#4

829 95 0
                                    

Nara berjalan menuju kelas, ntah sudah berapa kali ia bertanya tanya
"Sebenarnya Kemana murid perempuan disini?"

"Hai kak, kelas MIPA 1 dimana ya?" Ujar seorang laki laki yang tampak sedikit manis juga imut disampingnya

"Eh Lo murid baru? Kita sekelas kok, sini ikut gw" ujar Nara

"Btw nama Lo siapa?" ujar Nara lagi, berusaha mencairkan suasana

"Nama aku acel, kalo kamu?" Ujar Laki laki bernama acel tersebut.

Betapa sialnya, baru beberapa hari bersekolah, ia sudah berkenalan dengan tokoh penting di novel.

"Gw Nara, salam kenal ya" ujar Nara

"Emm Nara, boleh tidak kamu menggunakan aku-kamu saja saat bersamaku? Aku belum terbiasa memakai lo-gw". Ujar Acel

"Ohhh, boleh boleh santai ajaa" ujar Nara dengan senyum menenangkan

"Kamu cantik" ujar tiba tiba dari Acel

"Kamu juga, imut lagi" ujar Nara dengan sedikit tertawa manis

"Tapi aku ngga normal seperti laki laki lain" ujar Acel yang tiba tiba menjadi murung

"Maksud kamu?" Ujar Nara kebingungan

"Aku terpaksa berpenampilan cantik untuk memenuhi keinginan ibuku yang ingin anak perempuan" ujar Acel   mengejutkan

"Apa kamu tidak tertekan?"

"Sangat, tapi inilah satu-satunya hal yang bisa membuat ibuku tersenyum"

"Pasti berat bagimu, apapun yang terjadi jangan lupa untuk bersemangat, jangan terlalu memaksakan dirimu sendiri, pikirkan juga mental mu" ujar Nara sembari menepuk bahu Acel berusaha menguatkan

"Terimakasih Nara, Padahal kita baru saja bertemu, tapi ntah kenapa aku langsung bercerita rahasia terdalam ku" ujar Acel dengan sedikit tertawa

"Tenang saja Acel, aku akan merahasiakan hal tersebut" ujar Nara menggerakkan tangan nya seolah sedang men-resleting mulutnya

"Nah sudah sampai, itu yang kursi gaada nama nya kayaknya punya kamu" ujar Nara

"Oh oke Raa, Makasih banyak untuk bantuan kamu" ujar Acel bersyukur, sementara Nara hanya mengangguk lalu duduk di kursinya

Kring kring
Saatnya upacara bendera, diharapkan semua siswa dan siswi berkumpul di lapangan

Baru teringat oleh Nara, hari ini hari Senin! Baguslah! Dengan kesempatan ini, ia bisa melihat dan memenuhi rasa penasaran nya yang dari beberapa hari lalu membuncah

dengan semangat ia berjalan menuju lapangan upacara, betapa kagetnya ia setelah melihat 99% orang di lapangan itu sudah berbaris rapi

Lebih mengejutkan nya lagi...hanya ada total 12 orang murid perempuan di sekolah tersebut, APA INI

Bernafas panjang, setidaknya rasa penasaran nya sudah terbalaskan, Nara baru ingat, novel yang ia masuki ini adalah NOVEL GAY

Berjalan lesu menuju keluar gerbang sekolah setelah menyelesaikan jam sekolahnya, dunia ini sungguh membosankan menurut Nara

"kangen Cila sama lopi huhu, kangen ngeghibah idol" ujarnya sedikit rindu pada sahabat sahabat seperjuangan nya itu

"Eh kalo di pikir pikir mending manfaatin kekayaan nya si Nara, kapan lagi gw bisa beli apapun tanpa lihat harga Yakan" ujar Nara, di kehidupan sebelumnya ia jarang membeli jajan jajanan karena sibuk menabung untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, keluarga mereka sedikit tidak berkecukupan.

GOOD TO METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang