Bab 8: Semua pot bunga nya warna hijau Boom-ku sayang!

440 34 2
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________________________

Jadi selesai membicarakan persiapan pertunangan dan diakhiri dengan membujuk Boom menginap, sekarang ini Aou, Boom, Aylin dan Alan tengah berada di meja makan menyantap makan malam yang dibuat oleh Alan. Sebenernya hanya Aou, Boom dan Alan saja yang makan, sedangkan Aylin sibuk memerhatikan calon menantunya makan.

'Shia, cara makannya bahkan lebih elegan dari perempuan asli. Fix, pasti di kehidupan sebelumnya dia anggota keluarga kerajaan, udah fix ini mah.' Batin Aylin yakin. Ia terus memerhatikan cara makan Boom yang elegannya setara keluarga kerajaan rek.

Sampai akhirnya orang yang sedari tadi ia perhatikan pun menyadari jika dirinya sedang diperhatikan oleh sang calon ibu mertua.

"Apa ada masalah, Mae? Kenapa daritadi liatin aku terus?" Tanya Boom dengan penuh sopan santun, bener-bener udah kayak bangsawan, asli!

"Ah, bukan apa-apa menantuku. Aku cuma lagi mikir mungkin di kehidupan sebelumnya aku pernah ngelakuin suatu kebaikan besar sampe bisa dapetin menantu spek bangsawan gini." Ucap Aylin melebih-lebihkan.

Ya... Walaupun itu faktanya sih.

Boom terkekeh kecil mendengar ucapan calon mertuanya. "Hahaha, Mae ada-ada saja. Tapi aku bukan bangsawan, aku hanya orang biasa."

"Aku tau! Tapi, tingkah laku dan auramu itu benar-benar mencerminkan seorang bangsawan sejati!" Ucap Aylin dengan penuh semangat. "Pasti di kehidupan sebelumnya kau adalah seorang tuan putri atau bangsawan." Aylin menyatukan kedua tangannya mendongakkan kepalanya ke atas membayangkan bagaimana Boom memakai pakaian kerajaan dan menjadi pangeran.

Aou menolehkan kepalanya saat mendengar ucapan sang ibu. "Kalo Boom bangsawan itu berarti aku juga bangsawan dong Mae?" Tanya Aou antusias.

Lamunan Aylin seketika hancur berkat pertanyaan anaknya, ia menoleh menatap Aou datar. "Bukan, kau tukang kebun." Jawab Aylin malas.

"Aw? Kejamnya." Aou yang tadinya bersemangat langsung berubah lesu saat mendengar jawaban ibunya.

Sementara Boom terkekeh geli melihat raut wajah lesu Aou yang menurutnya menggemaskan. Sedangkan Alan hanya diam memakan makanannya dengan tenang, tidak peduli akan sekitarnya.

Sedang asik menertawakan Aou tiba-tiba Boom teringat akan sesuatu, iapun menolehkan kepalanya menatap Aylin. "Mae." Panggil Boom.

"Hm?" Aylin menoleh balik menatap calon menantunya.

"Mae bilang pertunangan kami besok 'kan? Tapi cincinnya 'kan tidak ada, bagaimana bisa mengadakan acara pertunangan tanpa cincin?"

"Oh... Kalau itu tidak usah khawatir biar Aou yang ambil nanti. Cincinnya ada di rumahmu, 'kan?" Boom menganggukkan kepalanya. "Nah! Udah tenang aja, tinggal Aou balik lagi ke sana terus ambil cincinnya, dah beres." Ucap Aylin sembari memakan makanannya.

My Elegan Wife (AouBoom)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang