinya.


aku memandangi area sekitar, senyum ku tersungging kala melihat 2 sejoli yang sedang bermesraan di depan ku. nampaknya mereka sangat membutuhkan room saat ini, aku mengangguk saat sorot mata lisa dan aku bertemu.


ia tampak sangat kegirangan dan langsung menarik tangan wanita di sampingnya, yang aku kenal dengan nama jennie.


jennie merupakan kekasih lisa, dokter cantik itu bukan dari dunia militer entah lisa menemukannya dimana. yang aku tau, dokter cantik itu berhasil membuat buaya darat seperti lisa hanya menatapnya. bukan kah itu hebat?


perayaan malam ini yang seharusnya menyenangkan bagi ku dan tim, justru menjadi bom waktu yang menciptakan kekacauan dalam sekejap.

"bos~ bos!" 

"letnan!"


kepalaku tiba-tiba pusing, pandangan ku berputar-putar, gelas yang berada di tanganku terlepas begitu saja. aku merasakan sesuatu yang cair mengalir dari hidung, semakin lama kepala ku semakin sakit kini sakitnya bagaikan ditusuk 1.000 jarum.


mendadak semuanya menjadi gelap, dan.....















cari apa? kok scroll sampai bawah

cari kelanjutannya yah? gak ada, kelanjutannya ada di bab selanjutnya.

stay tune yah

Antara Hidup & MatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang