PROLOG

78 16 47
                                    

Cerita ini, terinspirasi dari drama "My Demon"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cerita ini, terinspirasi dari drama "My Demon". Nggak terlalu banyak, sih. Hanya beberapa saja.  Sisanya, hasil dari ide saya sendiri. Wkwk.


UNTUK SIAPA PUN YANG MENEMUKAN CERITA YANG SAMA DENGAN CERITA INI, MISALKAN (plek ketiplek), TOLONG LAPORKAN SAMA AKU, YA. AKUN AKU CUMAN INI DAN NGGAK ADA AKUN YANG LAINNYA🤫

TENCYU🔥

NGARET-NGARET GINI JUGA PERNAH DIPLAGIAT SAMA OKNUM PECUNDANG😤

‼️DISCLAIMER‼️

APA PUN YANG ADA DI DALAM CERITA INI ADALAH FIKTIF. BAIK NAMA, TEMPAT KEJADIAN, LATAR BELAKANG, SEMUA HANYA KARANGAN.

Terima kasih dan
Selamat membaca~

•••

"Tolong selamatkan bayiku. Kumohon, tolong selamatkan!"

Seorang wanita berpakaian serba hitam bersujud dengan air mata yang terus mengalir. Sedang di hadapannya ada sebuah keranjang bayi di mana di dalamnya terdapat seorang bayi dengan kulit seputih salju.

"Tolong kami. Kami sudah begitu lama menantikan kehadiran bayi kami, tetapi malam ini kami kehilangannya." Seorang pria yang berdiri tepat di samping wanita tersebut menyatukan tangannya. Membuat sebuah permohonan.

Pria dengan mantel berwarna hitam yang sejak tadi sibuk mengisap cerutu, memutar balik tubuhnya. Mendecak beberapa kali, hingga akhirnya ia tertawa dengan agak keras.

"Sayang sekali. Aku tidak bisa menghidupkan seorang manusia, meski itu bayi sekalipun."

Tangis si wanita terdengar kian nelangsa dan bergaung dalam kastil lengang bercahaya remang. Mereka memberanikan diri untuk mendatangi sebuah kastil di tengah-tengah hutan hanya demi bayi yang sudah mereka nantikan selama hampir 10 tahun tersebut.

Sang suami akhirnya menyusul bersujud. Menggesek-gesekkan kedua tangannya, membuat sebuah permohonan kembali kepada makhluk yang dipercaya bisa mengembalikan sebuah nyawa dengan syarat seorang manusia yang membuat perjanjian dengannya harus merelakkan sesuatu yang amat mereka sayangi.

"Apa pun akan kami berikan, asalkan kau bisa menghidupkan kembali bayi kami. Kumohon! Saya akan menebus perjanjian kontrak dengan nyawa sekali pun."

Pria yang masih berdiri di tempatnya itu, kembali tergelak. Senang rasanya ketika ia harus mendengar bagaimana seorang manusia merelakan apa pun hanya untuk menyelamatkan sesuatu yang memang seharusnya mereka ikhlaskan.

"Nyawa? Kau yakin?"

"Saya sangat yakin."

"Sebelum kau memutuskan untuk menemuiku ke tempat gelap ini, aku yakin jika kau sudah tahu kapan aku akan menagih janji padamu."

Pria yang tengah membuat permohonan itu mengangkat wajahnya. "Ya. Saya sudah mengetahuinya, Tuan."

"Aku akan menghidupkan bayimu kembali. Tapi pada saat dia berumur 20 tahun, aku akan membawanya kembali."

"Jika kau tidak menepati janjimu dalam waktu yang sudah ditentukan, maka nyawa kalian berdua akan menggantikan dendanya," sambung pria bermantel hitam.

•••

See you, Asterlove
See you, guys.

💗💗💗



25 Juli 2024
🌸AsteriaJjung🌸

FATE WITH THE DEMONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang