Jay Harem - Bottom Jay x All

Romanticism (KGY x HJY)

Camaraderie (Part 1)

Sudah hampir 2 bulan Gimyung bersembunyi dari kejaran anak buah yang disuruh oleh Choi Dongsoo. Ya memang dia gagal membawa Yoojin kepada Choi Dongsoo dalam pertempurannya melawan Ilhae. Tapi kan dikejar-kejar seperti ini keterlaluan? Sudah susah mencari makan, mandi pun jarang. Tidak ada waktu untuk berdiam diri. Mungkin apabila dia sendirian tidak apa-apa. Tapi semua anggotanya terkena getahnya, dia jadi merasa tidak becus sebagai ketua.

Kabar terakhir dari Jitae sih dia menemukan Im Lua di gorong-gorong. Ya ampun sampai gadis cantik saja dikejar hingga masuk ke tempat kotor begitu. Yang jelas semua ini harus berhenti. Dia harus cepat mencari cara, mungkin bersekongkol dengan crew lainnya? Tapi Yohan berafiliasi dengan Baekho yang ada di bawah kendali Ilhae, Janghyun pun sama saja, dan dia masih belum tahu bagaimana kabar Seongeun yang telah mengkhianati Yoojin.

Satu-satunya cara adalah dengan mengontak bantuannya yang diterima dulu, Park Hyungseok. Yang dia dengar-dengar kini mendirikan crewnya sendiri yang bernama Allied. Akhirnya bocah itu luluh juga, memang mau tidak mau dia harus mendirikan crew untuk menaklukan 4 men crew yang merupakan tujuan awal Hyungseok sebenarnya. Agak ironis tapi hidup memang seperti itu.

Gimyung mengejar mereka hingga ke pedesaan, namun dia tidak sempat bertemu Hyungseok, dia menerima berita pembunuhan polisi dengan berat hati. Sialan dia telat...apa ini juga ulah dari Choi Dongsoo?

Hyungseok mengirimkan pesan, dari situ dia tahu bahwa Seongeun telah ditangkap. Dia kembali menuju Seoul dimana kabarnya Allied akan menyerang afiliasi pertama Ilhae. Yang pasti dia harus hadir, untuk menyelamatkan Seongeun dan juga sedikit balas dendam kepada Ilhae.

Dia menemukan Seongeun dengan kondisi yang....aneh. Matanya melolok gila dan dia terus saja menggumamkan kata-kata aneh. Entah Seongeun salah makan apa tapi dia harus segera menggetok kepalanya supaya akal sehatnya jalan. Gimyung tidak percaya Ilhae akan setega itu memberi anak buahnya sendiri obat sehingga menjadi sinting begini.

Seongeun bertarung seperti orang gila, mengingatkannya pada kejadian tiga tahun lalu. Saat mereka berdua masih kekanakan dan kebanyakan hormon. Pukulan demi pukulan dia terima. Sakit tapi tidak ada yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Kesadarannya menipis dan dalam keheningan diantara sorakan Hwang Jaewon (mantan presiden 4th affiliate Ilhae) untuk lari yang hanya dia bisa pikirkan adalah keputusasaannya. Diikuti oleh rasa kecewa yang menggerogoti jiwanya.

Pikirkan apa yang ingin kau lakukan dengan tinjumu.

Suara-suara terngiang di telinganya dan muncul sekelebat bayangan dari ingatannya, ayahnya, ibunya, big deal, teman-temannya, semuanya. Semua yang ingin dia lindungi. Pandangannya buram untuk sementara dan saat kesadarannya kembali Seongeun sudah terkapar di lantai.

Dia tidak bisa berpikir jernih, apa itu barusan? Seperti dia bergerak otomatis. Tubuhnya terasa ringan dan dia merasa seperti bisa menaklukan dunia.

Dia bisa mendengar lirihan Jaewon, "Luar biasa..padahal jelas tadi dia kehilangan kesadaran."

Iya ya, bukannya tadi dia pingsan?

-

Diantara semua kekacauan yang tengah terjadi, Hyungseok besar akhirnya sadar. Mereka semua melihatnya mendekap sosok berambut pirang yang terkulai di lantai. Gimyung tertegun bahwa lelaki itu tidak sanggup melawan Hyungseok besar yang diberi obat halusinasi. Dia kagum atas keromantisan sosok itu. Tanpa sadar senyumnya mengembang. Seongeun meliriknya dengan jengkel tapi Gimyung hanya membalas dengan senyum bodoh, entah kenapa dia dihantam rasa nostalgia. Hari-hari dimana mereka hanya remaja ingusan yang mencoba membuat nama di dunia ini. Ingatannya lari dari kejaran geng dengan Seongeun, Jitae dan lainnya. Hari-hari dimana yang mereka perebutkan adalah porsi jajangmyeon untuk makan siang. Mereka pernah saling membela dan melindungi satu sama lain. Tapi lihat dimana mereka sekarang, Gimyung tidak ingin ikatan Hyungseok dan sosok pirang itu renggang seperti miliknya sekarang ini.