Bab 5: Gini amet punya sekretaris.

565 45 0
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


__________________________________

Mobil Aou berhenti tepat di depan rumah Boom, ia pun turun dari mobil berlari kecil menuju pintu penumpang untuk membukakan pintu itu untuk calon istrinya.

Boom turun dari mobil dengan slay dan anggunly sembari membawa kantong belanjaannya tadi. "Tidak perlu sampai seperti itu, bukankah tadi kau mengatakan jika kau memiliki meeting penting? Lalu kenapa masih ada di sini?", Tanya Boom heran.

Pasalnya kan tadi Aou mengatakan jika dia memiliki meeting mendadak lalu kenapa dia masih ada di sini? Kenapa tidak pergi ke perusahaan terus?

Ia tersenyum menatap calon istrinya. "Aku hanya mengatakan jika aku memiliki meeting mendadak tapi aku tidak mengatakan kalau meeting itu penting kan?" Wih, pandai sekali mahluk tampan satu ini beralasan.

"Berhentilah beralasan, sekarang cepat pergi atau kau akan terlambat nanti." Ucap Boom sembari mendorong tubuh calon suaminya ke pintu mobil.

"Lalu kenapa kalau terlambat? memang siapa yang berani memarahiku? Aku CEO-nya ingat." Aou tersenyum manis membuat Boom tersipu.

"Sudahlah, cepat pergi sana klienmu sudah menunggu itu." Boom membuka pintu mobil kemudian ia kembali mendorong tubuh Aou untuk masuk ke dalam mobil.

"Baiklah-baiklah, aku akan pergi sekarang. Ingat, setelah aku pergi kau harus langsung masuk ke dalam rumah, jangan lama-lama di luar nanti di culik." Ucap Aou menakut-nakuti calon istrinya.

Boom memutar bola matanya malas. "Apa kau sedang mencoba menakut-nakutiku? Sudahlah, lupakan saja. Itu tidak akan berhasil." Ucap Boom sembari melipat kedua tangannya di dada.

"Aku tau, aku hanya mengingatkan untuk berhati-hati saat berada di luar." Boom menggelengkan kepalanya mendengar penjelasan Aou.

Apa calon suaminya ini berpikir ia anak kecil? Sampai harus di ingatkan seperti itu. Tanpa Aou ingatkan juga ia sudah tahu itu semua.

"Apa kau pikir aku ini anak kecil? Tanpa kau ingatkan pun aku sudah tahu untuk selalu berhati-hati saat di luar." Aou tersenyum manis sampai membuat gigi putihnya terlihat dan itu sukses membuat wajah Boom agak memerah. "Sudahlah, cepat pergi sana." Ucap Boom pura-pura kesal.

"Baiklah-baiklah, aku akan pergi. Kau juga harus langsung masuk, oke? Jangan lama-lama di luar dan ingat jangan lupa mengunci pintu setelah kau masuk. Kau mengerti kan, Teerak?"

"Iya-iya aku mengerti." Jawab Boom SOK acuh.

Aou pun menghidupkan mesin mobil menginjak pedal gas dan melaju pergi meninggalkan pekarangan rumah calon istrinya.

Setelah melihat mobil calon suaminya pergi Boom memutuskan untuk masuk ke dalam rumahnya. Karena di luar panas cok, nanti yang ada kulit putih bersihnya melepuh lagi gara-gara sinar matahari.

My Elegan Wife (AouBoom)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang