Aou Thanaboon, adalah seorang CEO dari perusahaan terbesar dan ternama di Thailand ia memiliki paras yang tampan, tubuh yang atletis, juga sifat yang dingin, serta masih single.
Suatu hari kedua orang tuanya menjodohkannya dengan anak sulung mendian...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•
•
•
__________________________________
Setelah adu kemanjaan tadi berakhir kini Aou dan Boom tengah berada di dalam mobil yang di kendarai oleh Aou tentu saja. Oh, dan untuk jellynya Boom tadi Dunk udah kasih 2 bungkus gede gratis pula.
Baiknya nyonya Aydin.
Sekarang ini mereka berdua tengah dalam perjalanan menuju toko perhiasan langganan keluarga Aou untuk mengambil cincin pertunangan ia dan calon istrinya.
Karena tadi ibunya menelepon ibunya berbicara dengan kecepatan Sonic namun karena ia sudah terbiasa jadi ia tahu apa yang dikatakan oleh sang ibu.
Nyonya Thanaboon mengatakan bahwa ia telah memesan cincin untuk pertunangan mereka dan menyuruh Aou untuk mengambil cincinnya di toko perhiasan langganan keluarga mereka. Sementara Aou hanya mengiyakan saja perintah sang ibu.
Dan, ya. Di sinilah mereka sekarang di depan toko perhiasan langganan keluarganya bersama sang calon istri Boom.
"Teerak." Panggil Aou, sembari menoleh menatap pria cantik dan sedikit tinggi darinya itu.
"Hm?". Boom ikut menoleh ke kanan menatap Aou.
"Ayo kita masuk." Aou mengangkat tangan kirinya bermaksud ingin bergandengan tangan dengan Boom.
Ia menatap tangan Aou sebentar kemudian kembali menatap pria yang sedikit lebih pendek darinya itu. "Apa?" Tanya Boom pura-pura tidak mengerti dan hal itu sukses membuat wajah Aou cemberut.
'Imutnya.' Batin Boom gemas.
"Pegang tanganku, aku ingin bergandengan tangan denganmu. Dai pa?" Aou memasang wajah memelas berharap Boom mengabulkan keinginannya.
Dan yap, Boom mengabulkan keinginannya. "Hah... Baiklah." Boom menggenggam tangan Aou erat. "Kau puas sekarang?"
"Hm! Sangat senang." Aou tersenyum manis membuat Boom malu.
"Sudah, ayo cepat masuk."
"Baiklah-baiklah, mari kita masuk." Mereka berdua pun masuk ke dalam toko perhiasan itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
