••••
River Hartley tidak pernah merasa ragu saat ia akan menagih sebuah janji kepada manusia yang terikat kontrak dengan perjanjiannya. Akan tetapi, kali ini River merasakannya. Rasa kebencian dan keraguannya terasa menyiksa.
"Seharusnya aku tidak membiarkan anak itu terlahir. Seharusnya aku membiarkannya mati saat itu juga."
River meraih segelas wine, kemudian meneguknya dengan cepat. Bayangan wajah perempuan yang ia lihat di pemakaman tak henti mengganggunya. River memiliki perjanjian dengan kedua orang tua dari perempuan tersebut, tetapi ia bertemu dengan perempuan itu hanya hari ini.
Sebulan setelah River menghidupkan bayi tersebut, sepasang suami istri itu hilang dari kota mereka tinggal. River mengerti, mengapa mereka memilih pergi tanpa berpikir panjang. Ya, tentu saja untuk menghindari River. Tanpa mereka pikir jika sosok yang tengah mereka hadapi bukanlah makhluk biasa.
Tentu, kemana pun mereka pergi dan bersembunyi, River mengetahui di mana mereka. Akan tetapi, hari itu River hanya bisa tergelak menertawakan sepasang suami tersebut. Sampai akhirnya, di tahun penagihan janji, River mendatangi kedua orang tua perempuan itu lagi secara mendadak. Tentu tanpa mereka sangka jika River akan menemukannya.
"Dari banyaknya manusia di dunia ini, kenapa dia harus memiliki wajah dan tubuh yang sama persis dengan seseorang yang terikat denganku. Sialan!"
River mengurut dahinya. Setelah sekian lama melupakan bayangan seseorang yang sulit ia hempaskan, kini bayangan tersebut kembali dengan begitu gampang. Membuyarkan semua pikiran River.
"Tuan River ...."
Marcellius-pria yang bertugas sebagai tangan kanan River, datang menghampiri. Langkahnya terhenti ketika pria itu melihat bagaimana River terlihat agak kacau. Meskipun River adalah demon terkuat, ada fase di mana River terlihat gelisah dan tidak tenang. Sama halnya dengan saat ini.
"Apa yang ingin kau sampaikan padaku, Marcellius?"
Biasanya, River akan sangat tidak terima ketika ruangannya dimasuki seseorang tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu meski orang tersebut adalah Marcellius sekalipun. Akan tetapi, malam ini River membiarkannya begitu saja.
"Aku sudah menemukan nama perempuan itu."
Tatapan yang tadinya hanya mengarah pada wine di dalam gelas, kini terangkat dan berpindah pada Marcellius yang sudah berdiri tepat di hadapannya.
"Shereena. Nama perempuan itu, Shereena Ruelle."
Nama yang cantik.
River mengerjapkan matanya perlahan. Kemudian, ia kembali fokus pada botol wine yang akan ia tuangkan kembali ke dalam gelas yang hampir kosong.
Sepulang dari pemakaman, River meminta Marcellius mencarikan nama perempuan itu sebab kedua orang tuanya bahkan tidak memberikan bocoran seakan mereka takut jika River akan melukai anak perempuannya tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATE WITH THE DEMON
FantasiSecara tiba-tiba, Shereena Ruelle dikejutkan oleh kematian mendadak kedua orang tuanya. Tidak lama kemudian, seorang pria bernama River Hartley muncul, mengklaim dirinya sebagai wali yang ditunjuk keluarga Shereena. Awalnya, Shereena menolak keras...