Bab 1

220 20 1
                                    

"Kak Jeco."

"Hmm?"

"Kasih tahu Kak Malvoy ya, bantuin."

Pemuda dengan rambut hitam dan kacamata bulatnya itu mengernyit, menatap Jifon yang baru saja masuk ke kamarnya. "Kasih tahu apa?"

"Jangan buat Mama nangis."

"Emang Mama nangis?" tanya Jeco terkejut. Jifon mengangguk.

"Gara-gara Kak Malvoy?"

"Kayaknya."

"Kak Malvoy kenapa?" tanya Jeco lagi. Jifon menghela napasnya.

"Pulang dalam keadaan mabuk tadi malam.

"Serius?" Jeco terkejut.

"Iya."

"Astaga."

"Kasihan Mama ya."

"Hush, jangan ngomong gitu," peringat Jeco nampak tak nyaman. "Tabu ngomong gitu."

"Ya gimana lagi." Jifon mengendikan bahunya acuh. "Kak Bian aja udah nyerah kasih tahu Kak Malvoy."

"Gimanapun Malvoy itu saudara kita," ucap Jeco.

"Saudara tiri."

"Jifon."

"Ah iya-iya! Udah, jangan marah!" kesal Jifon kemudian merebahkan dirinya di kasur Jeco. Pemuda itu asik mengotak-atik ponselnya sedangkan Jeco asik belajar. Definisi bocah rajin ya Jeco ini, Jifon mengakuinya.

"Ji," panggil Jeco tiba-tiba.

"Apa?"

"Mama bilang mau ngomong sesuatu bukan?"

"Iya tadi siang, tapi dari tadi Mama gak keluar dari kamar," balas Jifon tanpa bangkit.

"Lo udah coba ketuk pintu kamarnya?"

"Belum, tapi tenang aja. Mama pasti baik-baik aja."

Jeco tak menyahut lagi, ia hanya menatap adiknya itu dengan tatapan penuh arti. Pemuda itu kemudian menghela napasnya berat.

Mama gak boleh hancur secepat ini.

╭────── · · ୨୧ · · ──────╮
𓊆 🔍 𝐅𝐀𝐌𝐈𝐋𝐘 𝐏𝐋𝐀𝐘𝐋𝐈𝐒𝐓  🔍 𓊇
╰────── · · ୨୧ · · ──────╯

"Anjirlah, lama banget sih si Joelyn Joelyn ini, kaki gue sudah pegel," keluh Rose sembari memijat pangkal kakinya yang pegal.

Gadis itu sudah menunggu hampir 2 jam di lobi rumah sakit, Joelyn bekerja sebagai perawat. Katanya hari ini ada operasi mendadak, jadi ia akan telat.

Rose kesal bukan main.

"Mbak Rose bukan?"

"Eh ayam ayam ayam!" Rose mengelus dadanya karena terkejut. Seseorang menepuk bahunya. "Eh iya, hehe. Siapa ya?" Rose tersenyum lebar.

"Saya fans yutub mu loh Mbak. Saya udah subscribe dari Mbaknya pas masih jamet sampai sekarang sudah sangar begini," ujar wanita itu gembira.

Rose tertawa canggung, dalam hati mengumpat. Jamet? Siapa? Gue? Ya kali!

"Oh iyakah? Keren banget, fans sejati dong?" balas Rose.

"Em.. hehehe.. sebenernya.. saya fans kakaknya Mbak Rose," ucap wanita itu malu-malu, menyelipkan anak rambutnya ke belakang.

Kening Rose mengernyit. "Siapa?"

"Itu mbak.. si kang Malvoy, hehe," katanya lagi. Rose membulatkan bibirnya tak percaya, tak lama tawa sumbang keluar dari bibirnya.

Family Playlist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang